METODE
PENAFSIRAN HISTORIS KRITIS
(Matius
11 : 25-30 )
AJAKAN
JURUSELAMAT
I.
Baca
dan ringkas isi nats
Ayat
25 : Pada waktu itu berkatalah Yesus, Aku
bersyukur kepadamu Bapa Tuhan, langit dan, bumi, karena semua kau berikan
kepada orang bijak dan orang pandai, tapi juga kepada orang kecil.
Ayat
26. Ya, Bapa itulah yang berkenan kepada-Mu
Ayat
27. Semua telah diserahkan kepada-Ku, dan
tidak seorang pun yang mengenal Anak Bapa selain, dan Bapa selain Anak, dan
orang yang kepadanya Anaknya itu berkenan menyatakan diri-Nya.
Ayat
28. Marilah kepada-Ku semua yang letih lesu
dan berbeban berat, Aku akan memberikan kelegaan kepadamu.
Ayat
29. Pikullah kuk yang kupasang padamu, dan
belajarlah kepadaku. Karena aku lemah lembut dan rendah hati maka jiwamu akan
mendapat ketenangan.
Ayat
30. Sebab kuk yang kupasang itu enak dan
ebanku pun ringan.
II.
Pengantar
Kedalam Injil Matius
2.1
Penulis
Injil Matius
menurut tradisi, Injil
ini ditulis oleh Matius Lewi, seorang pemungut cukai,yang dipanggil oleh Yesus
menjadi salah seorang dari kedua belas muris-Nya.
2.2
Penerima
penerima injil ini atau
yang kitab ini ditujukan kepada orang percaya yan Yahudi, sehingga nantinya
orang percaya menjadi saksi bagi orang-orang yang tidak percaya. Kapan tepatnya Injil ini ditulis tidak
diketahui. Sedikit sekali kemungkinannya bahwa Kita ini ditulis sebelum
orang-orang Kristen mulai meninggalkan Yerusalem (Kis. 8:24), karena Gereja di
Yerusalem tentu tidak membutuhkan suatu Injil yang tertulis, karena masih ada
Para Rasul yang akan menjawab setiap pertanyaan serta memberikan pengajaran.[1] Akan
tetapi sesuai dengan pendapat mayoritas para ahli bahwa waktu penulisan Injil
Matius dapat ditentukan pada periode tahun 80-100 M, atau tahun pra-70 M,
bahkan mungkin tahun 40-60 M.
2.3
Waktu
Penulisan
kemungkinan tentang waktu
penulisan Injil ini yaitu pada zaman Nero, “sewaktu Petrus dan Paulus berada di
Roma.” Atau ada pendapat lain yang mengatakan bahwa injil ini ditulis pada
tahun 80-90 M. keadaan masyarakat yang tercermin dalam kitab Matius mendukung
suatu pendapat bahwa kitab Matius dituliskan di Antiokhia, Siria ditepi sungai
Orentes atau pemukiman masyarakat kota sekitarnya.
2.4
Struktur
Injil Matius
A. Struktur
Umum :
I.
Nubuat
Tentang Mesias Diwujudkan
Masa Advent 1:
1-4:11
II.
Prinsip
Dasar Mesias Diberitakan
Kerajaan Allah Mulai
Dikabarkan 4:12-7:
29
Tantangan untuk Masuk (7:
13-14)
III.
Kekuasaan
Mesias Diungkapkan
Mukjizat 8:1-11:1
Mukjizat 8:1-11:1
Tantangan
untuk Ikut (10:34-39)
IV.
Rencana
Mesias Dijelaskan
Perumpamaan 11:2-13:53
Perumpamaan 11:2-13:53
Tantangan
untuk Menerima (11:28)
Tantangan
untuk Memahami (13:51)
V.
Tujuan
Mesias Dinyatakan
Krisis Tentang Salib 13:52-19:2
Krisis Tentang Salib 13:52-19:2
Tantang
untuk Bersaksi (16:13-15)
VI.
Kemesiasan
Dipermasalahkan
Pertentangan Dengan Pihak Lawan 19:3-26:2
Pertentangan Dengan Pihak Lawan 19:3-26:2
Tantang
untuk Bertobat (23:37-39)
VII.
Penderitaan
Mesias Dijalaniss
Kematian dan Kebangkitan-Nya 26:3-28:10
Kematian dan Kebangkitan-Nya 26:3-28:10
VIII.
Penutup
Kabar Angin dan Kenyataan 28:11-20
Kabar Angin dan Kenyataan 28:11-20
Tantangan
untuk Bertindak (28:16-20)
B. Struktur Khusus
Rencana Mesias Dijelaskan
Rencana Mesias Dijelaskan
Perumpamaan 11:2-13:53
Yesus dan Yohanes Pembaptis (11:10-19)[2]
2.5 Ciri- ciri Teologianya
:
a.
Kitab ini merupakan kitab
yang lebih mencolok kepada sifat ke Yahudian yaitu berbicara tentang silsilah
b.
Ajaran dan pelayanan
Tuhan Yesus di bidang penyembuhan dan pelepasan di sajikan secara teratur,
karena hal ini, pada abad kedua gereja sudah mempergunakan injil ini untuk
membina orang yang bertobat
c.
Berisi tentang eskatologi
d.
Injil ini secara khusus
menyebutkan peristiwa dalam kehidupan Yesus sebagai penggenapan dalam
Perjanjian Lama jauh lebih banyak dari pada kitab lain dalam Perjanjian Baru
e.
Kerajaan Sorga atau
Kerajaan Allah di sebut dua kali banyak dari pada di kitab-kitab lain dalam
perjanjian baru
f.
Matius menekankan:
·
Standar-standar kebenaran
dari Kerajaan Allah
·
Kuasa Kerajaan itu atas
dosa, penyakit, setan-setan dan bahkan kematian
·
Kejayaan Kerajaan itu di
masa depan dalam kemenangan yang mutlak pada Akhir Zaman
g.
Hanya Injil ini yang
menyebutkan atau membuatkan gereja sebagai suatu wadah yang menjadi milik Yesus
di Kemudian hari.
III.
Suasana Historis
a. Konteks
Politik
Pada
saat itu, Yerusalem dibawah pemerintahan Kekaisaran Romawi. Konteks politik dan
rohani pada masa akhir Perjanjian Lama sampai pada masa Perjanjian Baru yang
sangat merosot. Mereka dijajah bangsa Romawi dan secara rohani mereka tidak
lagi mengalami masa keemasan seperti masa para nabi. Allah tidak lagi berbicara
dan mengutus Nabi-nabi-Nya dan tidak pernah lagi mendengar suara dari surge.
Bangsa Israel memasuki apa yang disebut abad kegelapan.[3]
Palestina yang sedang berada di bawah penjajahan Romawi menyebabkan adanya
keterbelakangan dan penekanan. Pada waktu itu kaisar Romawi mengangkat
pemerintah di Palestina untuk menjadi perwakilan pemerintahan Romawi dalam
memungut pajak seperti Herodes. Herodes memperlakukan rakyat dengan sadis dan
semua hak orang Yahudi diambil habis-habisan oleh penguasa setempat yang jahat,
sehingga pada saat itu telah banyak rakyat yang terdesak melakukan perampokan,
kejahatan dan pemberontakkan sedangkan pihak Pemerintahan Romawi tidak mampu
mengatasi masalah tersebut dengan baik dan akhirnya pihak pemerintah Romawi
mengadalkan kekuatan militernya untuk menindas serta menguasai lahan yang
dimiliki masyarakat dan para petani banyak yang menderita bahkan banyak yang
mati sehingga mereka meresa dirugikan.
b. Konteks
Ekonomi
Sistem
Pertanian yang sudah berkembang, penggembalaan ditanah-tanah subur. Banyak
tanah-tanah kosong yang disewakan oleh para pemiliknya pada petani penggarap
atau petani bagi hasil, dan yang ditumbuhi oleh hampir semua jenis buah-buahan
dan biji-bijian yang dapat ditanam.
c. Konteks
Budaya
Budaya
Helenisme yang sudah menjadi kebiasaan seluruh masyarakat Kekaisaran Romawi.
Dan dikalangan masyarakat ada penggolongan-penggolongan, seperti:
v Kaum
Ningrat
Kaum
ini berisi orang-orang pemilik tanah yang menguasai tanah-tanah rakyat oleh
karena kekuasaannya dan yang membeli tanah-tanah itu dengan harga murah dari
keluarga-keluarga yang jatuh miskin oleh karena peperangan atau karena tidak
mungkin lagi hidup dari hasil tanah pertanian mereka yang kecil.
v Kelas
Menengah
Kaum
ini hampir punah tersingkir habis karena meningkatnya perbudakan, yang
meningkatkan tawanan perang. Sebagian lainnya tidak mampu bersaing dengan
mereka yang menggunakan tenaga budak dan makin lama makin merana di tanah-tanah
pertanian mereka yang kecil.
v Rakyat
Jelata
Rakyat
Jelata, atau kaum papa, banyak sekali jumlahnya dan keadaan mereka sangat
memprihatinkan. Banyak diantaranya yang tidak memiliki pekerjaan tetap dan
lebih berkekurangan daripada para budak. Seorang budak setidak-tidaknya masih
memiliki kepastian akan sandang dan pangan mereka. Kaum tunakarya yang melarat
ini akan siap mengikuti siapa saja yang memberi mereka sedekah untuk mengisi
perut mereka dan hiburan untuk mengisi waktu mereka yang kosong.
v Kaum
Budak dan Penjahat
Jumlah
penduduk yang berstatus budak meningkat dengan cepat karena peperangan,
utang-piutang dan kelahiran. Dengan semua kemiskinan itu tentu membuka peluang
bagi dunia kejahatan.
IV.
Perbandingan
bahasa
Dalam
perbandinagn bahasa penafsir menggunakan tiga Alkitab dengan bahasa yang
berbeda yaitu bahasa indonesi dan bahasa batak simalungun untuk diperbandingkan
dengan Alkitab bahasa Yunani,
Matius 11 : 25-30
Ayat
25.Dalam bahasa
indonesia dikatakan “kepada orang kecil” dan dalam dalam bahasa batak
simalungun hanya dikatakan “bani dakdanak” yang artinya ”kepada anak-anak”
namun dalam bahasa asli Yunani “ νηπίοις” artinya “kepada yang lugu”.
Ayat
26.Tidak ada
perbedaan yang signifikan.
Ayat
27.Tidak ada
perbedaan yang signifikan.
Ayat
28.Dalam bahasa
indonesia katakan “memberi kelegaan” dalam bahasa batak simalugun dikatakan
“ase hupasonang” yang artinya “diberi kesenngan” didalam bahasa yunani
dikatakan”άναπύσω” yang artinya “kelegaan atau kesegaran”
Ayat
29.Dalam bahasa
indonesia dikatan “pikullah kuk yang kupasang” dalam bahasa batak simalungun
dikatakan “jalo nasiam ma pasangan-Ku” artinya “terimalah pasangan-Ku” dalam
bahasa yunani dikatakan “άρατε τόν ζυγόν μου έφ ύμάς” artinya “angkatlah Kuk keatasmu”.
Ayat
30.Tidak ada
perbedaan yang signifikan.
V.
Kritik
Aparatus
Ayat
27. (A) Beberapa dokumen kesaksian memuat ungkapan
ton uion ei mh
pater tiVepiginoskei
ei mh o uioV yang
artinya anak kecualoi bapa juga dan orang mengenal bapa kecuali anak (luk
10:22) dimuat dalam kodeks sinaitikus,B,C,D,I,W,D,Q,
papyrus 1,13 banyak minuskel seperti 28,33,157, 180,dll (dalam
minuskel 1010 digunakan tis
estin o uios for tov uion artinya
adalah anak for kepada anak) banyak minuskel seperti 1071, 1243,
1292,1342,1424,1505(dalam minuskel 1505 menghilangkan kata iemh o uios artinya
kecuali anak/putra) terjemahan Byzentium [EFGE] Italia, Vulgata, Syiria,Coptiksa,meg,bo,Armenian
,Ethopia,Georgia,tulisan bapa-bapa gereja seperti Irenaeus,Clemen
,Origent,Eusebius, Athanasus, Cyril-Jerusalem(Gregory,Nyssa) Victorianus rome,
Hilary, Ambrose Jerome Augustine speculum // terdapat kata ton patera eimh o
uio oude ton tiVepiginoskei
ei mh
pater yang artinya ayah kecuali ayah juga tidak
ada mengenal anak kecuali bapa, dimuat dalam codek N dan tulisan bapa-bapa
gereja seperti diatesaron, marcus, Gnostick, Justin,Irenaeus,Eusebius,
Adamantius(Marcellus) didymus, Clementines, Epiphanius,severian (Jhon Damascus).
Jadi, saya penafsir
menerima usulan kritik apparatus karena nilai subernya kuat.
VII.Terjemahan
Nats Matius 11 : 25-30
Ayat
25. Pada
waktu itu, Yesus berkata, aku bersyukur kepad-Mu ya bapa, Tuhan langit dan bumi
karena engkau enyembunyikan ini dari orang bijak dan orang cerdas dan
menyatakan mereka kepada mereka yang lugu.
Ayat
26. Benar Ya, bapa, karena degan deikian apa yang
menyenangkan di hadapan-Mu.
Ayat
27. Segala sesuatu telah di serahkan oleh
bapa-Ku dan tidak satu pun yang mengenal anak kecuali bapa juga bapa tidak ada
yang mengenal kecuali anak, dan orang yang jikalau kepadanya hendak anak itu
menyatakan.
Ayat
28. Datanglah kepadaKu hai semua yang mersa
dan telah debebani, dan aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Ayat
29. Angkatlah kuk ku keatasmu dan belajarlah
dariku, karena aku lemah lembut dan
merendah di hati, dan kamu akan beroleh kelegaan, bagi jiwamu.
Ayat
30. Sebab kuk ku enak danbebanku adalh ringan.
VI.
Perbandingan
Sinoptik
Karena yohanes bukan
merupakan dari injil sinoptikk maka tidak ada perbandingan sinoptiknya.
VII.
Kritik
sumber
Matius menggunakan sumber Q dan sumber-sumber sendiri
lain yaitu sumber M/L. Matius 11:
25-30 juga merupakan sumber Q dan sumber
M karena ditemukan kesejajaran Nats Lukas 10 : 21-22. Namun, Matius 11: 28-30 tidak
ditemukan kesejajaran dengan injil sinoptik, oleh sebab itu Nats ini merupakan
sumber Matius itu sendiri.
VIII.
Kritik
Bentuk
1.
Bentuk
sastra
Gaya
unkapan Matius 11:25-30 hampir sam dengan yang terdapat dalam injil Yohanes 3
:35; 17:2. Nats ini merupakan ungkapan Ajakan Juruselamat terhadap orang-orang
yang mendengarnya pada saat itu.
2.
Sitz
im leben
Nast
ini disampaikan dala konteks kebobrokan iman bangsa Israel. Pada saat itu Yesus
mengecam beberapa kota karena ketidak bertobatan mereka.
IX.
Tafsiran
Kitab Matius 11: 25-30[4]
Ayat 25
berkatalah Yesus. Ayat-ayat ini merupakan
sebuah jawaban atas berbagai masalah yang ditemukan dala pembicaraan. Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa. Kata
kerja exomologoumai melukiskan sebuah
pengakuan atau rasa terima kasih sepenuhnya yang dipadukan dengan pujian . Orang bijaksana dan orang pandai. Untuk
secara rohani mengetahui tentang Kristus dan Kerajaan-Nya tidak dapat mencapai
melalui penalaran atau akal sehat. Orang kecil. Orang-orang yang ketika
menanggapi pemberitaan Kristus mengakui ketidakberdayaan rohani mereka akan mampu
menerima ajaran-Nya (18:3). Kemuliaan injil adalah bahwa baik orang terpelajar
maupun tidak, dapat menjadi orang kecil.
Ayat 26 sekali
pun, demikian penjelasan terakhir tentang tanggapan manusia terletak pada yang berkenan kepada Allah (bdg.Ef 1:5;Flp.2:13).
Ayat 27 Semua telah
diserahkan kepada-Ku oleh Bapa-Ku. Yesus
mengklaim kekuasaan yang membedakannya dengan semua orang lain (bdg mat. 28;18; yoh.13:3). Disini kekuasaan
tersebut dinyatakan sebagai melibatkan penyataan Allah kepada menusia. Yang kepadanya Anak itu berkenan
menyatakannya. Anak sebagai gambar Allah merupakan penyingkap dari Allah
yang tidak kelihatan (Kol.1:15) dia adalah logos, ungkapan mengenai Allah yang
tidak kelihatan (Kol.1:1,18). Dengan demikian matius setuju dengan aneka
pemikiran yang lebih sering diungkap Yohanes dan Paulus. Ini menunjukkan bahwa
penulis Alkitab pada hakikatnya satu pikiran mengenai kebenaran, bahwa manusia
itu bergantung kepada kasih karunia Allah di dalam Kristus untuk memperoleh
segala pengetahuan Rohani.
Ayat 28 Marilah
kepada-Ku. Mengingat kekuasan yang diberikan
kepada Kristus (ay.27) undangan ini membuka kesempatan yang menggetarkan. Letih lesu. Orang yang usaha keras
mereka untuk mencapai ketenagan rohani tidak mengurangi beban dari berbagai kewajiban
buatan manusia (23:4).
Ayat 29, 30 Pikullah kuk yang kupasang. Sebuah
kiasan Yahudi untuk displin dan pemuridan. “Letakkan bahumu di bawah kuk, dan
biarlah jiwamu menerima pengajaran” (Sir 51:26). Hanya Kristus yang Guru, yang
melalui pribadi dan karya-Nya dapat mengajar manusia mengenai Bapa, dan
memberikan kepada mereka ketenangan jiwa
yang merupakan hakikat dari pengalaman rohani yang sejati, ketenangan yang
memerlukan penghapusan kesalahan akibat dosa dan pemilikan pemilikan hidup yang
kekal. Beban-Ku pun ringan. Kewajiban-kewajiban
tercakup dalam Injil merupakan kewajiban luhur, dan kekuatan untuk
menanggungnya disediakan melalui kuk.
X.
Skopus
Orang
yang ingin mengenal Allah Bapa haruslah dahulu menegenal Anak-Nya, oleh sebab
itu marilah datang kepadanya karena ia lemah lembut dan rendah hati.
XI.
Kesipulan
1.
Orang yang letih lesu dan
berbeban berat datang lah kepada Allah sebab Ia lemah lembut dan rendah hati.
2.
Yang memikul kuku yang di
pasang Tuhan akan diberikan ketenangan jiwa.
XII.
Aplikasi
Saudara-saudara
yang terkasih dalam nama Yesus Kristus, dalam kehidupan kita sering kita selalu
mengeluh, mengeluh dan mengeluh, padahal hita masih dapat menikmati semua
kehidupan yang dibeikan Tuhan kepada kita, namu kita sering tidak bersyukur
buat itu semua, padahal dapat kita lihat bahwa yesus sendiri pun bersyukur
kepada Bapa yang empunya langit dan bumi ini. karena marilah kita datang kepada
yesus dan mengenalnya secara lebih dalam untuk mendapat ketenangan, sebab yesus
sendiri berkata datanglah kepadaku kamu yang berbeban berat dan yang letih
lesu, jadi kita harus selalu bersyukur dan datang pada-Nya.
XIII.
Daftar
Pustaka
Merril C. Tenney, Survei Perjanjian Baru, Malang: Gandum
Mas, 2006
John Drane, Memahami Perjanjian Baru, Jakarta:
BPK-Gunung Mulia, 2008
Marulak Pasaribu, Eksposisi Injil Sinoptik,
…,
Tafsiran Alkitab Wycliffe, Malang:
Yayasan penerbit Gandum Mas,2001
berguna sekali
ReplyDeletetrimakasih
berguna sekali
ReplyDeletetrimakasih
Terimakasih semoga bermanfaat :) God Bless
ReplyDelete