Nama :Bona
sumbayak
Tingkat/Jurusan :
I-B/Theologia
Mata Kuliah :
Pengantar Psikologi
Dosen : 0---------------------------------
Psikologi Fungsional
I.
Pendahuluan
Psikologi sebagai sesuatu ilmu yang relative mudah
apabila di bandingkan dengan ilmu – ilmu yang lain. Namun demikian telah cukup
lama masalah psikologi di bicarakan oleh para ahli. Psikologi pada mulanya
sebagian dari filsafat yang kemudian memisahkan diri, namun ini bukan berarti
psikologi tidak terkena pengaruh filsafat. Terpisahnya psikologi dari filsafat
dapat diidentifikasikannya dengan adanya aliran pertama dalam psikologi yang
strukturalisme. Tentang keadaan mental.
Psikologi diperkaya oleh biologi dengan ilmu
pengetahuan alamnya dan oleh sosiologi serta dengan antropologi dengan ilmu
sosialnya, psikologi menghadapi pertanyaan kompleks tentang filsafat yang dahulu
di anggap semata- mata hanya literatul dan filosofi.
II.
Pembahasan
2.1.Pengertian Psikologi
Psikologi berasal dari perkataan Yunani “psyche” yang
artinya adalah jiwa, dan “logos” yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara
etimologi ( menurut arti kata) psikologi artinya ilmu yang mempelajari tentang
jiwa, baik mengenai dengan macam – macam gejalanya, prosesnya, maupun latar
belakangnya. Dengan singkat disebut dengan ilmu jiwa.[1]
Jiwa adalah dalam hidup rohani yang bersifat abstrak, yang menjadi penggerak
dan pengatur bagi sekalian perbuatan – perbuatan (personal behavior) dimana
perbuatan pribadi adalah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang
dimungkinkan oleh keadaan jasmani, rohaniah, social dan lingkungan dan ilmu
jiwa adalah segal pikiran, pengetahuan, tanggapan, tetapi juga segala khayalan
jiwa[2].
Psikologi sebagai suatu disiplin ilmu yang khas mempelajari tingkah laku individu
mempunyai ruang lingkup yang cukup luas.[3]
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, psikologi adalah cabang dari ilmu
pengetahuan yang mempelajari proses mental.[4]
2.2.Latar belakang Psikologi
Dalam sejarah perkembangannya, psikologi di artikan
sebagai ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia. Sejarah psikologi bahwa
ilmu pengetahuan yang kita kenal, kebanyakan berpusat dari perkembangan awal
sejarah eropa dari masa yunani, romawi hingga akhir abad ke 19, yang kemudian
menyebar ke belahan dunia.
Pendekatan dan orientasi ilmu dalam dunia psikologi
bermula dari filsafat pada masa yunani, yaitu masa transasi dari pola piker
animism ke natural science, yaitu pengetahuan bersumber dari alam.Pada masa ini
perilaku manusia berusaha di terangkan melalui prinsip-prinsip alam atau
prinsip-prinsip yang di analogikan dengan gejala alam.
Tanah kelahiran psikologi adalah jerman , oleh
karenanya munculnya psikologi tidak dapat di lepaskan dari konteks social
jerman yang memiliki misi untuk membantuk manusia yang berkualitas dan penyedia
tenaga kerja yang protessional. Wilhelm wundt, adalah orang pertama yang
memproklamirkan psikologi sebuah disiplin ilmu. Wundt adalah seorang dokter
yang tertarik di bidang fisiologis, dimana fisiologis merupakan jalan bagi
psikologiuntuk bisa masuk ke dalam ranah empiris ilmiah dan berdiri
sebagai ilmu yang mandiri.
Mempelajari psikologi berarti ada usaha untuk mengenal
manusia. Mengenal berarti memahami , kita dapat menguraikan dan menggambarkan
tingkah laku serta kepribadian manusia yang bersifat aspek-aspeknya. Dengan
mempelajari psikologi kita berusaha untuk mengetahui aspek-aspek kepribadian
itu misalnya keterbukaan yaitu , sikap terbuka terhadap dunia luar, sikap mau
memahami perasaan-perasaan orang lain, sikap menghargai pendapat dari orang
lain, dan sikap ini bersifat menetap dan menjadi ciri bagi orang yang
bersangkutan, yang merupakan sifat yang unik , yang individual dan dari orang
tersebut. Berbeda dengan hewan , tiap-tiap manusia sebagai individual terdapat
aspek-aspek kepribadian yang khas, yang unik, dan yang beda dari yang lain,
sehingga dapat membedakan manusia itu dari individu-individu lainnya. Jadi,
sekalipun ada faktor tertentu yang sama, yang terdapat pada setiap manusia ,
manusia itu beda dari satu dengan yang lainnya.[5]
2.3. Psikologi Fungsional
2.3.1. Pengertian Psikologi
Fungsional
Psikologi Fungsional adalah aliran psikologi yang
memandang bahwa manusia harus di pandang secara menyeluruh. Apa yang dilakukan
manusia sebagai aksi adalah hal yang kompleks yang merupakan manifestasi dari
jiwa dan mempunyai maksud yang tertentu bukan hanya disebabkan oleh suatu hal.
Fungsional memandang bahwa pikiran, proses mental, persepsi indrawi dan emosi
adalah adaptasi organisme biologis. Didalam bahasa Indonesia istilah yang
banyak di gunakan adalah ilmu watak atau teori kepribadian atau psikologi
kepribadian. [6]
2.3.2. Menurut Para Ahli
Tokoh
dalam aliran psikologi fungsional yaitu [7]
1. Wiliam
James (1842 – 1910)
Banyak hal yang merupakan paradoksal dari
james dalam kaitannya dengan psikologi di Amerika. Pada satu sisi dia merupakan
pelopor psikologi modern di Amerika. Ia merupakan pioneer psikologi modern di
amerika.
2. John
Dewey (1859 – 1952)
Ia mempelopori fungsionlisme universitas Chicago dan karirnya yang panjang di tandai dengan komitmen terhadap perubahan social. Konstribusi utama dewey dalam psikologi tercakup dalam sebuah makalah terkenal yang di publikasikan semasa ia di chicacho yang menekankan totalitas gerakan dengan berpendapat bahwa koordinasi lebih dari sekedar gabungan berbagai refleks. Dewey menolak pandangan bahwa refleks adalah serangkayan tindakan stimulus yang terpisah yang di ikuti oleh respondan dipisahkan oleh pengindraan utama.
Ia mempelopori fungsionlisme universitas Chicago dan karirnya yang panjang di tandai dengan komitmen terhadap perubahan social. Konstribusi utama dewey dalam psikologi tercakup dalam sebuah makalah terkenal yang di publikasikan semasa ia di chicacho yang menekankan totalitas gerakan dengan berpendapat bahwa koordinasi lebih dari sekedar gabungan berbagai refleks. Dewey menolak pandangan bahwa refleks adalah serangkayan tindakan stimulus yang terpisah yang di ikuti oleh respondan dipisahkan oleh pengindraan utama.
3. James
Rowland Angell (1869 – 1949)
Angell
mendefenisikan inti psikologi fungsional adalah penerimaan atas pendekatan
biologis untuk mengetahui cara kerja
pikiran dalam penyesuaian individu dengan lingkungan
2.3.3. Ciri – ciri dan Metode – Metode Dalam Psikologi
Fungsional
Dalam psikologi fungsional terdapat beberapa ciri,
diantaranya adalah menekankan fungsi disbanding elemen mental, memandang
penting kemampuan individu untuk berubah sesuai tuntutan lingkungan, serta
menerima berbagai metode dalam mempelajari aktivitas mental manusia. Dalam
teori psikologi fungsional terdapat beberapa metode-metode yang diantaranya.
Ø Metode
Observasi Tingkah Laku terbagi menjadi dua yaitu:
a. Metode
fungsiologis yaitu menguraikan tingkah laku dari sudut pandang anatomi (
terkait dengan organ tubuh dan system syaraf)[8]
b. Metode
variasi kondisi yaitu metode eksperimen dari aliran fungsionalisme
Ø Metode
intopeksi terkait dalam tinggkah laku atau kegiatan psikis individu yang
umumnya terdapat pada semua orang yang normal dewasa dan berbudaya pada sistim
lingkungan.[9]
2.3.4. Manfaat
Psikologi Fungsional
Karena psikologi James dipandang sebagai psikologi fungsional,
jadi psikologi fungsional itu memandang psikis ( pikiran ) sebagai fungsi atau
digunakan oleh organisme untuk menyesuaikan atau adaptasi dengan lingkungan.
Fungsionalis mempelajari psikis tidak bertitik tolak pada komposisi atau psikis
atau struktur mental yang terdiri dari elemen-elemen, tetapi fungsi atau proses
mental yang mengarah pada akibat akibat praktis.
III.
Refleksi
Teologis
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa psikologi
fungsional secara erat dengan psikologi kejiwaan dan tingkah laku kita. Disini
kami menghubungkan dengan Alkitab yaitu Kejadian 2:15–25 “Manusia dan Taman
Eden”. Topiknya adalah hidup saling berdampingan. Oleh karena itu kita sebagai
manusia harus hidup saling berdampingan, dan harus mempunyai hubungan yang baik
dengan sesama manusia dan juga hubungan yang baik dengan Tuhan sebagai pencipta
umat manusia.
IV.
Kesimpulan
Psikologi Fungsional adalah aliran psikologi yang
memandang bahwa manusia harus di pandang secara menyeluruh. Fungsional
memandang bahwa pikiran, proses mental, persepsi indrawi dan emosi adalah
adaptasi organisme biologis. psikologi fungsional itu memandang psikis (pikiran)
sebagai fungsi atau digunakan oleh organisme untuk menyesuaikan atau adaptasi
dengan lingkungan.
V.
Daftar
Pustaka
Ahmadi, Abu, Psikologi Umum, Jakarta:
Rineka Cipta, 2009
Boeree C. George, Dasar-dasar
Psikologi, Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2006
Sabri, M.Alisuf,
Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Radar Jaya offset, 1993
Sugiono,
Poedamenta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1995
Suryabrata,
Sumadi, Psikologi Kepribadian, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005
Walgito, Bimo,
Pengantar Psikologi Umum, Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET, 2010
Yusuf, Syamsu,
Teori-teori Psikologi, Bandang: PT Remaja Rosdakarya,2002
http://makalahe19.blogspot.com/2012/10/makalah-latar-belakang-sejarah.html-
Diunggah tanggal 13 Oktober 2014 jam 21.30
[1] H. Abu Ahmadi, Psikologi Umum,
( Jakarta: Rineka Cipta, 2009),1
[2] Bimo Walgito, Pengantar
psikologi Umum, Yogyakarata : C.V ANDI OFFSET, 2010 , 1
[3] M. Alisuf Sabri, Pengantar
psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta : Radar Jaya Offset, 1993, 5
[4] Poedamenta Sugiono, Kamus
Besar Bahasa Indonesia,( Jakarta:Balai Pustaka,1995 ), 357
[5] http://makalahe19.blogspot.com/2012/10/makalah-latar-belakang-sejarah.html-
Diunggah tanggal 13 Oktober 2014 jam 21.30
[6] Sumadi Suryabrata, Psikologi
Kepribadian, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2005,1
[7] Syamsu Yusuf, Teori – teori Psikologi,
(Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,2002),105
[8] C. George Boeree, Dasar-dasar
Psikologi, Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2006,51
[9] M. Alisuf sabri, Pengantar
Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Radar Jaya Offset, 1993, 5
No comments:
Post a Comment