Kata Inspisari Terindah

Orang Malas Tidak Akan Menangkap Buruannya, Tetapi Orang Rajin Akan Memperoleh Harta Yang Berharga (Amsal 12 : 27) By : Bona Sumbayak
ff

Sunday 10 September 2017

Ketulusan Pancaran Pertahanan

Semua yang telah dilakukan dengan ketulusan hati, tidak selama dapat diterima dengan ketulusan hati. Mari bayangkan apa yang dirasakan saat sebuah ketulusan di lukai dengan jarum kecil yang akan menghancuran semua apa yang ada di bayangan, keindahan dan mimpi. Aku tidak mengerti, aku mencoba untuk tidak peduli, aku mencoba untuk melupakan, aku mencoba untuk bertahan, aku mencoba untuk menguatkan hati, aku telah mencoba untuk menjadi yang terbaik dalam hidupmu. Tapi itu semua terwujud indah, nyata dan hadir hanya dalam benakku saja, itu semua hanya nyata dalam khayal indah yang selalu bersemayam di dalam pikiran yang indah. Aku jenuh, aku rindu, aku terluka, aku telah berupaya, tapi apa dayaku aku hanya bisa berharap, meski seringkali engkau menabur beling kaca didalam harapanku, aku berjalan melewati kaca kaca yang engkau taburkan, aku terlus berjalan didalam keterlukaanku, aku berjalan sekuat kuatnya untuk mencapi satu titik cahaya terang yang aku anggap adalah kamu yang senantiasa menemani setiap langkahku. Aku menangis, seolah semuanya hilang, seolah semuanya sirna dihadapanku. Sering kali aku mencoba untuk keluar dari situasi sulit yang tak pernah ku bayangkan adalah kenyataan, aku mencoba untuk melupakanmu, aku mencoba untuk melukaimu, aku mencoba untuk membencimu, bahkan aku menyesali pertemuan, aku menyesali pernah melihat binarmatamu, aku menyesali apa yang pernh hadir antara aku dan kamu, aku menyesali perasaanku padamu. Tapi ternyata itu semua hanyalah derita yang harus aku nikamti, derita yang harus aku sedu didalam kopi panas, yang menambah pekatnya rasa pahit, yang menambah sakit di setiap tegukan kopi yang mengalir ke jantung yang mengahncurkan segalanya. Tapi didalam rasa pahit yang ku rasa aku tetap menyebut namamu didalm doaku, yang nanti akan mengubah pahit tetap pahit tapi tidak sakit dinikmati. 

No comments:

Post a Comment