Kata Inspisari Terindah

Orang Malas Tidak Akan Menangkap Buruannya, Tetapi Orang Rajin Akan Memperoleh Harta Yang Berharga (Amsal 12 : 27) By : Bona Sumbayak
ff

Friday 29 January 2016

Apakah Alkitab Itu Firman Allah ?

Apakah Alkitab Itu Firman Allah ?
I.                   Pendahuluan
                  Alkitab adalah buku yang paling banyak dibaca di sepanjang waktu. Ia telah diterjemahkan hampir ke seluruh bahasa yang ada. Senggingga siapa saja dapat membaca alkitab, sehingga banyak pandangan pandangan yang abstrak terhadap alkitab, banyak orang menyatakan bahwa alkitab itu sebagai seperti dongeng yang di buat buat, dan juga banyak yang menyatakan alkitab itu firman Allah tetapi tidak mengetahui alasannya. Pada saat ini penyaji akan menjawab pertanyaan apakah alkitab itu firman Allah.
II.                Pembahasan
2.1.Pengertian Alkitab
                  Kata Alkitab adalah kata yang diterjemahkan dari bahasa Inggris “bible” dan dari Bahasa Yunani “biblia” yang berarti kitab kitab[1]. Jadi berdasarkan arti katanya penyaji dapat menyimpulkan bahwa Alkitab berarti sebuah buku yang terdiri dari kumpulan-kumpulan buku, didalam alkitab banyak tulisan tulisan yang berasal dari orang yang berbeda masa yang berbeda, gaya bahasa yang berbeda, maka jelaslah alkitab merupakan buku buku yang dulunya terpisah.
2.2.Asal Usul dan Pengilhaman Alkitab
                  Alkitab adalah kumpulan kitab, yang ditulis pada masa dan oleh orang yang berbeda-beda. Penulis kitab musa dan sejumlah nabi lainnya menulis sekumpulan kitab kitab di dalam perjanjian lama dalam bahasa Ibrani dan bahasa Aram; para penginjil dan rasul menulis sekumpulan kitab perjanjian baru dalam bahasa Yunani. Tetapi hanya ada satu pengarang seluruh isi alkitab, dan pengarang itu adalah Allah. Alkitab adalah kitab Allah sendiri, yang tidak hanya berisi Firman Allah, yang bercampur dengan banyak tambahan dan sisipan manusia di dalamnya, namun yang keseluruhannya adalah Firman Allah.
                 Tentang para penulis perjanjian lama dikatakan: segala tulisan diilhamkan Allah, (2 Tim 3:16). Selain itu setelah pada jaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi nabi, maka pada zaman akhir ini ia telah berbicara kepada kita dengan perantaran Anak-Nya ( Ibr 1:1 ; 2), sementara tentang penulis perjanjian baru Paulus katakan: sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi dan memang sungguh sungguh demikian – sebagai firman Allah ( 1Tes 2:13).[2]
2.3.Sifat Kitab suci
                 Sebenarnya “Theopneusti[3]” kalau diartikan secara organis sudah mengatakan cukup tentang kitab suci. Segala sifat yang dibicarakan memang sudah ternyata dalam “Kitab Suci adalah firman Tuhan”. Namun pada saat ini akan di tinjau sifat sifat kitab suci, tetapi jangan lupa, bahwa sifat alkitab hanya mengenai tujuan, yaitu agar manusia percaya kepada Yesus Kristus Anak Allah ( Yoh 20:31 ).
a.       Kitab Suci Tidak Mungkin Keliru (Infallibilitas)
b.      Kitab Suci adalah syarat Mutlak (Necessitas)
c.       Kitab Suci berkuasa (Auctoritas)
d.      Kitab Suci Adalah cukup (Sufficientia)
e.       Kitab Suci Adalah Terang (Perspicuitas)
f.       Kitab Suci mencapai maksud (Efficax)
g.       Kitab Suci merupakan kesatuan (Unitas)[4]
2.4.Pengertian Firman
            Firman berasal dari bahasa Ibrani yaitu Dabar artinya firman[5] maupun penyataan[6]. Perkataan pernyataan disini dipakai dengan arti yang khusus, artinya bukan mengkonstatir, menerangkan sesuatu yang telah ada[7]. Jadi penyaji mau menyatakan bahwa Allah mau menyatakan dirinya melalui firman-Nya, yang dimana firman-Nya di tuliskan kedalam Alkitab melalui Roh Kudus dan bahwa bahasa manusia sebagai kendaraan pewahyuannya[8].
            Firman Allah terbagi atas tiga bagian, sebagai berikut:
a.       Firman Allah yang Hidup yaitu Yesus Kristus
                  Firman itu telah menjadi daging (Manusia) yaitu Yesus Kristus. Seperti yang tertulis di dalam kitab Yoh 1:1, 14 “pada mulanya adalah firman dan firman itu bersama-sama dengan Allah dan firman itu adalah Allah”14. Firman itu telah menjadi manusia dan diam diantar kita, dan kita telah melihat kemulianNya, yaitu kemulian yang diberikan kepadanya sebagai anak tunggal bapa penuh kasih dan kebenarannya”. Sehingga jelas bahwa firman Allah itu adalah Yesus kristus[9].
b.      Firman Allah yang Tertulis adalah Alkitab
                  Salah satu cara untuk menyatakan keyakinan bahwa Allah sendirilah yang berbicara atas Alkitab, adalah dengan menyebut alkitab sebagai Firman Allah. Konsep ini terdapat dalam Alkitab Sendiri. Pl berbicara tentang firman Allah yang kreatif ( kej 1:1 ; Mzm 33:6) hikmat Allah yang dianggap berpribadi (Ams 8), yang adalah wahana aktifitas Allah (Yes 55:11). Yesus menyebut PL sebagai firman Allah (Mrk 7:13 ; Yoh 10:35) dan para rasul berbuat demikian pula (misalnya Kis 6:4 ; Roma 9:6 ; Ibr 4:12). Istilah firman juga dipakai untuk Yesus sendiri ( Yoh 1:1 ; 14:1 ; Wahyu 19:3). Menurut Karl Barth tentang masalah ini adalah bahwa kitab suci (Alkitab) adalah sebagai kesaksian tentang penyataan Allah
c.       Firman Allah yang Disaksikan, dalam artian Khotbah
                  Kotbah dapat dikatakan sebagai firman Allah bahwa Khotbah yang berdasarkan Alkitab. Dalam hal ini si pengkhotbah dan si pendengar haruslah benar benar mendengar suara Tuhan. Dalam artian penuh dengan Roh Kudus. Hal ini jelas ditekankan dalam 2 Petrus 1:20-21
                  Hubungan antaraketiga bentuk firman tersebut sangat erat, Yaitu Sang firman Allah yang berbentuk primer Yaitu Yesus Kristus, Hanya berbicara bilamana ia disaksikan oleh Scriptura (Alkitab) dan diberitakan oleh gereja (dalam Artian Khotbah).

III.             KESIMPULAN
                  Berdasarkan apa yang telah di paparkan diatas saya dapat menyatakan bahwa Alkitab itu Adalah Firman Allah karena Alkitab berisikan keyakinan manusia tentang Siapa Tuhan dan karya karyanya. Dan yang menuliskannya adalah Manusia dengan ilham dari Roh kudus, Roh kudus yang menggerakan hati dan pikiran mereka. Tetapi dengan syarat untuk memahami bahwa alkitab adalah firman Allah kita harus mengerti alkitab itu sendiri, untuk mengerti alkitab maka kita harus di penuhi roh kudus (2 Petrus 1:20-21). Alkitab bukan Firman Allah ketika Anda tidak mengerti isinya karena tidak Dipenuhi Oleh Roh Kudus.
IV.              DAFTAR PUSTAKA
Barr James, Alkitab di Dunia Modern,(Jakarta:BPK-GM,1989)

Browning W.R.F, A Dictionary of The Bible,(Jakarta:PT BPK Gunung Mulia, 2011)

Browing W.R.F, Kamus Alkitab, (Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2012)

Kusuma S.L, kebenaran-kebenaran Alkitab,(Holland:Gereja Utusan Kristus, 1955)

Packer Thomas C. Oden J.I, Satu Iman,(Bandung: STT Bandung ; Jakarta: Gunung Mulia, 2011)

Soedarmono R, ikhtisar dogmatika,(Jakarta:BPK-GM, 1986)

W.A.Koehler Edward, Intisari Ajaran Kristen, (Pematangsiantar:Kolportase GKPI)









[1] W.R.F. Browing, Kamus Alkitab, (Jakarta:BPK Gunung Mulia, 2012),13
[2] Edward W.A.Koehler,Intisari Ajaran Kristen, (Pematangsiantar:Kolportase GKPI),4
[3] Ilham ilahi; pengaruh supernatural dari Roh Ilahi pada pria kualifikasi untuk menerima dan mengkomunikasikan kebenaran terungkap.
[4] R. Soedarmono,ikhtisar dogmatika,(Jakarta:BPK-GM, 1986), 67
[5] S.L. Kusuma,kebenaran-kebenaran Alkitab,(Holland:Gereja Utusan Kristus, 1955),20
[6] W.R.F. Browning,A Dictionary of The Bible,(Jakarta:PT BPK Gunung Mulia, 2012), 108
[7] R.Soedarmo,Ikhtisar Dogmatika,(Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 1986),20
[8] J.I. Packer Thomas C. Oden, Satu Iman,(Bandung: STT Bandung ; Jakarta: Gunung Mulia, 2011),37
[9] James Barr, Alkitab di Dunia Modern,(Jakarta:BPK-GM,1989),31