Kata Inspisari Terindah

Orang Malas Tidak Akan Menangkap Buruannya, Tetapi Orang Rajin Akan Memperoleh Harta Yang Berharga (Amsal 12 : 27) By : Bona Sumbayak
ff

Sunday 8 March 2015

METODE PENAFSIRAN HISTORIS KRITIS



METODE PENAFSIRAN HISTORIS KRITIS
(Matius 11 : 25-30 )
AJAKAN JURUSELAMAT
I.                   Baca dan ringkas isi nats
Ayat 25 : Pada waktu itu berkatalah Yesus, Aku bersyukur kepadamu Bapa Tuhan, langit dan, bumi, karena semua kau berikan kepada orang bijak dan orang pandai, tapi juga kepada orang kecil.
Ayat 26. Ya, Bapa itulah yang berkenan kepada-Mu
Ayat 27. Semua telah diserahkan kepada-Ku, dan tidak seorang pun yang mengenal Anak Bapa selain, dan Bapa selain Anak, dan orang yang kepadanya Anaknya itu berkenan menyatakan diri-Nya.
Ayat 28. Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.
Ayat 29. Pikullah kuk yang kupasang padamu, dan belajarlah kepadaku. Karena aku lemah lembut dan rendah hati maka jiwamu akan mendapat ketenangan.
Ayat 30. Sebab kuk yang kupasang itu enak dan ebanku pun ringan.



II.                Pengantar Kedalam Injil Matius
2.1  Penulis Injil Matius
menurut tradisi, Injil ini ditulis oleh Matius Lewi, seorang pemungut cukai,yang dipanggil oleh Yesus menjadi salah seorang dari kedua belas muris-Nya.
2.2  Penerima
penerima injil ini atau yang kitab ini ditujukan kepada orang percaya yan Yahudi, sehingga nantinya orang percaya menjadi saksi bagi orang-orang yang tidak percaya. Kapan tepatnya Injil ini ditulis tidak diketahui. Sedikit sekali kemungkinannya bahwa Kita ini ditulis sebelum orang-orang Kristen mulai meninggalkan Yerusalem (Kis. 8:24), karena Gereja di Yerusalem tentu tidak membutuhkan suatu Injil yang tertulis, karena masih ada Para Rasul yang akan menjawab setiap pertanyaan serta memberikan pengajaran.[1] Akan tetapi sesuai dengan pendapat mayoritas para ahli bahwa waktu penulisan Injil Matius dapat ditentukan pada periode tahun 80-100 M, atau tahun pra-70 M, bahkan mungkin tahun 40-60 M.

2.3  Waktu Penulisan
kemungkinan tentang waktu penulisan Injil ini yaitu pada zaman Nero, “sewaktu Petrus dan Paulus berada di Roma.” Atau ada pendapat lain yang mengatakan bahwa injil ini ditulis pada tahun 80-90 M. keadaan masyarakat yang tercermin dalam kitab Matius mendukung suatu pendapat bahwa kitab Matius dituliskan di Antiokhia, Siria ditepi sungai Orentes atau pemukiman masyarakat kota sekitarnya.
2.4  Struktur Injil Matius
A.     Struktur Umum :
I.                    Nubuat Tentang Mesias Diwujudkan
Masa Advent                                                                1: 1-4:11
II.                 Prinsip Dasar Mesias Diberitakan
Kerajaan Allah Mulai Dikabarkan                                   4:12-7: 29         
      Tantangan untuk Masuk                                                 (7: 13-14)
III.               Kekuasaan Mesias Diungkapkan
Mukjizat                                                                        8:1-11:1
Tantangan untuk Ikut                                                     (10:34-39)
IV.              Rencana Mesias Dijelaskan
Perumpamaan                                                               11:2-13:53
Tantangan untuk Menerima                                            (11:28)
Tantangan untuk Memahami                                          (13:51)
V.                 Tujuan Mesias Dinyatakan
Krisis Tentang Salib                                                       13:52-19:2
Tantang untuk Bersaksi                                                  (16:13-15)
VI.              Kemesiasan Dipermasalahkan
Pertentangan Dengan Pihak Lawan                                19:3-26:2
Tantang untuk Bertobat                                                  (23:37-39)
VII.            Penderitaan Mesias Dijalaniss
Kematian dan Kebangkitan-Nya                                     26:3-28:10
VIII.         Penutup
Kabar Angin dan Kenyataan                                          28:11-20
Tantangan untuk Bertindak                                             (28:16-20)
B. Struktur Khusus
                 Rencana Mesias Dijelaskan
Perumpamaan                                                               11:2-13:53
            Yesus dan Yohanes Pembaptis                                      (11:10-19)[2]      
2.5  Ciri- ciri Teologianya :
a.              Kitab ini merupakan kitab yang lebih mencolok kepada sifat ke Yahudian yaitu berbicara tentang silsilah
b.             Ajaran dan pelayanan Tuhan Yesus di bidang penyembuhan dan pelepasan di sajikan secara teratur, karena hal ini, pada abad kedua gereja sudah mempergunakan injil ini untuk membina orang yang bertobat
c.              Berisi tentang eskatologi
d.             Injil ini secara khusus menyebutkan peristiwa dalam kehidupan Yesus sebagai penggenapan dalam Perjanjian Lama jauh lebih banyak dari pada kitab lain dalam Perjanjian Baru
e.              Kerajaan Sorga atau Kerajaan Allah di sebut dua kali banyak dari pada di kitab-kitab lain dalam perjanjian baru
f.               Matius menekankan:
·      Standar-standar kebenaran dari Kerajaan Allah
·      Kuasa Kerajaan itu atas dosa, penyakit, setan-setan dan bahkan kematian
·      Kejayaan Kerajaan itu di masa depan dalam kemenangan yang mutlak pada Akhir Zaman
g.              Hanya Injil ini yang menyebutkan atau membuatkan gereja sebagai suatu wadah yang menjadi milik Yesus di Kemudian hari.
III.              Suasana Historis
a.       Konteks Politik
Pada saat itu, Yerusalem dibawah pemerintahan Kekaisaran Romawi. Konteks politik dan rohani pada masa akhir Perjanjian Lama sampai pada masa Perjanjian Baru yang sangat merosot. Mereka dijajah bangsa Romawi dan secara rohani mereka tidak lagi mengalami masa keemasan seperti masa para nabi. Allah tidak lagi berbicara dan mengutus Nabi-nabi-Nya dan tidak pernah lagi mendengar suara dari surge. Bangsa Israel memasuki apa yang disebut abad kegelapan.[3] Palestina yang sedang berada di bawah penjajahan Romawi menyebabkan adanya keterbelakangan dan penekanan. Pada waktu itu kaisar Romawi mengangkat pemerintah di Palestina untuk menjadi perwakilan pemerintahan Romawi dalam memungut pajak seperti Herodes. Herodes memperlakukan rakyat dengan sadis dan semua hak orang Yahudi diambil habis-habisan oleh penguasa setempat yang jahat, sehingga pada saat itu telah banyak rakyat yang terdesak melakukan perampokan, kejahatan dan pemberontakkan sedangkan pihak Pemerintahan Romawi tidak mampu mengatasi masalah tersebut dengan baik dan akhirnya pihak pemerintah Romawi mengadalkan kekuatan militernya untuk menindas serta menguasai lahan yang dimiliki masyarakat dan para petani banyak yang menderita bahkan banyak yang mati sehingga mereka meresa dirugikan.
b.      Konteks Ekonomi
Sistem Pertanian yang sudah berkembang, penggembalaan ditanah-tanah subur. Banyak tanah-tanah kosong yang disewakan oleh para pemiliknya pada petani penggarap atau petani bagi hasil, dan yang ditumbuhi oleh hampir semua jenis buah-buahan dan biji-bijian yang dapat ditanam.
c.       Konteks Budaya
Budaya Helenisme yang sudah menjadi kebiasaan seluruh masyarakat Kekaisaran Romawi. Dan dikalangan masyarakat ada penggolongan-penggolongan, seperti:
v  Kaum Ningrat
Kaum ini berisi orang-orang pemilik tanah yang menguasai tanah-tanah rakyat oleh karena kekuasaannya dan yang membeli tanah-tanah itu dengan harga murah dari keluarga-keluarga yang jatuh miskin oleh karena peperangan atau karena tidak mungkin lagi hidup dari hasil tanah pertanian mereka yang kecil.

v  Kelas Menengah
Kaum ini hampir punah tersingkir habis karena meningkatnya perbudakan, yang meningkatkan tawanan perang. Sebagian lainnya tidak mampu bersaing dengan mereka yang menggunakan tenaga budak dan makin lama makin merana di tanah-tanah pertanian mereka yang kecil.
v  Rakyat Jelata
Rakyat Jelata, atau kaum papa, banyak sekali jumlahnya dan keadaan mereka sangat memprihatinkan. Banyak diantaranya yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan lebih berkekurangan daripada para budak. Seorang budak setidak-tidaknya masih memiliki kepastian akan sandang dan pangan mereka. Kaum tunakarya yang melarat ini akan siap mengikuti siapa saja yang memberi mereka sedekah untuk mengisi perut mereka dan hiburan untuk mengisi waktu mereka yang kosong.
v  Kaum Budak dan Penjahat
Jumlah penduduk yang berstatus budak meningkat dengan cepat karena peperangan, utang-piutang dan kelahiran. Dengan semua kemiskinan itu tentu membuka peluang bagi dunia kejahatan.

IV.              Perbandingan bahasa
Dalam perbandinagn bahasa penafsir menggunakan tiga Alkitab dengan bahasa yang berbeda yaitu bahasa indonesi dan bahasa batak simalungun untuk diperbandingkan dengan Alkitab bahasa Yunani,
Matius 11 : 25-30
Ayat 25.Dalam bahasa indonesia dikatakan “kepada orang kecil” dan dalam dalam bahasa batak simalungun hanya dikatakan “bani dakdanak” yang artinya ”kepada anak-anak” namun dalam bahasa asli Yunani “ νηπίοις” artinya “kepada yang lugu”.
Ayat 26.Tidak ada perbedaan yang signifikan.
Ayat 27.Tidak ada perbedaan yang signifikan.
Ayat 28.Dalam bahasa indonesia katakan “memberi kelegaan” dalam bahasa batak simalugun dikatakan “ase hupasonang” yang artinya “diberi kesenngan” didalam bahasa yunani dikatakan”άναπύσω” yang artinya “kelegaan atau kesegaran”
Ayat 29.Dalam bahasa indonesia dikatan “pikullah kuk yang kupasang” dalam bahasa batak simalungun dikatakan “jalo nasiam ma pasangan-Ku” artinya “terimalah pasangan-Ku” dalam bahasa yunani dikatakan “άρατε τόν ζυγόν μου έφ ύμάς” artinya “angkatlah  Kuk keatasmu”.
Ayat 30.Tidak ada perbedaan yang signifikan.

V.                 Kritik Aparatus
Ayat 27. (A) Beberapa dokumen kesaksian memuat ungkapan ton uion ei mh pater tiVepiginoskei ei mh o uioV yang artinya anak kecualoi bapa juga dan orang mengenal bapa kecuali anak (luk 10:22) dimuat dalam kodeks sinaitikus,B,C,D,I,W,D,Q, papyrus 1,13 banyak minuskel seperti 28,33,157, 180,dll (dalam minuskel 1010 digunakan  tis estin o uios for tov uion artinya adalah anak for kepada anak) banyak minuskel seperti 1071, 1243, 1292,1342,1424,1505(dalam minuskel 1505 menghilangkan kata iemh o uios artinya kecuali anak/putra) terjemahan Byzentium [EFGE] Italia, Vulgata, Syiria,Coptiksa,meg,bo,Armenian ,Ethopia,Georgia,tulisan bapa-bapa gereja seperti Irenaeus,Clemen ,Origent,Eusebius, Athanasus, Cyril-Jerusalem(Gregory,Nyssa) Victorianus rome, Hilary, Ambrose Jerome Augustine speculum //  terdapat kata ton patera eimh o uio oude ton tiVepiginoskei ei mh pater yang artinya ayah kecuali ayah juga tidak ada mengenal anak kecuali bapa, dimuat dalam codek N dan tulisan bapa-bapa gereja seperti diatesaron, marcus, Gnostick, Justin,Irenaeus,Eusebius, Adamantius(Marcellus) didymus, Clementines, Epiphanius,severian (Jhon Damascus).
Jadi, saya penafsir menerima usulan kritik apparatus karena nilai subernya kuat.
VII.Terjemahan Nats Matius 11 : 25-30
Ayat 25.  Pada waktu itu, Yesus berkata, aku bersyukur kepad-Mu ya bapa, Tuhan langit dan bumi karena engkau enyembunyikan ini dari orang bijak dan orang cerdas dan menyatakan mereka kepada mereka yang lugu.
Ayat 26.  Benar Ya, bapa, karena degan deikian apa yang menyenangkan di hadapan-Mu.
Ayat 27. Segala sesuatu telah di serahkan oleh bapa-Ku dan tidak satu pun yang mengenal anak kecuali bapa juga bapa tidak ada yang mengenal kecuali anak, dan orang yang jikalau kepadanya hendak anak itu menyatakan.
Ayat 28. Datanglah kepadaKu hai semua yang mersa dan telah debebani, dan aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Ayat 29. Angkatlah kuk ku keatasmu dan belajarlah dariku, karena aku lemah lembut  dan merendah di hati, dan kamu akan beroleh kelegaan, bagi jiwamu.
Ayat 30. Sebab kuk ku enak danbebanku adalh ringan.
VI.    Perbandingan Sinoptik
Karena yohanes bukan merupakan dari injil sinoptikk maka tidak ada perbandingan sinoptiknya.
VII.   Kritik sumber
Matius menggunakan sumber Q dan sumber-sumber sendiri lain yaitu sumber M/L.  Matius 11: 25-30  juga merupakan sumber Q dan sumber M karena ditemukan kesejajaran Nats Lukas 10 : 21-22. Namun, Matius 11: 28-30 tidak ditemukan kesejajaran dengan injil sinoptik, oleh sebab itu Nats ini merupakan sumber Matius itu sendiri. 
VIII.     Kritik Bentuk
1.      Bentuk sastra
Gaya unkapan Matius 11:25-30 hampir sam dengan yang terdapat dalam injil Yohanes 3 :35; 17:2. Nats ini merupakan ungkapan Ajakan Juruselamat terhadap orang-orang yang mendengarnya pada saat itu.
2.      Sitz im leben
Nast ini disampaikan dala konteks kebobrokan iman bangsa Israel. Pada saat itu Yesus mengecam beberapa kota karena ketidak bertobatan mereka.
IX.              Tafsiran Kitab Matius 11: 25-30[4]
 Ayat 25  berkatalah Yesus. Ayat-ayat ini merupakan sebuah jawaban atas berbagai masalah yang ditemukan dala pembicaraan. Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa. Kata kerja exomologoumai melukiskan sebuah pengakuan atau rasa terima kasih sepenuhnya yang dipadukan dengan pujian . Orang bijaksana dan orang pandai. Untuk secara rohani mengetahui tentang Kristus dan Kerajaan-Nya tidak dapat mencapai melalui penalaran atau  akal sehat. Orang kecil. Orang-orang yang ketika menanggapi pemberitaan Kristus mengakui ketidakberdayaan rohani mereka akan mampu menerima ajaran-Nya (18:3). Kemuliaan injil adalah bahwa baik orang terpelajar maupun tidak, dapat menjadi orang kecil.
 Ayat 26 sekali pun, demikian penjelasan terakhir tentang tanggapan manusia terletak pada yang berkenan kepada Allah (bdg.Ef 1:5;Flp.2:13).
Ayat 27 Semua telah diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku. Yesus mengklaim kekuasaan yang membedakannya dengan semua orang lain (bdg mat. 28;18; yoh.13:3). Disini kekuasaan tersebut dinyatakan sebagai melibatkan penyataan Allah kepada menusia. Yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya. Anak sebagai gambar Allah merupakan penyingkap dari Allah yang tidak kelihatan (Kol.1:15) dia adalah logos, ungkapan mengenai Allah yang tidak kelihatan (Kol.1:1,18). Dengan demikian matius setuju dengan aneka pemikiran yang lebih sering diungkap Yohanes dan Paulus. Ini menunjukkan bahwa penulis Alkitab pada hakikatnya satu pikiran mengenai kebenaran, bahwa manusia itu bergantung kepada kasih karunia Allah di dalam Kristus untuk memperoleh segala pengetahuan Rohani.
Ayat 28 Marilah kepada-Ku. Mengingat kekuasan yang diberikan kepada Kristus (ay.27) undangan ini membuka kesempatan yang menggetarkan. Letih lesu. Orang yang usaha keras mereka untuk mencapai ketenagan rohani tidak mengurangi beban dari berbagai kewajiban buatan manusia (23:4).
 Ayat 29, 30 Pikullah kuk yang kupasang. Sebuah kiasan Yahudi untuk displin dan pemuridan. “Letakkan bahumu di bawah kuk, dan biarlah jiwamu menerima pengajaran” (Sir 51:26). Hanya Kristus yang Guru, yang melalui pribadi dan karya-Nya dapat mengajar manusia mengenai Bapa, dan memberikan kepada mereka ketenangan jiwa yang merupakan hakikat dari pengalaman rohani yang sejati, ketenangan yang memerlukan penghapusan kesalahan akibat dosa dan pemilikan pemilikan hidup yang kekal. Beban-Ku pun ringan. Kewajiban-kewajiban tercakup dalam Injil merupakan kewajiban luhur, dan kekuatan untuk menanggungnya disediakan melalui kuk.
X.                 Skopus
Orang yang ingin mengenal Allah Bapa haruslah dahulu menegenal Anak-Nya, oleh sebab itu marilah datang kepadanya karena ia lemah lembut dan rendah hati.
XI.              Kesipulan
1.      Orang yang letih lesu dan berbeban berat datang lah kepada Allah sebab Ia lemah lembut dan rendah hati.
2.      Yang memikul kuku yang di pasang Tuhan akan diberikan ketenangan jiwa.


XII.           Aplikasi
Saudara-saudara yang terkasih dalam nama Yesus Kristus, dalam kehidupan kita sering kita selalu mengeluh, mengeluh dan mengeluh, padahal hita masih dapat menikmati semua kehidupan yang dibeikan Tuhan kepada kita, namu kita sering tidak bersyukur buat itu semua, padahal dapat kita lihat bahwa yesus sendiri pun bersyukur kepada Bapa yang empunya langit dan bumi ini. karena marilah kita datang kepada yesus dan mengenalnya secara lebih dalam untuk mendapat ketenangan, sebab yesus sendiri berkata datanglah kepadaku kamu yang berbeban berat dan yang letih lesu, jadi kita harus selalu bersyukur dan datang pada-Nya.
XIII.        Daftar Pustaka
Merril C. Tenney, Survei Perjanjian Baru, Malang: Gandum Mas, 2006
John Drane, Memahami Perjanjian Baru, Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2008
Marulak Pasaribu, Eksposisi Injil Sinoptik,
…, Tafsiran Alkitab Wycliffe, Malang: Yayasan penerbit Gandum Mas,2001



[1]  Merril C. Tenney, Survei Perjanjian Baru, (Malang: Gandum Mas, 2006), 183
[2] John Drane, Memahami Perjanjian Baru, (Jakarta: BPK-Gunung Mulia, 2008), 143-145
[3] Marulak Pasaribu, Eksposisi Injil Sinoptik, 138
[4] …, Tafsiran Alkitab Wycliffe, (Malang: Yayasan penerbit Gandum Mas,2001), 59

3 comments: