Kata Inspisari Terindah

Orang Malas Tidak Akan Menangkap Buruannya, Tetapi Orang Rajin Akan Memperoleh Harta Yang Berharga (Amsal 12 : 27) By : Bona Sumbayak
ff

Wednesday 18 February 2015

Psikologi Fungsional



Nama                                      :Bona sumbayak                          
Tingkat/Jurusan                    : I-B/Theologia
Mata Kuliah                          : Pengantar Psikologi
Dosen                                      : 0---------------------------------

Psikologi Fungsional
I.                   Pendahuluan
Psikologi sebagai sesuatu ilmu yang relative mudah apabila di bandingkan dengan ilmu – ilmu yang lain. Namun demikian telah cukup lama masalah psikologi di bicarakan oleh para ahli. Psikologi pada mulanya sebagian dari filsafat yang kemudian memisahkan diri, namun ini bukan berarti psikologi tidak terkena pengaruh filsafat. Terpisahnya psikologi dari filsafat dapat diidentifikasikannya dengan adanya aliran pertama dalam psikologi yang strukturalisme. Tentang keadaan mental.
Psikologi diperkaya oleh biologi dengan ilmu pengetahuan alamnya dan oleh sosiologi serta dengan antropologi dengan ilmu sosialnya, psikologi menghadapi pertanyaan kompleks tentang filsafat yang dahulu di anggap semata- mata hanya literatul dan filosofi.
II.                Pembahasan
2.1.Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang artinya adalah jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara etimologi ( menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai dengan macam – macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya. Dengan singkat disebut dengan ilmu jiwa.[1] Jiwa adalah dalam hidup rohani yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan – perbuatan (personal behavior) dimana perbuatan pribadi adalah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang dimungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, social dan lingkungan dan ilmu jiwa adalah segal pikiran, pengetahuan, tanggapan, tetapi juga segala khayalan jiwa[2]. Psikologi sebagai suatu disiplin ilmu yang khas mempelajari tingkah laku individu mempunyai ruang lingkup yang cukup luas.[3] Menurut kamus besar bahasa Indonesia, psikologi adalah cabang dari ilmu pengetahuan yang mempelajari proses mental.[4]
2.2.Latar belakang Psikologi
Dalam sejarah perkembangannya, psikologi di artikan sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Sejarah psikologi bahwa ilmu pengetahuan yang kita kenal, kebanyakan berpusat dari perkembangan awal sejarah eropa dari masa yunani, romawi hingga akhir abad ke 19, yang kemudian menyebar ke belahan dunia.
Pendekatan dan orientasi ilmu dalam dunia psikologi bermula dari filsafat pada masa yunani, yaitu masa transasi dari pola piker animism ke natural science, yaitu pengetahuan bersumber dari alam.Pada masa ini perilaku manusia berusaha di terangkan melalui prinsip-prinsip alam atau prinsip-prinsip yang di analogikan dengan gejala alam.
Tanah kelahiran psikologi adalah jerman , oleh karenanya munculnya psikologi tidak dapat di lepaskan dari konteks social jerman yang memiliki misi untuk membantuk manusia yang berkualitas dan penyedia tenaga kerja yang protessional. Wilhelm wundt, adalah orang pertama yang memproklamirkan psikologi sebuah disiplin ilmu. Wundt adalah seorang dokter yang tertarik di bidang fisiologis, dimana fisiologis merupakan jalan bagi psikologiuntuk bisa masuk ke dalam ranah empiris ilmiah dan  berdiri sebagai ilmu yang mandiri.
Mempelajari psikologi berarti ada usaha untuk mengenal manusia. Mengenal berarti memahami , kita dapat menguraikan dan menggambarkan tingkah laku serta kepribadian manusia yang bersifat aspek-aspeknya. Dengan mempelajari psikologi kita berusaha untuk mengetahui aspek-aspek kepribadian itu misalnya keterbukaan yaitu , sikap terbuka terhadap dunia luar, sikap mau memahami perasaan-perasaan orang lain, sikap menghargai pendapat dari orang lain, dan sikap ini bersifat menetap dan menjadi ciri bagi orang yang bersangkutan, yang merupakan sifat yang unik , yang individual dan dari orang tersebut. Berbeda dengan hewan , tiap-tiap manusia sebagai individual terdapat aspek-aspek kepribadian yang khas, yang unik, dan yang beda dari yang lain, sehingga dapat membedakan manusia itu dari individu-individu lainnya. Jadi, sekalipun ada faktor tertentu yang sama, yang terdapat pada setiap manusia , manusia itu beda dari satu dengan yang lainnya.[5]
2.3. Psikologi Fungsional
2.3.1. Pengertian Psikologi Fungsional
Psikologi Fungsional adalah aliran psikologi yang memandang bahwa manusia harus di pandang secara menyeluruh. Apa yang dilakukan manusia sebagai aksi adalah hal yang kompleks yang merupakan manifestasi dari jiwa dan mempunyai maksud yang tertentu bukan hanya disebabkan oleh suatu hal. Fungsional memandang bahwa pikiran, proses mental, persepsi indrawi dan emosi adalah adaptasi organisme biologis. Didalam bahasa Indonesia istilah yang banyak di gunakan adalah ilmu watak atau teori kepribadian atau psikologi kepribadian. [6]

2.3.2. Menurut Para Ahli
Tokoh dalam aliran psikologi fungsional yaitu [7]
1.      Wiliam James (1842 – 1910)
 Banyak hal yang merupakan paradoksal dari james dalam kaitannya dengan psikologi di Amerika. Pada satu sisi dia merupakan pelopor psikologi modern di Amerika. Ia merupakan pioneer psikologi modern di amerika.
2.      John Dewey (1859 – 1952)
Ia mempelopori fungsionlisme universitas Chicago dan karirnya yang panjang di tandai dengan komitmen terhadap perubahan social. Konstribusi utama dewey dalam psikologi tercakup dalam sebuah makalah terkenal yang di publikasikan semasa ia di chicacho yang menekankan totalitas gerakan dengan berpendapat bahwa koordinasi lebih dari sekedar gabungan berbagai refleks. Dewey menolak pandangan bahwa refleks adalah serangkayan tindakan stimulus yang terpisah yang di ikuti oleh respondan dipisahkan oleh pengindraan utama.
3.      James Rowland Angell (1869 – 1949)
Angell mendefenisikan inti psikologi fungsional adalah penerimaan atas pendekatan biologis untuk mengetahui  cara kerja pikiran dalam penyesuaian individu dengan lingkungan
2.3.3. Ciri – ciri dan Metode – Metode Dalam Psikologi  Fungsional
Dalam psikologi fungsional terdapat beberapa ciri, diantaranya adalah menekankan fungsi disbanding elemen mental, memandang penting kemampuan individu untuk berubah sesuai tuntutan lingkungan, serta menerima berbagai metode dalam mempelajari aktivitas mental manusia. Dalam teori psikologi fungsional terdapat beberapa metode-metode yang diantaranya.
Ø  Metode Observasi Tingkah Laku terbagi menjadi dua yaitu:
a.       Metode fungsiologis yaitu menguraikan tingkah laku dari sudut pandang anatomi ( terkait dengan organ tubuh dan system syaraf)[8]
b.      Metode variasi kondisi yaitu metode eksperimen dari aliran fungsionalisme
Ø  Metode intopeksi terkait dalam tinggkah laku atau kegiatan psikis individu yang umumnya terdapat pada semua orang yang normal dewasa dan berbudaya pada sistim lingkungan.[9]
2.3.4.  Manfaat Psikologi Fungsional
Karena psikologi James dipandang sebagai psikologi fungsional, jadi psikologi fungsional itu memandang psikis ( pikiran ) sebagai fungsi atau digunakan oleh organisme untuk menyesuaikan atau adaptasi dengan lingkungan. Fungsionalis mempelajari psikis tidak bertitik tolak pada komposisi atau psikis atau struktur mental yang terdiri dari elemen-elemen, tetapi fungsi atau proses mental yang mengarah pada akibat akibat praktis.
III.             Refleksi Teologis
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa psikologi fungsional secara erat dengan psikologi kejiwaan dan tingkah laku kita. Disini kami menghubungkan dengan Alkitab yaitu Kejadian 2:15–25 “Manusia dan Taman Eden”. Topiknya adalah hidup saling berdampingan. Oleh karena itu kita sebagai manusia harus hidup saling berdampingan, dan harus mempunyai hubungan yang baik dengan sesama manusia dan juga hubungan yang baik dengan Tuhan sebagai pencipta umat manusia.


IV.             Kesimpulan
Psikologi Fungsional adalah aliran psikologi yang memandang bahwa manusia harus di pandang secara menyeluruh. Fungsional memandang bahwa pikiran, proses mental, persepsi indrawi dan emosi adalah adaptasi organisme biologis. psikologi fungsional itu memandang psikis (pikiran) sebagai fungsi atau digunakan oleh organisme untuk menyesuaikan atau adaptasi dengan lingkungan.

V.                Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu, Psikologi Umum, Jakarta: Rineka Cipta, 2009
Boeree C. George, Dasar-dasar Psikologi, Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2006
Sabri, M.Alisuf, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Radar Jaya offset, 1993
Sugiono, Poedamenta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995
Suryabrata, Sumadi, Psikologi Kepribadian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005
Walgito, Bimo, Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET, 2010
Yusuf, Syamsu, Teori-teori Psikologi, Bandang: PT Remaja Rosdakarya,2002



[1] H. Abu Ahmadi, Psikologi Umum, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2009),1
[2] Bimo Walgito, Pengantar psikologi Umum, Yogyakarata : C.V ANDI OFFSET, 2010 , 1
[3] M. Alisuf Sabri, Pengantar psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta : Radar Jaya Offset, 1993, 5
[4] Poedamenta Sugiono, Kamus Besar Bahasa Indonesia,( Jakarta:Balai Pustaka,1995 ), 357
[6] Sumadi Suryabrata, Psikologi Kepribadian, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005,1
[7] Syamsu Yusuf, Teori – teori Psikologi, (Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2002),105
[8] C. George Boeree, Dasar-dasar Psikologi, Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2006,51
[9] M. Alisuf sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Radar Jaya Offset, 1993, 5

No comments:

Post a Comment