Kata Inspisari Terindah

Orang Malas Tidak Akan Menangkap Buruannya, Tetapi Orang Rajin Akan Memperoleh Harta Yang Berharga (Amsal 12 : 27) By : Bona Sumbayak
ff

Wednesday 18 February 2015

KITAB NEHEMIA



Nama                          :Bona Sogi Sumbayak
Ting/ Jur                     : 1-B/ Thelogia
Mata Kuliah               : Pengantar Perjanjian Lama I
Dosen                          :------------------------------------------
KITAB NEHEMIA
I.                   Pendahaluan
Jika kita berbicara tentang Kitab Nehemia, tak bisa kita pungkiri bahwa Ezra- Nehemia adalah kedua kitab yang tak bisa dipisahkan satu sama lain. Dalam pembahasan kali ini kita akan mempelajari lebih dalam lagi tentang kitab Nehemia. Semoga Tuhan Allah hadir di tengah-tengah diskusi kita kali ini.
II.                Pembahasan
2.1. Latar Belakang Kitab
Kitab Nehemia adalah lanjutan kitab Ezra dan merupakan akhir sejarah yang terdapat dalam kitab Tawarikh dan Ezra- Nehemia.[1] Menjelang berakhirnya kekuasaan Babel, bangsa Israel banyak menaruh harapan kepada Koresy. Pada waktu itu kekuasaan Babel mulai melemah karena raja- raja yang kemudian tidak lagi sekuat pendahulunya. Pertentangan dalam negeri semakin hebat, sehingga Persia pada waktu itu mulai bangkit menjadi tumpuan harapan bangsa- bangsa jajahan Babel. Orang Israel yang berada di pembuangan Babel pun menaruh harapannya kepada Koresy (Yes 45:1), pengharapan itu ternyata tidak sia- sia, karena pada tahun 539 SM kerajaan Babel jatuh kedalam kerajaan Koresy. Segera setelah Koresy menguasai Babel, ia mengeluarkan dekrit yang berisi antara lain, orang Israel di ijinkan kembali ke tanah airnya. Bersamaan dengan itu, orang Israel pun diizinkan membangun kembali Bait Allah (Ezr. 6:5) dan membawa pulang harta bait Allah yang dibawa ke Babel ketika Yerusalem dan Bait Allah dihancurkan pada tahun 587 SM (Ezr. 1:7 dst.). Di samping hal di atas, Koresy juga memberikan petunjuk untuk membangun kembali ibadah kepada Allah Israel dan untuk itu ia mejanjikan dana (Ezr. 6:3-5). Kelompok pertama yang kembali dari pembuangan adalah kelompok yang dipimpin Zerubabel, yang berasal dari keturunan Daud (1 Taw. 17; Ezr. 3:2). Sedangkan penguasa Yehuda pada waktu itu adalah Sesbazar yang kemudian diberi tugas meletakkan dasar pembangunan Bait Allah (Ezr. 5: 14- 16).[2]
2.2. Penulis Dan Waktu Penulisan
Seperti dalam sebagian besar perjanjian lama, tidak ada petunjuk langsung tentang penulis kitab Nehemia. Menurut Talmud kitab Nehemia sama seperti kitab I dan II Tawarikh ditulis oleh Ezra, dan dengan catatan bahwa karya itu diselesaikan oleh Nehemia.[3] Kitab Nehemia ditulis seratus tahun yang terakhir dari sejarah perjanjian lama (kira- kira 538- 433 SM) dan merupakan sambungan kitab Tawarikh hal itu jelas dari Ezr 1: 1-3, yang serupa denga penutup kitab Tawarikh.[4]
2.3.Tujuan Penulisan Kitab
Tujuan dari kitab ini adalah penulisan sejarah, dengan adanya kebutuhan untuk memelihara catatan mengenai pemulangan umat Ibrani dari pembuangan dari Babel ke Yerusalem. Karena itu, kisah ini menyoroti kesetiaan Yahwe dan dengan demikian menumbuhkan pengharapan dalam hati umat Israel pda masa pasca pembuangan dengan cara menunjukkan pemeliharaan Allah yang bekerja diantara raja- raja dan pemerintah- pemerintah, dari segi teologi narasi yang menceritakan pelayanan Nehemia dalam memulihkan kembali keadaan Yerusalem secara fisik dan rohani menegaskan janji- janji Yahwe untuk membaharui sisa- sisa Israel.[5]
2.4. Garis Besar Kitab
1.      Riwayat hidup Nehemia: Bagian 1 (Nehemia)
A.     Kedatangan Nehemia (pasal 1 - 2)
B.     Pembangunan kembali tembok Yerusalem walaupun menghadapi perlawanan (pasal 3 – 4)
C.     Pembaharuan ekonomi dan sosial oleh Nehemia ( pasal 5:1-7 ; 73a)
2.      Riwayat Hidup Nehemia: Bagian 2 (Nehemia)
A.     Pemukiman kembali kota Yerusalem (pasal 11 : 1-12; 26)
B.     Penahbisan tembok Yerusalem (pasal 12:27-13 ; 3)
C.     Pembaharuan lebih lanjut yang di adakan Nehemia di bidang sosial dan agama (pasal 13:4-31).[6]



2.5. Thema Teologis Kitab
Adapun yang menjadi tema kitab Nehemia adalah sebagai berikut :
1.      Yahwe sebagai yang menpati janji kerja keras Nehemia yang membangun dan menata kembali yerusalem pada masa pasca pembuangan sebagian besar di ilhami kebenaran teologi mengenai Yerusalem sebagai yang menepati perjanjian (Neh 9:32, Ezra 10:2, zakh 1:3, Maleakhi 1:2), kesetiaan Yahwe untk kembali kepada orang yang berbalik kepadan-Nya meyakinkan masyarakat pasca pembuangan akan kehendak-Nya untuk memberkati dan memulihkan umat perjanjian ( Hag 2:49, Zak 1:16-17, Mal 3:6-7)
2.      Pemulihan dan pembaharuan dan benih benih aliran farisi , untuk membentuk pembaharuan masyarakat yang kembali dari pembuanggan yang mencegah terjadinya kembali pembuangan umat ibrani kerena hilangnya tanah perjanjian, pemeliharaan identitas etnis dan umat israel. Bangsa israel adalah dibawah kerajaan Daud dan keturunannya. Dan tidak mengutamakan masalah politik, tetapi mengenai Rumah Allah, dan pelaksanaan Ibadatnya (1 Thawarik 22-26)
2.6. Cerita Menarik
Menurut kami para penyaji yang menjadi kitab menarik dari kitab ini adalah, Nehemia melakukan banyak tindakan untuk memperbaiki keadaan kemasyarakatan rakyat, orang- orang kaya barulah mau menolong orang-orang miskin, kalau orang miskin itu mau mngadaikan tanah mereka, atau menyerahkan anaknya yang laki- laki atau perempuan menjadi hamba mereka. Nehemia sendiri memelopori dan menjadi teladan bagi orang kaya, apa yang di rampas orang kaya itu akan di kembalikan ( Nehemia 5:1-9 )
III.             Refleksi Teologis
Dari pembahasan kami mengenai kitab Nehemia, kita sebagai calon hamba Tuhan harus bisa mencontoh Teladan dari Nabi Nehemia yakni sifatnya yang jujur dan tidak mau mengambil keuntungan sendiri seperti yang disebutkan dalam Nehemia 5:14-16 “pulak sejak aku di angkat sebagai bupati di tanah Yudea..dst..”
IV.              Kesimpulan
Dari pemaparan di atas kami para penyaji menyimpulkan bahwa kitab Nehemia ditulis oleh seorang imam dan ahli kitab yang mahir dalam hukum Musa yaitu Ezra, dan di selesaikan oleh Nehemia. Kitab Nehemia ditulis seratus tahun yang terakhir dari sejarah perjanjian lama (kira- kira 538- 433 SM) yang bertujuan untuk penulisan sejarah dan memelihara catatan pemulangan umat ibrani dari pembuangan di Babel ke Yerusalem.




V.                 Daftar Pustaka
Baker, David. L., Mari Mengenal Perjanjian Lama, Jakarta: BPK-GM, 1988
Blommendaal, J., Pengantar Perjanjian Lama, Jakarta: Gunung Mulia, 2012
Hill, Andrew. L., Survei Perjanjian Lama, Jawa Timur: Gandum Mas, 1991
Lasor, W. S., dkk., Pengantar Perjanjian Lama, Jakarta: Gunung Mulia, 1993
Ludji, Barnabas., Pemahaman Dasar Perjanjian Lama, Bandung: Bina Media Informasi, 2009










[1]  J. Blommendaal, Pengantar Perjanjian Lama, (Jakarta: Gunung Mulia,2012), 169
[2] Barnabas Ludji, Pemahaman Dasar Perjanjian Lama, (Bandung: Bina Media Informasi,2009), 185- 186
[3] W.S. Lasor, D. A Hubbard, F.W. Bush, Pengantar Perjanjian Lama, (Jakarta: Gunung Mulia, 1993), 435
[4]  David L. Baker, Mari mengenal Perjanjian Lama, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1988), 74
[5] Andrew E. Hill & John H. Walton, Survei Perjanjian Lama, (Jawa Timur: Gandum Mas, 1991), 375
[6] Ibid,374

No comments:

Post a Comment