Kata Inspisari Terindah

Orang Malas Tidak Akan Menangkap Buruannya, Tetapi Orang Rajin Akan Memperoleh Harta Yang Berharga (Amsal 12 : 27) By : Bona Sumbayak
ff

Sunday 13 September 2015

Metodologi Penelitian Sosial METODE SEJARAH



METODE SEJARAH
I.                   Pendahuluan
Mempelajari sejarah itu penting karena hidup kita ini adalah produk dari sejarah. Untuk mengerti dan mampu dan mengungkap sejarah maka penting bagi kita untuk mempelajari bagaimana melakukan penelitian melalui metode sejarah. Di dalam Paper ini akan di paparkan tentang pengertian metode sejarah, serta kekurangan dan kelebihan dari metode sejarah.
II.                Pembahasan
2.1.            Pengertian dan Tujuan  Metode Sejarah
Metode sejarah adalah pengumpulan yang sistematis dan evaluasi yang objektif dari data yang berkaitan dengan kejadian-kejadian di masa lampau untuk menguji hipotesis sehubungan dengan sebab, akibat atau kecenderungan kejadian-kejadian tersebut yang dapat membantu menerangkan kejadian masa kini dan mengantisipasi  kejadian masa yang akan datang.[1]
Metode penelitian Historis adalah prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan data masa lalu atau peninggalan-peninggalan baik untuk memahami kejadian atau sesuatu keadaan yang berlangsung pada masa lalu terlepas dari keadaan masa sekarang maupun untuk memahami kejadian atau keadaan masa sekarang dalam hubungannya dengan kejadian atau keadaan masa lalu, selanjutnya kerap kali juga hasilnya dapat dipergunakan untuk meramalkan kejadian masa yang akan datang.[2]
Tujuan penelitian historis adalah untuk membuat rekonstruksi masa lampau secara sistematis dan objektif, dengan cara mengumpulkan, menhgefaluasi, memverifikasikan, serta mensintesikan bukti-bukti untuk menegakkan fakta dan memperoleh kesimpulan yang kuat.[3]
2.2.            Ciri-ciri Metode sejarah[4]
Beberapa ciri-ciri khas dari metode sejarah adalah sebagai berikut
a.       Data yang digunakan lebih banyak bergantung pada data primer di bandingkan dengan data sekunder.
b.      Metode sejarah mencari data secara lebih tuntas serta menggali informasi yang lebih tua yang tidak diterbitkan ataupun yang tidak di kutip dalam bahan acuan yang standart.
c.       Sumber data harus dinyatakan secara defenitif, baik nama pengarang, tempat dan waktu.
2.3.            Jenis-jenis Metode Sejarah
a.      Penelitian Komparatif-Historis
Penelitian ini dilakukan dengan membanding-bandingkan gejala yang sejenis, baik berdasarkan perbedaan waktu terjadinya maupun perbedaan tempat terjadinya di dalam waktu yang sama.
b.      Penelitian Legal atau Penelitian Yuridis
Penelitian ini bermaksud mengungkapkan kegiatan-kegiatan pemerintahan suatu bangsa, kerajaan, lembaga dalam menetapkan kebijaksanaan sehingga berpengaruh bagi kehidupan pada masa-masa tertentu dalam prospek sejarah.
c.       Penelitian bibliografis atau Kepustakaan
Penelitian ini dilakukan untuk mengungkapkan berbagai teori pandangan hidup, pemikiran filsafat dan lain-lain yang dapat ditemui di dalam berbagai peninggalan tertulis terutama berupa buku-buku yang dihasilkan pada zaman tertentu dalam prospek sejarah.
d.      Penelitian Kronologis
Penelitian ini bermaksud mengungkapkan kejadian-kejadian atau keadaan-keadaan dan peristiwa-peristiwa menurut urutan waktunya dari masa yang paling tua dapat dicapai sampai masa-masa mendekati masa sekarang.[5]
2.4.            Sumber Data Pada Metode Sejarah
Perlu diketahui bahwa metode sejarah tidak mengutamakan data masa sekarang, tetapi lebih memusatkan perhatiannya pada data masa lalu berupa :
1.      Peniggalan-peningalan
2.      Dokumen-dokumen
3.      Arsip-arsip
4.      Benda-benda bersejarah
5.      Tempat-tempat bersejarah
Penggunaan dokumen-dokumen dan arsip-arsip harus dibedakan dengan studi documenter sebagai dari metode deskriptif. Sedang dalam metode historis, dokumen-dokumen atau arsip-arsip yang dipergunakan dari segi waktu pada dasarnya merupakan bahan-bahan peninggalan yang relative sudah cukup lama. Selanjutnya sumber data dalam metode penelitian historis dapat dikelompokkan sebagai berikut :
1.      Peninggalan material antara lain berupa candi, pyramid, fosil, monument-monumen, senjata, perhiasan, bangunan-bangunan tempat tinggal, peralatan atau perkakas kelengkapan kehidupan, benda benda budaya, tempat tempat keramat dan lain-lain
2.      Peninggalan tertulis antara lain berupa prasasti, relif, daun bertulis (misalnya daun lontar), kitab-kitab, naskah-naskah perjanjian, arsip negara dan lain-lain
3.      Peninggalan tak tertulis/budaya antara lain berupa: cerita rakyat/dongeng, Bahasa, adat-istiadat/hukum, kepercayaan dan lain-lain.
Ada beberapa sifat data historis dapat diklarifikasikan sebagai berikut :
1.      Data Primer yakni data authentic atau data langsung dari tangan pertama tentang masalah yang diungkapkan. Secara sederhana data ini disebut juga data asli
2.      Data sekunder yakni data yang mengutip dari sumber lain sehingga tidak bersifat authentic karena sudah diperoleh dari tangan kedua. Ketiga dan selanjutnya. Dengan demikian data ini disebut juga data tidak asli.[6]
2.5.            Langkah-langkah Dalam Metode Sejarah
1.      Pengumpulan data dengan menetapkan sumber data dan membedakannya dalam kategori data primer atau data sekunder yang harus dilakukan dengan system pencatatan yang relevan.
2.      Melakukan kritik terhadap data yang tersedia yakni melakukan penelitian tentang keasliannya melalui kritik intern dan kritik ekstern. Pada tahap permulaan dilakuakan kritik ekstern untuk mengetahui tingkat keaslian sumber data guna memperoleh keyakinan bahwa penelitian telah diselanggarakan dengan mempergunakan sumber data yang tepat. Untuk itu perlu di ungkapkan antara lain tentang usia atau waktu pembuatannya tempat pembuatannya atau ditemukannya. Bahan dan perhitungan daya tahan dihubungkan dengan tempat ditemukannya bentuknya dan lain-lain. Setelah diperoleh keaslian tentang keasliannya dapat dilakukan kritik intern yang bertujuan untuk meneliti tingkat kebenaran isi data dari sumber data yang dipergunakan. Dengan kata lain melalui kritik intern harus ditetapkan apakah data itu dapat dipercayai kebenaran dan ketelitiannya. Perlu disadari bahwa batas yang tegas antara dua jenis kritik itu memang sulit untuk ditetapkan.oleh karena itu sering terjadi bahwa data primer untuk suatu penelitian historis, akan menjadi data sekunder bagi penelitian historis yang lain. Sebaliknya data sekunder bagi suatu penelitian tidak mustahil akan menjadi data primer bagi peneliti yang lain. Sehubung dengan itu perlu ditekankan pula bahwa penggunaan data sekunder dalam penelitian historis hanya dapat dilakuakn bilamana data primer memang benar-benar tidak dapat diperoleh. Dalam penggunaan data sekunder harus diingat kemungkinan kepalsuan data, Karena data itu dari tangan kedua atau tangan ketiga yang tidak mustahil telah memberikan tafsiran-tafsiran yang memasukan unsur subyektifitas, sehingga tidak sesuai lagi dengan kejadian kejadian atau keadaan sebenarnya pada saat peristiwa itu berlangsung.
3.      Penyusunan hasil penelitian yang bernialai historis yang antara lain mengenai pengorganisasian materi, peletakan dasar pandangan dari sudut masa lalu, identifikasi masalah yang bernilai historis, ketelitan penulisan, pemakaian pola berfikir analitis, sintetis dan prinsip-prinsip deduksi serta induksi yang tepat dan lain-lain. [7]
2.6.            Kriteria Metode Sejarah[8]
a.       Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai sejarah serta tidak terlalu luas
b.      Tujuan penelitian sejarah harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum
c.       Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan merupakan opini
d.      Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai validitas
e.       Harus ada deskripsi yang terang tentang serta waktu penelitian sejarah dilakukan
III.             Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa Metode penelitian sejarah  adalah prosedur pemecahan masalah dengan menggunakan data masa lalu atau peninggalan-peninggalan baik untuk memahami kejadian atau sesuatu keadaan yang berlangsung pada masa lalu terlepas dari keadaan masa sekarang maupun untuk memahami kejadian atau keadaan masa sekarang dalam hubungannya dengan kejadian atau keadaan masa lalu
IV.             Daftar Pustaka
Sumanto, Metodologi Sosial dan Pendidikan, Yogyakarta: Andi Offset 1990
Nawani Hadari, Metode Penelitian Bidang Sosial, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press 2012
Suryabarata Sumadi, Metode Penelitian, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006
Nazi Moh.,Metode Penelitian, Jakarta: Ghala Indonesia, 1988



[1] Sumanto, Metodologi Sosial dan Pendidikan,(Yogyakarta: Andi Offset 1990), 43
[2] Hadari Nawani, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press 2012), 84
[3] Sumadi Suryabarata, Metode Penelitian, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), 73
[4] Moh. Nazi,Metode Penelitian, (Jakarta: Ghala Indonesia, 1988), 56
[5] Hadari Nawawai, Metode penelitian bidang social,(Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press, 2012), 87
[6]Hadari Nawawai, Metode penelitian bidang social,(Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press, 2012), 85
[7] Hadari Nawawai, Metode penelitian bidang social,(Yogyakarta: Gadjah Mada Universitas Press, 2012), 86
[8] Moh. Nazi,Metode Penelitian, (Jakarta: Ghala Indonesia, 1988), 72

No comments:

Post a Comment