Kata Inspisari Terindah

Orang Malas Tidak Akan Menangkap Buruannya, Tetapi Orang Rajin Akan Memperoleh Harta Yang Berharga (Amsal 12 : 27) By : Bona Sumbayak
ff

Sunday 8 March 2015

KITAB WAHYU



KITAB WAHYU
I.                   Pendahuluan
Setelah kita mempelajari perjanjian baru dari matius hingga Yudas dan telah mengetahui latar belakang dan tema-tema dari semua kitab itu, maka sekarang kita akan mempelajari kitab wahyu. Kitab wahyu menutup kanon dan sejarah Perjanjian Baru. Terlepas dari benar atau tidakya sebagai kitab yang terakhir ditulis. Untuk mengetahui bagaimana lebih lanjut tentang kitab  ini mari kita pelajari bersama. Semoga sajian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita.
II.                Pembahasan
2.1  Latar Belakang Kitab Wahyu
Kitab Wahyu adalah kitab Perjanjian Baru yang terakhir dan yang paling luar biasa. Kitab Wahyu juga dikenal sebagai “Apokalipsis/Apokaliptik”.[1] Kitab Wahyu ini juga ditulis dalam bentuk surat (1:4), suatu hal pada jaman penulisnya merupakan bentuk yang cukup lazim dalam komunikasi antar Kristen.[2] Ada dua kelompok yang berbeda pendapat mengenai latar belakang keadaan dimana ia ditulis. Kelompok pertama menganggapnya berasal dari zaman Nero, ketika kebakaran di Roma yang mengakibatkan penyiksaan terhadap orang-orang Kristen. Kelompok yang kedua menganggap pada masa pemerintahan Domitianus, dimana ia mendesak agar disembah sebagai Dewa ditambah dengan kesewenang-wenangan pemerintah diktatornya yang semakin menghebat. Jadi kitab Wahyu ini adalah saksi dari kebencian yang semakin menghebat diantara gereja dan Negara Romawi.[3]
2.2  Penulis Kitab
Sejak abad ke-2 M (mulai dengan Yustinus, lebih kurang tahun 160 M), Yohanes yang di perkenalkan sebagai penulis Wahyu disamakan dengan Rasul Yohanes bin Zebedeus. Ia pun disamakan dengan Injil ke-4 dan surat-surat Yohanes. Namun ada seorang yang bernam Gayus (lebih kurang tahun 200 M) yang menolak Wahyu sebagai karangan Rasul Yohanes dan ebagai kitab suci bahkan wahyu dikatan sebagai karangan seorang dari aliran Gnosis yaitu Kerintus. Tetapi alas an Gayus dan pengikut-pengikutnya menolak Wahyu adalah kitab itu menceritakan tentang kerajaan seribu tahun dipakai oleh bidah Montanus guna membela ajarannya. Tetapi penulis Kitab Wahyu ini adalh Yohanes yang menerima Wahyu dari Allah sendiri yang menjadi saksi mata dari segala sesuatu yang telah dilihatnya (wahyu 1 : 1-2).[4]
2.3  Waktu dan Tempat penulisan kitab
Kitab ini di tulis kira-kira tahun 90-96 di patmos,[5] sebuah pulau kecil di perairan pantai Yunani tempat dimana ia dibuang oleh karena imannya(1:9), mengenai penerima surat ini adalah jemaat-jemaat di asia kecil (1:4) yaitu: Efesus(2:1-7), Smirna(2:8-11), Pergamus(2:18-19), Tiatira(2:18-19), Sardis(3:1-6), Filadelfia(3:7-13), dan Laodikia(3:14-22).[6]
2.4  Tujuan Penulisan Kitab
Adapun yang menjadi tujuan penulisan kitab ini adalah:
v  Kitab ini ditulis untuk menegur tindakan kompromi dan dosa mereka, serta menghimbau mereka untuk bertobat dan berbalik kepada kasih mereka yang mula-mula
v  Mengigat penganiayaan yang diakibatkan oleh karena Domitianus memuja dirinya sendiri.
v  Untuk memperlengkapi orang percaya sepanjang zaman dengan segi pandangan Allah terhadap perang yang sangit melawan hal-hal yang menguyahkan iman.[7]
v  Kitab Wahyu ditulis untuk menghibur para jemaat yang merasakan permusuhan dunia yang semakin bertambah.
v  Untukang memperigati orang-orang Kristen yang lalai untuk merobah serta mudah tergoda untuk meleburkan diri dengan dunia.[8]

2.5  Struktur Kitab
Struktur kitab Wahyu adalah sebagai berikut:[9]
1.    Prolog (1:1-8)
2.    Tuhan yang digunakan dan jemaat-jemaat-Nya(1:9;3:22)
ü Penglihatan dari Tuhan yang digunakan diantara laki-laki diam(1:9-20)
ü Berita-Nya kepada tujuh jemaat(2:1;3:22)
3.    Anak domba layak dan peran-Nya dalam akhir sejarah (4:1;11:19)
ü Penglihatan dari ruang pengadilan yang megah di surga(4:1;5:14)
ü Penglihatan dari anak domba dalam hubungan dengan tujuh materi dan tujuh sangkakala(6:1;11:19)
4.    Tuhan Allah dan Kristus dalam konflik besar dengan iblis(12:1;22:5)
ü Perspektif mengenai konflik (12:1;15:8)
ü Perkembangan terakhir dari perjuangan (16:1;19:10)
ü Puncak konflik (19:11-20:10)
ü      Sesudah konflik (20:11-22:5)
2.6  Ciri-ciri Kitab
Kitab wahyu mempunyai cirri-ciri yang berbeda dengan kitab yang lainnya. Adapun cirri-ciri kitab wahyu adalah sebagai berikut:[10]
1.      Wahyu satu-satunya kitab perjanjian baru yang digolongkan sebagai nubuatan dan Wahyu.
2.      Sebagai suatu kitab Apokaliptis, beritanya disampaikan dalam bentuk lambing-lambang yang menggambarkan keyataan-keyataan tentang masa dan peristiwa yang akan datang sambil tetap memilihara teka-teki atau rahasia tertentu.
3.    Banyak sekali angka yang digunakan.
4.    Penglihatan-penglihatan begitu mencolok, dengan pemandangan yang   sering dialih-alihkan dari tempat di bumi kesurga kemudian kembali lagi ke bumi
5.    Malaikat dikaitkan secara jelas dengan penglihatan-penglihatan dan ketetapan-ketetapan surga.
6.    Kitab ini juga dramatis yang membuat kebenaran beritanya menjadi begitu hidup dan tegas.
2.7  Tema theologies
Adapun tema teologis dari kitab wahyu adalah sebagai berikut: “perjuangan dan penyelesaian”.[11]
III.             Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat saya simpulkan bahwa kitab Wahyu adalahkitab penutup yang dituliskan oleh Yohanespada tahun 90-96 M. kitab ini ditulis di Patmos, dimana Yohanes menerima Wahyu ini sendiri yang menjadi saksi mata dari segala sesuatu yang telah dilihatnya (Why 1 : 1-2), penerima kitab ini adalah jemaat-jemaat di asia kecil.
IV.              Daftar Pustakass
Barclay Willian,  Pemahaman Alkitab Setiap Hari,Jakarta:BPK-GM,2003
Bavinck J. H, Sejarah Gereja Allah VOL II,Jakarta:BPK-GM,2007)
Chilton Bruce, Study Perjanjian Baru Bagi Pemula, Jakarta: BPK-GM,1994
Duyerman M. E, Pembimbing Kedalam Perjanjian Baru, Jakarta:BPK-GM,2006
Stamps Donald C, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, Malang: Gandum Mas,2008
Teney Merril C, Survey Penjanjian Baru, Malang: Gandum Mas,2006


[1] Willian Barclay,  Pemahaman Alkitab Setiap Hari,(Jakarta:BPK-GM,2003),9
[2] Bruce Chilton, Study Perjanjian Baru Bagi Pemula, (Jakarta: BPK-GM,1994),84
[3] Merril C. Teney, Survey Penjanjian Baru, (Malang: Gandum Mas,2006),477
[4] Merril C. Teney, Survey Perjanjian Baru, 475-476
[5] M. E, Duyerman, Pembimbing Kedalam Perjanjian Baru, (Jakarta:BPK-GM,2006),220
[6] J. H. Bavinck, Sejarah Gereja Allah VOL II,(Jakarta:BPK-GM,2007),394
[7] Donald C. Stamps, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, (Malang: Gandum Mas,2008),2148
[8] Merril C. Teney, SurpeiPerjanjian Baru, 477
[9] Donald C. Stamps, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, 2147
[10] Ibid, 2149-2150
[11] Donald C. Stamps, Alkitab Penuntun HIdup Berkelimpahan, 2149

No comments:

Post a Comment