KITAB WAHYU
I.
Pendahuluan
Setelah
kita mempelajari perjanjian baru dari matius hingga Yudas dan telah mengetahui
latar belakang dan tema-tema dari semua kitab itu, maka sekarang kita akan
mempelajari kitab wahyu. Kitab wahyu menutup kanon dan sejarah Perjanjian Baru.
Terlepas dari benar atau tidakya sebagai kitab yang terakhir ditulis. Untuk
mengetahui bagaimana lebih lanjut tentang kitab
ini mari kita pelajari bersama. Semoga sajian ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan kita.
II.
Pembahasan
2.1
Latar
Belakang Kitab Wahyu
Kitab
Wahyu adalah kitab Perjanjian Baru yang terakhir dan yang paling luar biasa.
Kitab Wahyu juga dikenal sebagai “Apokalipsis/Apokaliptik”.[1]
Kitab Wahyu ini juga ditulis dalam bentuk surat (1:4), suatu hal pada jaman
penulisnya merupakan bentuk yang cukup lazim dalam komunikasi antar Kristen.[2] Ada
dua kelompok yang berbeda pendapat mengenai latar belakang keadaan dimana ia
ditulis. Kelompok pertama menganggapnya berasal dari zaman Nero, ketika
kebakaran di Roma yang mengakibatkan penyiksaan terhadap orang-orang Kristen.
Kelompok yang kedua menganggap pada masa pemerintahan Domitianus, dimana ia
mendesak agar disembah sebagai Dewa ditambah dengan kesewenang-wenangan
pemerintah diktatornya yang semakin menghebat. Jadi kitab Wahyu ini adalah
saksi dari kebencian yang semakin menghebat diantara gereja dan Negara Romawi.[3]
2.2
Penulis
Kitab
Sejak
abad ke-2 M (mulai dengan Yustinus, lebih kurang tahun 160 M), Yohanes yang di
perkenalkan sebagai penulis Wahyu disamakan dengan Rasul Yohanes bin Zebedeus.
Ia pun disamakan dengan Injil ke-4 dan surat-surat Yohanes. Namun ada seorang
yang bernam Gayus (lebih kurang tahun 200 M) yang menolak Wahyu sebagai
karangan Rasul Yohanes dan ebagai kitab suci bahkan wahyu dikatan sebagai
karangan seorang dari aliran Gnosis yaitu Kerintus. Tetapi alas an Gayus dan
pengikut-pengikutnya menolak Wahyu adalah kitab itu menceritakan tentang
kerajaan seribu tahun dipakai oleh bidah Montanus guna membela ajarannya.
Tetapi penulis Kitab Wahyu ini adalh Yohanes yang menerima Wahyu dari Allah
sendiri yang menjadi saksi mata dari segala sesuatu yang telah dilihatnya
(wahyu 1 : 1-2).[4]
2.3
Waktu
dan Tempat penulisan kitab
Kitab
ini di tulis kira-kira tahun 90-96 di patmos,[5]
sebuah pulau kecil di perairan pantai Yunani tempat dimana ia dibuang oleh
karena imannya(1:9), mengenai penerima surat ini adalah jemaat-jemaat di asia
kecil (1:4) yaitu: Efesus(2:1-7), Smirna(2:8-11), Pergamus(2:18-19), Tiatira(2:18-19),
Sardis(3:1-6), Filadelfia(3:7-13), dan Laodikia(3:14-22).[6]
2.4
Tujuan
Penulisan Kitab
Adapun yang
menjadi tujuan penulisan kitab ini adalah:
v Kitab
ini ditulis untuk menegur tindakan kompromi dan dosa mereka, serta menghimbau
mereka untuk bertobat dan berbalik kepada kasih mereka yang mula-mula
v Mengigat
penganiayaan yang diakibatkan oleh karena Domitianus memuja dirinya sendiri.
v Untuk
memperlengkapi orang percaya sepanjang zaman dengan segi pandangan Allah
terhadap perang yang sangit melawan hal-hal yang menguyahkan iman.[7]
v Kitab
Wahyu ditulis untuk menghibur para jemaat yang merasakan permusuhan dunia yang
semakin bertambah.
v Untukang
memperigati orang-orang Kristen yang lalai untuk merobah serta mudah tergoda
untuk meleburkan diri dengan dunia.[8]
2.5
Struktur
Kitab
Struktur kitab
Wahyu adalah sebagai berikut:[9]
1. Prolog
(1:1-8)
2. Tuhan
yang digunakan dan jemaat-jemaat-Nya(1:9;3:22)
ü Penglihatan
dari Tuhan yang digunakan diantara laki-laki diam(1:9-20)
ü Berita-Nya
kepada tujuh jemaat(2:1;3:22)
3. Anak
domba layak dan peran-Nya dalam akhir sejarah (4:1;11:19)
ü Penglihatan
dari ruang pengadilan yang megah di surga(4:1;5:14)
ü Penglihatan
dari anak domba dalam hubungan dengan tujuh materi dan tujuh sangkakala(6:1;11:19)
4. Tuhan
Allah dan Kristus dalam konflik besar dengan iblis(12:1;22:5)
ü Perspektif
mengenai konflik (12:1;15:8)
ü Perkembangan
terakhir dari perjuangan (16:1;19:10)
ü Puncak
konflik (19:11-20:10)
ü
Sesudah konflik (20:11-22:5)
2.6
Ciri-ciri
Kitab
Kitab
wahyu mempunyai cirri-ciri yang berbeda dengan kitab yang lainnya. Adapun
cirri-ciri kitab wahyu adalah sebagai berikut:[10]
1. Wahyu
satu-satunya kitab perjanjian baru yang digolongkan sebagai nubuatan dan Wahyu.
2. Sebagai
suatu kitab Apokaliptis, beritanya disampaikan dalam bentuk lambing-lambang
yang menggambarkan keyataan-keyataan tentang masa dan peristiwa yang akan
datang sambil tetap memilihara teka-teki atau rahasia tertentu.
3. Banyak
sekali angka yang digunakan.
4. Penglihatan-penglihatan
begitu mencolok, dengan pemandangan yang sering dialih-alihkan dari tempat di bumi
kesurga kemudian kembali lagi ke bumi
5. Malaikat
dikaitkan secara jelas dengan penglihatan-penglihatan dan ketetapan-ketetapan
surga.
6. Kitab
ini juga dramatis yang membuat kebenaran beritanya menjadi begitu hidup dan
tegas.
2.7
Tema
theologies
Adapun tema
teologis dari kitab wahyu adalah sebagai berikut: “perjuangan dan penyelesaian”.[11]
III.
Kesimpulan
Dari
pemaparan diatas dapat saya simpulkan bahwa kitab Wahyu adalahkitab penutup
yang dituliskan oleh Yohanespada tahun 90-96 M. kitab ini ditulis di Patmos,
dimana Yohanes menerima Wahyu ini sendiri yang menjadi saksi mata dari segala
sesuatu yang telah dilihatnya (Why 1 : 1-2), penerima kitab ini adalah
jemaat-jemaat di asia kecil.
IV.
Daftar
Pustakass
Barclay Willian, Pemahaman Alkitab Setiap Hari,Jakarta:BPK-GM,2003
Bavinck J. H, Sejarah Gereja Allah VOL II,Jakarta:BPK-GM,2007)
Chilton Bruce, Study Perjanjian Baru Bagi Pemula, Jakarta: BPK-GM,1994
Duyerman M. E, Pembimbing Kedalam Perjanjian Baru, Jakarta:BPK-GM,2006
Stamps Donald C, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, Malang: Gandum Mas,2008
Teney Merril C, Survey Penjanjian Baru, Malang: Gandum Mas,2006
[1] Willian Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari,(Jakarta:BPK-GM,2003),9
[2] Bruce Chilton, Study Perjanjian Baru Bagi Pemula,
(Jakarta: BPK-GM,1994),84
[3] Merril C. Teney, Survey
Penjanjian Baru, (Malang: Gandum Mas,2006),477
[4] Merril C. Teney, Survey
Perjanjian Baru, 475-476
[5] M. E, Duyerman, Pembimbing
Kedalam Perjanjian Baru, (Jakarta:BPK-GM,2006),220
[6] J. H. Bavinck, Sejarah Gereja
Allah VOL II,(Jakarta:BPK-GM,2007),394
[7] Donald C. Stamps, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, (Malang:
Gandum Mas,2008),2148
[8] Merril C. Teney, SurpeiPerjanjian Baru, 477
[9] Donald C. Stamps, Alkitab Penuntun Hidup Berkelimpahan, 2147
[11] Donald C. Stamps, Alkitab
Penuntun HIdup Berkelimpahan, 2149
No comments:
Post a Comment