Kata Inspisari Terindah

Orang Malas Tidak Akan Menangkap Buruannya, Tetapi Orang Rajin Akan Memperoleh Harta Yang Berharga (Amsal 12 : 27) By : Bona Sumbayak
ff

Monday 23 February 2015

Metode metode pendidikan agama kristen



Metode-Motede PAK
I.                   Pendahuluan
Pada pertemuan minggu lalu kita sudah membahas tentang hubungan PAK dengan ilmu-ilmu lain, dan pada pertemuan kali ini kita akan membahas tentang Metode-metode PAK. Semoga sajian ini bermanfaat bagi semua.
II.                Pembahasan
2.1. Pengertian Pak
Pendidikan agama dimulai ketika agama sendiri mulai muncul dalam diri manusia. Tiap-tiap agama memiliki sistem agamanya sendiri. Setiap agama merasa perlu mengajarkan anak-anak muda tentang kepercayaan, adat-istiadat dan kebaktian agama itu. Sebelum mereka di tahbiskan menjadi anggota penuh dari persekutuan agama itu, wajiblah mereka diajar dan dilatih dalam segala teori dan praktik agamanya itu.
Pendidikan Agama Kristen berpangkal pada persekutuan umat Tuhan di dalam perjanjian lama. Jadi, pada hakekatnya dasar-dasarnya sudah terdapat dalam sejarah Suci purbakala. PAK  itu mulai dengan terpanggilnya Abraham menjadi nenek moyang umat pilihan Tuhan, bahkan PAK berpokok pada Allah sendiri, karena Allah yang menjadi Pendidik Agung bagi umatNya[1].

2.2. Pengertian Metode
Menurut Wina Sanjaya metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Kata Metode berasal dari bahasa Yunani “meth” (bersama-sama) dan “hodes” (berjalan) jadi metode berarti berjalan bersama-sama untuk mencapai tujuan.[2] Menurut John M. Nainggolan ia memahami dua metode yaitu, secara teori dan praktek sehingga dalam mencapai suatu yang hendak dicapai harus memahami dan menguasai teori dan prakteknya.[3]
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode adalah cara atau jalan yang yang harus dilalui untuk mencapai satu tujuan tertentu dalam Pendidikan Agama Kristen.[4] Dan juga menurut KBBI metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam ilmu pengetahuan).[5] Selain itu dalam metode pendidikan agama kristen metode adalah suatu pelayanan, suatu pekerjaan yang aktif, yang kita lakukan bagi Firman Tuhan dan bagi sesama manusia supaya kedua pihak itu bertemu satu sama lain. Metode senantiasa hanya jalan dan alat saja bukan bukan tujuan. Kita harus selalu menuju kepada maksud Firman Tuhan. Tidak boleh menggunakan metode kita supaya mendapat hasil dan sukses secara duniawi. Dengan rendah hati dan setia patutlah kita melayani Firman Tuhan saja dengan cara-cara yang kita pakai dalam pekerjaan kita.[6] Metode tidak lain adalah alat-alat yang membuat kebenaran kristen disampaikan sedemikian rupa sehingga menjadi efektif dalam perjumpaan seseorang dan usaha memahami masalah-masalah kehidupan.[7] Metode memiliki dua sudut pandang yaitu sudut teory dan juga sudut praktik.  Dalam PAK ada tiga metode yaitu:[8]
Ø    Metode otoriter, yaitu metode yang memakai kuasa (otoritas) dari atas, menyampaikan suatu ajaran yang lengkap kepada orang didikannya.
Ø    Metode Kreatif, yaitu metode yang hendak menciptakan sesuatu, yang menitikberatkan kebebasan seseorang untuk berfikir sendiri.
Ø    Metode Dialektis, yaitu metode yang mengadakan “percakapan” antara kepercayaan yang diserahkan kepada kita oleh gereja segala abad dengan keadaan kita sekarang ini.
Dalam pelayanan Tuhan Yesus di dunia, Ia memberikan teladan dalam metode pengajaranNya untuk membangun kontak dengan dengan para pendengar terutama para muridNya. Metode-metode tersebut adalah:
1.                  Menarik perhatian dengan pandangan mata seperti pemanggilan kepada Simon dan Andreas (Mat. 4: 18, Yoh. 1: 38). Yesus menggunakan kata Dengaarlah dan lihatlah (Mrk 4: 3, Luk. 18: 17).
2.                  Menggunakan berbagai pertanyaan dengan menegur “dari manakah” (Mat. 21: 25-27); meyakinkan “apakah engkau tidak pernah membaca” (Mrk 2: 25).
3.                  Menggunakan ilustrasi dan cerita untuk memunculkan perhatian (Luk. 8: 4-9)
4.                  Menggunakan ceramah dan khotbah, misalnya khotbah di bukit (Mat. 5-7), pengajaran di bukit jaitun (Luk. 10: 30-35).
5.                  Menggunakan benda atau objek, misalnya anak kecil untuk mengajar kerendahhatian (Mat. 18: 1-6), pohon yang kering untuk mengajar perlunya iman (Mat. 13, 17).[9]
Metode pengajaran yang dilakukan Yesus dapat juga kita terapkan dalam pelayanan kita sekarang. Semua metode pengajaran sangat berguna untuk mempermudah kita melakukan pengajaran. Dapat kita lihat bukti pengajaran Yesus banyak orang yang bertobat dan mengakui Yesus sebagai Juruselamat dan bertambah juga pengikut Kristus.
2.3.  Fungsi Metode
Ada beberapa fungsi metode, yaitu:
Ø  Untuk meningkatkan minat peserta dan mendapat perhatian dari peserta.[10]
Ø  Untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran.[11]
Ø  Untuk memudahkan peserta dalam menerima bahan yang diberikan oleh pengajar.[12]


2.4. Tujuan Metode
Metode dalam mengajar tidak sekedar mengantarkan pokok bahasan dengan baik akan tetapi lebih mengupayakan terciptanya relasi dalam kelompok untuk menjadi dasar dan pengalaman berharga guna membangun keterampilan, prilaku mengembangkan kualitas relasi dengan sesamanya dan juga dengan Tuhan. Metode juga bertujuan untuk membantu pribadi-pribadi  menumbuh kembangkan dirinya secara utuh.[13]

2.5. Garis Besar Penggunaan Metode
·         Pengajar Harus menyiapkan bahan pelajaran sebelum menentukan metode mengajar
·         Guru harus memiliki metode yang sesuai. Faktor yang menentukan keputusan seorang guru adalah mempertimbangkan usia dan waktu yang digunakan
·         Guru harus menggunakan metode yang bervariasi
·         Guru harus menggunakan metode yang membuka komunikasi antara orang yang diajar dengan pengajar (pendidik)
·         Guru harus mengatur tempat fasilitas yang akan digunakan dalam menggunakan/menyampaikan metode

2.6.Peran Metode dalam Pembelajaran
1.      Mendapatkan perhatian dari peserta
2.      Untuk melibatkan peserta dalam proses belajar mengajar
3.      Mengubah sikap dan menanamkan nilai-nilai
4.      Melatih berfikir kritis dan mengembangkan cara berfikir seseorang untuk mendapat apa yang diinginkan
5.      Untuk menyampaikan materi agar materi tersalur/dapat diterima peserta didik secara maksimal.

2.7. Kedudukan Metode dengan PAK
Metode adalah suatu cara atau tehnik dalam pengajaran atau menyampaikan suatu pesan.  Namun metode yang baik tidak menjamin hasil yang baik pula secara otomatis, perlu adanya suatu kerelaan untuk menerima dan percaya pada pihak yang menjadi objek suatu pengajaran.  Dari sudut teologi sebenarnya bukan metode yang menjadi syarat yang terpenting dalam pemberitaan injil, karena keselamatan adalah karunia Allah. Roh Tuhanlah yang melahirkan percaya, bukan metode yang kita gunakan mengerjakan keselamatan atau menimbulkan kepercayaan itu. Akan tetapi isi pengajaran yang kita sampaikan menuntut keahlian yang sesempurna mungkin dalam cara menyampaikannya yang disebut dengan metode.[14]

2.8.Macam-macam metode.[15]
Sikap seorang pengajar/ pendidik akan observasi terhadap karakter phisik seorang anak dapat diperhatikan melalui beberapa perinsip yaitu:
-                      Cara yang aktif dengan keadaan setiap waktu. Tetapi banyak waktu anak-anak yang dengan aktif ikut terlibat dalam proses pengajaran.
-                      Sikap/ tindakan memberikan perhatian kepada anak-anak kecil, anak perempuan yang dewasa dan juga pria dewasa. Berikan mereka kesempatan untuk menyatakan pernyataan setuju kepada setiap pribadi bagi mereka yang dapat belajar untuk diri mereka sendiri.
-                      Gunakan bentuk tulisan yang besar untuk memudahkan anak-anak dapat membaca.
Metode pengajaran untuk anak adalah sebagai berikut:
1)      Seni (Art)
Anak-anak senang dengan kegiatan seni dan belajar untuk mengekspresikan diri mereka. Mereka menciptakan pemahaman Alkitab untuk diri mereka sendiri juga kepada orang lain dalam kelas atau kelompok belajar. Contoh seni yang dapat dilakukan untuk pengajaran bagi anak adalah sebagai berikut:
-          gambar kartoon,  -       Pameran                      -           Menyusun kertas
-          peta                     -       hiasan dinding             -           poster
-          drama
    -       Alat peraga                  -           Membuat slide
2)      Drama
Menciptakan Drama dapat menguatkan pemahaman anak-anak, ketika mengekspresikan pikiran mereka akan identitas mereka dalam drama, dan sebuah variasi drama akan memungkinkan mereka beraktivitas. Contoh drama yang dapat digunakan adalah:
-          Drama wawancara                  -           Cerita pantonim
-          Monolog                                  -           panggung boneka
3)      Bentuk komunikasi (Lisan)
Komunikasi memungkinkan akan selalu digunakan bentuk lisan guru dengan murid-murid juga murid dengan murid. Setiap pengajaran akan selalu bergantung pada komunikasi. Jenis-jenis komunikasi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
-          Pengilhaman/ Dikte                             -           Quis
-          kelompok berdengung (Buzz group)              -  Dialog interaktif (Tanya jawab)
-          Diskusi                                                            - Listening Team
-          Pemutaran film
4)      Bentuk komunikasi dalam bentuk Tulisan
Kegiatan menulis menarik perhatian banyak anak- anak. Mereka punya kegiatan yang efektif untuk melaporkan dan merekam informasi, menggambarkan, menciptakan, dan mengekspresikan ide-ide dan pikiran mereka. Contohnya adalah:
-          Spanduk                      -           permainan menyusun kata
-          menulis diary               -           puisi
-          menulis surat               -           puzzle
5)      Games (Bermain)
Anak- anak menjelajahi dunia mereka dengan bermain. Bermain kegiatan yang efektif untuk mendapatkan dan mengulang informasi dan untuk belajar ayat-ayat Alkitab. Contohnya:
-          Bermain ayat Alkitab              -           Bermain bola kasti, bola basket, bola kaki
-          Menghubungkan kata-kata     - Teka teki
-          Lomba menyusun kata
6)      Musik
Anak- anak senang mendengar musik. Musik digunakan untuk memuji pengalaman tetapi kegiatan musik digunakan untuk mengajar atau memberikan pemahaman untuk mengekspresikan diri mereka untuk merespon Alkitab dengan cara:
-          Memilih lagu-lagu/ nyanyian kemudian menyanyikannya
-          menulis nyanyian
-          mendengarkan musik
7)      Penelitian
Penelitian dan melaporkan adalah merupakan suatu metode kerja yang baik bagi anak-anak khususnya jika dalam penelitian ini dilakukan dengan bervariasi misalnya dengan cara:
-          Meneliti objek             -           melaporkan
-          wawancara
8)      Lecture (Sistem kuliah- seminar)
Sistem kuliah atau seminar adalah suatu bentuk komunikasi  yang merupakan suatu metode yang baik digunakan untuk mendapatkan informasi dalam batas waktu tertentu. Itu adalah metode yang efisien untuk menyampaikan pengajaran, beberapa caranya adalah sebagai berikut:
-          Choral reading            -           Wawancara
-          Demonstrasi                -           Kelompok mendengar (Listening teams)
-          pemutaran Film           -           Symposium
9)      Diskusi
Diskusi adalah sebuah percakapan sengaja diantara dua orang atau lebih. Dalam diskusi ini adanya suatu kegiatan yang menjelajahi masalah dan jawaban dan mencoba untuk memecahkan masalah. Dalam pelaksanaan diskusi harus ada rencana dan juga stimulasi. Contoh diskusi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
-          Debat                                      -           Diskusi pleno
-          Wawancara (interview)           -           Menyatakan pernyataan setuju dan tidak setuju
-          Buzz Groups
-          Tanya jawab

Selain metode di atas ada juga metode yang lain dalam pengajaran kepada anak seperti:
1.                  Pengajaran melalui ekspresi
Dalam pengajaran ini, anak turut serta melakukan bahan pelajaran tersebut, bukan hanya mendengar atau melihat namun kesan yang terdalam adalah melaksanakannya. Contoh macam ekspresi adalah menyanyi dengan music, berdoa, permainan jari, menempel gambar, melukis dan penulis, melakonkan cerita, membuat teka-teki.
2.                  Metode dengan alat peraga
Alat peraga yaitu alat bantu (pelengkap) yang dipergunakan guru dan murid dalam proses belajar mengajar, hal ini berguna untuk pengajaran yang lebih produktif, relevan dengan siswa secara perorangan. Jenis-jenis peraga seperti gambar-gambar cerita Alkitab, pemandangan alam, peta, symbol-simbol.[16]
3.                  Metode Pantomim
Murid-murid bermain sandiwara, hanya tidak berbicara. Guru dan murid yang lain membawakan cerita dan para pemain membawakan peranan mereka. Pantomime dapat juga dipakai  sebagai permainan dalam kelasa yang kata-katanya digambarkan dengan gerak-gerik, kemudian maksud dari gerak pantomime itu harus diterka oleh murid-murid yang lain. Permainan ini dapat dilakukan menyerupai sebuah cerita pendek atau tentang seorang tokoh yang pernah dipelajari.


4.                  Percakapan
Metode ini merupakan pertukaran pembicaraan tentang hal-hal yang menarik kedua belah pihak dalam pembicaraan. Anak suka bercakap-cakap tentang pengalaman atau hal-hal yang sedang mereka pelajari. Percakapan menunjukkan adanya perhatian guru dengan murid-muridnya.[17]

2.9.Contoh Metode-metode Pengajaran Orang Dewasa
Ø  Dewasa Muda (18-34 Tahun)
1.      Metode Diskusi
Diskusi adalah merupakan suatu kegiatan kelompok yang bertujuan untuk memecahkan suatu masalah supaya mendapatkan pengertian yang lebih jelas, lebih teliti dengan sesuatu keputusan bersama Banyak dewasa yang menyukai sesuatu yang meliputi kelas diskusi, bagaimanapun diskusi yang baik membutuhkan suatu perencanaan dan suatu perangsang. Di dalam iskusi. Tiap orang diharapkan memberikan sumbangan sehingga seluruh kelompok kembali alam pemahaman yang sama dalam suatu keputusan atau kessimpulan. Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan metode diskusi ini, yaitu:
-          Membuat struktur kelompok (pemim pemimpin, sekretaris, dan anggota)
-          Membagi-bagi tugas dalam diskusi
-          Merangsang seluruh peserta untuk berpartisipasi
-          Mencatat ide-ide atau saran-saran yang penting
-          Menghargai setiap pendapat yang diajukan peserta
-          Menciptakan sesuatu yang menyenangkan
Dan ada beberapa tekhnik yang digunakan dalam melakukan metode ini, antara lain:
-          Pernyataan untuk setuju dan tidak setuju       -  Tim pendengar
-          Keilhaman                                                       -  Dorongan tetangga
-          Group mendengung                                        -  Papan
-          Panggilan belajar, tempat belajar                    -  Respon gambar
-          Suatu reson bundaran                         -  Problem solving
-          Pernyataan yang sempurna                             -  Tanya-jawab
-          Perdebatan                                                      -  Mengumpulkan kata.[18]
-          Wawancara
2.      Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawaab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara pengajar dan orang dewasa. Pengajar bertanya, orang dewasa menjawab dan sebaliknya. Langkah-langkahnya:
-          Pengajar memberikan bahan kepada peserta
-          Pengajar memberikan penjelasan bahan yang telah digunakan
-          Peserta menaggapi/menganaliasa bahan yang telah diberikan oleh pengajar
-          Peserta diberikan kesempatan untuk mengajukan masalah yang belum dipahami
-          Setelah masalah selesai, pengajarpun memberikan kesimpulan.
3.      Metode Komunikasi Mulut
Metode komunikasi adalah ssebuah dasar untuk mengajar orang dewasa. Ada beberapa kemungkinan untuk meliputi anggota kelas, antara lain:
-          Dosen atau kuliah
-          Tugas-tugas
-          Menghapal
-          Laporan-laporan
4.      Metode Seni
Beberapa orang dewasa menikmati kebenaran Alkitab dan siap mengaplikasikan bentuk seni. Beberapa orang dewasa sangat santai dalam mengekspreikan kebenaran Alkitab dan mmbawa aplikasinya dari seni. Ada beberapa pilihan di bawah ini:
-          Papan pengumuman                            -  Susunan benda-benda dan potongan kertas
-          Dekorasi                                              -  Rumah mobil
-          Spanduk                                              -  Poster kata
-          Wayang                                               -  Lukisan dinding
-          Pembuatan slide majalah sobkan        -  Stickers yang luar biasa besarnya
-          Iklan                                                    -  Peta pelayaran
-          Bentuk simbolis                                  -  Bidan kartun
5.      Metode Tugas Belajar dan Resitasi
Metode tugas dan resitasi merangsang anak aktif belajar baik secara individual maupun secara kelompok. Tugas dan resitasi adalah berbeda, dimana tugas dilaksanakan di rumah, sekolah, eperpustakaan, dan di tempat lain. Langkah-langkahnya:
-          Pengajar memberikan bahan yang mudah dicerna oleh peserta
-          Pengajar membuat agar peserta menjadi aktif
-          Pengajar mampu memotivasi peserta.
6.      Metode Musik
Suatu respon dari orang dewasa untuk aktivitas musik kepada ekspresi Alkitab dengan kenyataan atau aplikasi-aplikasi. Ada beberapa pertimbangan:
-          Nyanyian pujian atau lagu                  -  Nyanyian asli
-          Bunyi komersial                                  -  Uraian dengan kata-kata
-          Lagu                                                    -  Karangan lagu yang ditulis kembali
-          Menguraikan kata-kata sendiri            -  Perbandingan
-          Respon lagu                                        -  Ikhlas yang bernyanyi
7.      Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok adalah satu perkumpulan yang dipandang sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri atau dibagi atas kelompok-kelompok  kecil (sub-sub kelompok). Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan metode ini, yaitu:
-          Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok
-          Tiap-tiap kelompok mendapatkan tugas masing-masing
-          Setiap jawaban kelompok diluruskan oleh pengajar.
8.      Metode Menulis
Orang dewasa akan merespon dengan baik bahwa menuliskan ringkasan bahan Alkitab atau refleksi bahan Alkitab itu. Ada beberapa tekniknya, yaitu:
-          Poster permainan sogok
-          Jurnal atau diary
-          Susunan kata-kata yang seluruh huruf awal atau huruf akhir, tiap-tiap barisnya merupakan sebuah kata.
-          Sketsa
-          Menulis cerita perumpamaan
-          Memo
-          Teka-teki
-          Perebutan pernyataan
-          Cerita baru
-          Menulis doa
-          Menulis surat
-          Menulis cerita erumpamaan
-          Menulis puisi atau persajakan
9.      Metode Demonstrasi
Metode ini merupakan suatu metode mengajar yang memperhatikan bagaimana proses terjadinya sesuatu. Metode ini dapat dilakukan oleh guru atau orang lain yang sengaja diminta dalam suatu prosese. Langkah-langkah:
-          Pengajar memperlihatkan proses terjadinya sesuatu
-          Peserta menanggapinya dengan keterampilan yang mereka miliki
-          Pengajar menjelaskan kembali apa yang ia jelaskan.
10.  Metoe Sosiodrama
Metode ini adalah metoe mengajar dengan mendemonstrasikan cara bertingkah laku dalam hubungan sosial, sedangkan bermain peranan menekankan kenyataan dimana para siswa diikutsertakan dalam permainan peranan di dalam mendemonstrasikan masalah-masalah sosial. Langkah-langkahnya:
-          Pengajar melatih peserta menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat sosial psikologis
-          Peserta juga melatih peserta untuk bergaul dan member pemahaman untuk mengatasi masalah
-          Pengajar menyuruh peserta untuk mempraktekkan apa yang telah dijelaskan.
11.  Lokakarya
Dengan metode ini peserta dilatih bekerja dan menghasilkan suatu hasil yang konkret seperti karangan, makalah, patung, batik, lukisan, dll. Peserta terlibat dalam seluruh kegiatan, bahkan ketika menyusun rencana. Peserta mengalami kerja sama.
12.  Induktif
Anggota kelompok aktif mencari arti dari bahan PA yang dibahas melalui pertanyaan seperti: siapa penulis perikop? Di mana terjadinya? Mengapa penulis berkata demikian? Kepada siapa ditujukan? Kesimpulan diambil dengan menjawab-apa arti bacaan tersebut bagiku? Peserta akan belajar mendalami bahan PA dengan tidak membosankan bila dipimpin oleh seorang pemimpin yang cakap.
13.  Metode Sistem Regu
Team teaching adalah suatu oengajaran yang dlaksanakan bersama oleh beberapa orang, artinya suatu metode atau cara menyajikan bahan pelajaran yang dilakukan bersama oleh dua atau lebih kepada kelompok belajar untuk mencapai tujuan pengajaran. Langkah-langkah:
-          Team harus menyusun pelajaran secara bersama-sama
-          Setiap anggota dalam regu harus memiliki pendapat atau pandangan
-          Membagi tugas setiap topic agar masalah bimbingan kepada peserta terarah baik.
14.  Metode Latihan
Metode drill pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Langkah-langkahnya adalah:
-          Peserta memberi pengertian yang mendalam sebelum latihan diadakan
-          Latihan yang pertama kali hendaknya brsifat diagnosis
-          Latihan tidak perlu lama asal sering dilaksanakan
-          Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan peserta
-          Proses latihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang esensial dan berguna.
15.  Study Kasus
Study kasus adalah suatu analisa yang mendalam dari beberapa aspek pembangunan, antara lain analisa perencanaan bangunan, proyek pembangunan, keadaan pembangunan dalam suatu daerah yang khusus, system marketing (pemasaran), cara penggunaan tanah dalam suatu daerah. Langkah-langkah:
-          Peserta telah menyediakan bahan yang ingin dipecahkan
-          Peserta menganalisa dan member tanggapannya
-          Pengajar mengambil kesimpulan dengan jalan tengah.
Ø  Dewasa Menengah/Madya (35-60 Tahun)
1.      Metode Problem Solving
Metode pemecahan masaalah bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalam problem solvingdapat menggunakan metode-metode lainnya dimulai dengan mencari dan sampai kepada penarikan kesimpulan. Langkah-langkahnya adalah sebagai nerikut:
-          Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan
-          Mencari data atau keterangan yang ditentukan untuk memecahkan masalah tersebut
-          Menetapkan jawaban sementara dari jawaban tersebut
-          Menguji kebenaran jawaban sementara dari jawaban tersebut
-          Menarik kesimpulan.
2.      Metode Kelomok Melingkar
Dalam metode ini semua anggota kelompok duduk dalam bentuk lingkaran. Pengajar/ pembimbing memberikan dan menjelaskan pokok yang akan dibahas, lalu mempersilahkan anggota yang di sebelah kirinya memberikan tanggapan dan sebelah kanannya, anggota tidak diizinkan berbicara untuk kedu kalinya sebelum mendapat giliran.
3.      Kunjungan Lapangan
Metode ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk dapat mempelajari sesuatu melalui kunjungan ke lembaga sosial, pabrik atau masyarakat tertentu. Yang dilakukan dalam metode ini dilakukan pengamatan langsung pada lembaga yang dikunjungi. Bila nara didik dipersiapkan dengan baik, mereka akan memperoleh banyak pelajaran dan pengalaman yang mendalam.[19]
4.      Seminar
Seminar adalah suatu pertemuan kelompok, berlangsungnya di bawah pimpinan seorang pelatih atau sekelompok ahli. Segala informasi disajikan seorang peserta atau lebih, pelatih atau sekelompok ahli. Apabila informasi disajikan dalam bentuk sebuah paper, maka biasanya paper itu dibagi-bagikan kepada setiap orang peserta sebelum seminar dimulai. Langkah-langkah:
-          Pengajar memberikan bahan kepada peserta
-          Peserta mengikuti acara seminar dengan baik ketika pengajar menjelaskan bahan yang disediakan/dibagi
-          Setelah pengajar selesai menjlaskan, diberikan kesempatan bagi peserta untuk menanggapi atau bertanya apa yang mereka belum mengerti.
Ø  Dewasa Lanjut (60 Tahun ke Atas)
1.      Metode Wawancara
Metode ini tidak jau beda dengan metode diskusi. Dalam metode ini anggota kelompok lebih banyak memberikan informasi atau gagasan daripada pemimpin kelompok. Dengan metode ini anggota diberikan kesempatan untuk membahas pokok bahasan dan menanggapinya. Sehingga peserta lebih aktif member respon atas pertanyaan yang diajukan pemimpin. Keberhasilan tergantung pada pertanyaan yang baik.
2.      Simposium
Dalam symposium disajikan banyak pandangan dari suatu subjek utama, membantu untuk mengungkapkan semua aspek dari topik yang dibiarakan di hadapan peserta, jika masing-masing pembicara mempunyai persiapan yang matang dan tetap berpegang pada topiknya. Dalam symposium, masing-masing pembicara diharapkan memberikan penyajian formal dengan materi yang telah dipersiapkan sesuai subjek yang telah ditentukan.[20]

3.      Film dan Slide
Film dan slide adalah alat bantu yang memiliki kesamaan dalam hal mengunakan ttransparansi (film) yang diproyeksikan pada sebuah layar agar dapat dilihat. Fungsi dari penggunaan film dan slide dalam metode ini adalah menarik perhatian, dapat menyenangkan peristiwa/acara yang telah terjadi, dapat digunakan untuk menggambarkan tindakan secara jelas dan cermat, dan dapat dipercepat dan diperlambat untuk menganaisis tindakan atau pertumbuhan tertentu.
4.      Metode Ceramah
 Metode ceramah adalah metode yang dilakukan pengajar dalam menyampaikan bahan peengajaran di dalam kelas secara lisan. Metode ini dipakai untuk menyampaikan informasi, gagasan analisa, penjelasan, atau suatu masalah disampaikan secara lisan oleh seorang pembiacara. Metode ini dapat memberikan informasi dalam watu yang singkat. Metode ini tiak mahal dari segi materi bahan dan narasumber. Namun metode ini menolong karena karena kurang terjadi dialog. Peserta pasif dan membosankan bila pembicara terlalu monoton sehingga memakan terlalu lama.
III.             Refleksi Teologis
Adapun yang refleksi teologis bagi kita, terambil dalam Yak 3:13b, “Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan”. Artinya, ayat ini mengingatkan kita untuk menggunakan metode-metode yang benar dan tepat dalam memberikan pengajaran kepada setiap peserta didik kita, mengerjakan metode dengan tulus dan tentunya bekerja hanya untuk kemuliaan Tuhan.

IV.             Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa PAK adalah pendidikan yang sudah ada sejak zaman purbakala, dan Allah sendiri adalah Pendidik Agung yang mendidik umatnya. Metode adalah cara yang digunakan untk melaksanakan program rencana secara sistematis dan terencana guna mencapai suatu tujuan tertentu. Kata Metode berasal dari bahasa Yunani “meth” (bersama-sama) dan “hodes” (berjalan) jadi metode berarti berjalan bersama-sama untuk mencapai tujuan. Di dalam PAK, metode-metode yang digunakan kepada setiap orang tidaklah sama. Hali itu dibedakan oleh golongan kelompok ataupun umur seseorang. Metode PAK akan sangat membantu kita dalam menyampaikan pembelajaran dan tentunya dengan cara yang menarik dan lebi variatif.

V.                Daftar Pustaka
....... KBBI
Baltner, Doris, Metode Mengajar Anak-Anak Sekolah Minggu, Bandung: IKAPI, 2006
Daniel, Eleanor, Jhon W. Wade, & Charles Gresham, Introduction to Christian Education,  Cincinnati, Ohio A division of  STANDEX INTERNATIONAL, Corporation in USA, 1924
Dewan Gereja Indonesia (DGI), Pembina Warga Gereja, Jakarta: Institut Oikumene Indonesia, 1975
Gultom,Rida, PAK Kepada anak-anak, Medan: Mitra, 2011
Hadinoto, N.K. Atmadja, Dialog dan Edukasi, Jakarta:BPK-GM, 2011
Harianto, PAK dalam Alkitab & Dunia pendidikan Masa Kini, Yogyakarta: ANDI, 2012
I.H. Enklaar & E.G. Homrighausen, Pendidikan Agama Kristen, Jakarta: BPK GM, 2009
Ismail, Andar, Ajarlah Mereka Melakukan, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011
Ismail, Andar, Ajarlah Mereka Melakukan, Jakarta: BPK-GM, 1998
Kristianto, Paulus Lilik, Prinsip dan Praktek PAK, Yogyakarta: ANDI, 2006
Nainggolan, John M., Menjadi Guru Agama Kristen, Bandung: Generasi Info Media, 2007
Sabri, Ahmad, Strategi Pembelajaran Micro Teaching, Jakarta: Quantum Teaching, 2005
Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2009
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003
Suprijanto, Pendidikan orang Dewasa (dari teori hingga aplikasi


[1] I.H. Enklaar & E.G. Homrighausen, Pendidikan Agama Kristen, (Jakarta: BPK GM, 2009), 1
[2]. Dewan Gereja Indonesia (DGI), Pembina Warga Gereja, (Jakarta: Institut Oikumene Indonesia,  
1975), 20
[3]. John M. Nainggolan, Menjadi Guru Agama Kristen, (Bandung: Generasi Info Media, 2007), 45
[4]. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), 82
[5]. ....... KBBI, 580-581
[6]. Paulus Lilik Kristianto, Prinsip dan Praktek PAK, (Yogyakarta: ANDI, 2006), 9
[7]. N.K. Atmadja Hadinoto, Dialog dan Edukasi, (Jakarta:BPK-GM, 2011), 292
[8].  Ibid, 74-76
[9]Harianto, PAK dalam Alkitab & Dunia pendidikan Masa Kini, (Yogyakarta: ANDI, 2012) 36-37
[10]Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana.
2009), 115
[11]Ibid, 22
[12]Ahmad Sabri, Strategi Pembelajaran Micro Teaching, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), 52
[13]. Andar Ismail, Ajarlah Mereka Melakukan, (Jakarta: BPK-GM, 1998), 91-93
[14]. Ibid, 72-74
[15]. Eleanor Daniel, Jhon W. Wade, & Charles Gresham, Introduction to Christian Education, ( Cincinnati, Ohio A
division of  STANDEX INTERNATIONAL, Corporation in USA, 1924), 122-134
[16]. Rida Gultom, PAK Kepada anak-anak, (Medan: Mitra, 2011), 54-55
[17]. Doris Baltner, Metode Mengajar Anak-Anak Sekolah Minggu, (Bandung: IKAPI, 2006) 26-29
[18] Suprijanto, Pendidikan orang Dewasa (dari teori hingga aplikasi), (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
96-106
[19] Andar Ismail, Ajarlah Mereka Melakukan, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011),  99
[20] Suprijnto, Pendidikan Orang Dewasa, 89-90

2 comments: