Nama :Bona Sogi Sumbayak
Ting/ Jur : 1-B/ Thelogia
Mata Kuliah : Pengantar Perjanjian Lama I
Dosen :------------------------------------------
KITAB
NEHEMIA
I.
Pendahaluan
Jika kita berbicara tentang Kitab
Nehemia, tak bisa kita pungkiri bahwa Ezra- Nehemia adalah kedua kitab yang tak
bisa dipisahkan satu sama lain. Dalam pembahasan kali ini kita akan mempelajari
lebih dalam lagi tentang kitab Nehemia. Semoga Tuhan Allah hadir di tengah-tengah
diskusi kita kali ini.
II.
Pembahasan
2.1.
Latar Belakang Kitab
Kitab Nehemia adalah lanjutan kitab
Ezra dan merupakan akhir sejarah yang terdapat dalam kitab Tawarikh dan Ezra-
Nehemia.[1] Menjelang berakhirnya
kekuasaan Babel, bangsa Israel banyak menaruh harapan kepada Koresy. Pada waktu
itu kekuasaan Babel mulai melemah karena raja- raja yang kemudian tidak lagi
sekuat pendahulunya. Pertentangan dalam negeri semakin hebat, sehingga Persia
pada waktu itu mulai bangkit menjadi tumpuan harapan bangsa- bangsa jajahan
Babel. Orang Israel yang berada di pembuangan Babel pun menaruh harapannya
kepada Koresy (Yes 45:1), pengharapan itu ternyata tidak sia- sia, karena pada
tahun 539 SM kerajaan Babel jatuh kedalam kerajaan Koresy. Segera setelah
Koresy menguasai Babel, ia mengeluarkan dekrit yang berisi antara lain, orang
Israel di ijinkan kembali ke tanah airnya. Bersamaan dengan itu, orang Israel
pun diizinkan membangun kembali Bait Allah (Ezr. 6:5) dan membawa pulang harta
bait Allah yang dibawa ke Babel ketika Yerusalem dan Bait Allah dihancurkan
pada tahun 587 SM (Ezr. 1:7 dst.). Di samping hal di atas, Koresy juga
memberikan petunjuk untuk membangun kembali ibadah kepada Allah Israel dan
untuk itu ia mejanjikan dana (Ezr. 6:3-5). Kelompok pertama yang kembali dari
pembuangan adalah kelompok yang dipimpin Zerubabel, yang berasal dari keturunan
Daud (1 Taw. 17; Ezr. 3:2). Sedangkan penguasa Yehuda pada waktu itu adalah
Sesbazar yang kemudian diberi tugas meletakkan dasar pembangunan Bait Allah
(Ezr. 5: 14- 16).[2]
2.2.
Penulis Dan Waktu Penulisan
Seperti dalam sebagian besar
perjanjian lama, tidak ada petunjuk langsung tentang penulis kitab Nehemia.
Menurut Talmud kitab Nehemia sama seperti kitab I dan II Tawarikh ditulis oleh
Ezra, dan dengan catatan bahwa karya itu diselesaikan oleh Nehemia.[3] Kitab Nehemia ditulis
seratus tahun yang terakhir dari sejarah perjanjian lama (kira- kira 538- 433
SM) dan merupakan sambungan kitab Tawarikh hal itu jelas dari Ezr 1: 1-3, yang
serupa denga penutup kitab Tawarikh.[4]
2.3.Tujuan
Penulisan Kitab
Tujuan dari kitab ini adalah
penulisan sejarah, dengan adanya kebutuhan untuk memelihara catatan mengenai
pemulangan umat Ibrani dari pembuangan dari Babel ke Yerusalem. Karena itu,
kisah ini menyoroti kesetiaan Yahwe dan dengan demikian menumbuhkan pengharapan
dalam hati umat Israel pda masa pasca pembuangan dengan cara menunjukkan
pemeliharaan Allah yang bekerja diantara raja- raja dan pemerintah- pemerintah,
dari segi teologi narasi yang menceritakan pelayanan Nehemia dalam memulihkan
kembali keadaan Yerusalem secara fisik dan rohani menegaskan janji- janji Yahwe
untuk membaharui sisa- sisa Israel.[5]
2.4.
Garis Besar Kitab
1.
Riwayat
hidup Nehemia: Bagian 1 (Nehemia)
A.
Kedatangan
Nehemia (pasal 1 - 2)
B.
Pembangunan
kembali tembok Yerusalem walaupun menghadapi perlawanan (pasal 3 – 4)
C.
Pembaharuan
ekonomi dan sosial oleh Nehemia ( pasal 5:1-7 ; 73a)
2.
Riwayat
Hidup Nehemia: Bagian 2 (Nehemia)
A.
Pemukiman
kembali kota Yerusalem (pasal 11 : 1-12; 26)
B.
Penahbisan
tembok Yerusalem (pasal 12:27-13 ; 3)
C.
Pembaharuan
lebih lanjut yang di adakan Nehemia di bidang sosial dan agama (pasal 13:4-31).[6]
2.5.
Thema Teologis Kitab
Adapun
yang menjadi tema kitab Nehemia adalah sebagai berikut :
1.
Yahwe
sebagai yang menpati janji kerja keras Nehemia yang membangun dan menata
kembali yerusalem pada masa pasca pembuangan sebagian besar di ilhami kebenaran
teologi mengenai Yerusalem sebagai yang menepati perjanjian (Neh 9:32, Ezra
10:2, zakh 1:3, Maleakhi 1:2), kesetiaan Yahwe untk kembali kepada orang yang
berbalik kepadan-Nya meyakinkan masyarakat pasca pembuangan akan kehendak-Nya
untuk memberkati dan memulihkan umat perjanjian ( Hag 2:49, Zak 1:16-17, Mal
3:6-7)
2.
Pemulihan
dan pembaharuan dan benih benih aliran farisi , untuk membentuk pembaharuan
masyarakat yang kembali dari pembuanggan yang mencegah terjadinya kembali
pembuangan umat ibrani kerena hilangnya tanah perjanjian, pemeliharaan
identitas etnis dan umat israel. Bangsa israel adalah dibawah kerajaan Daud dan
keturunannya. Dan tidak mengutamakan masalah politik, tetapi mengenai Rumah
Allah, dan pelaksanaan Ibadatnya (1 Thawarik 22-26)
2.6.
Cerita Menarik
Menurut kami para penyaji yang
menjadi kitab menarik dari kitab ini adalah, Nehemia melakukan banyak tindakan
untuk memperbaiki keadaan kemasyarakatan rakyat, orang- orang kaya barulah mau
menolong orang-orang miskin, kalau orang miskin itu mau mngadaikan tanah
mereka, atau menyerahkan anaknya yang laki- laki atau perempuan menjadi hamba
mereka. Nehemia sendiri memelopori dan menjadi teladan bagi orang kaya, apa
yang di rampas orang kaya itu akan di kembalikan ( Nehemia 5:1-9 )
III.
Refleksi Teologis
Dari pembahasan kami mengenai kitab
Nehemia, kita sebagai calon hamba Tuhan harus bisa mencontoh Teladan dari Nabi
Nehemia yakni sifatnya yang jujur dan tidak mau mengambil keuntungan sendiri
seperti yang disebutkan dalam Nehemia 5:14-16 “pulak sejak aku di angkat
sebagai bupati di tanah Yudea..dst..”
IV.
Kesimpulan
Dari pemaparan di atas kami para
penyaji menyimpulkan bahwa kitab Nehemia ditulis oleh seorang imam dan ahli
kitab yang mahir dalam hukum Musa yaitu Ezra, dan di selesaikan oleh Nehemia.
Kitab Nehemia ditulis seratus tahun yang terakhir dari sejarah perjanjian lama
(kira- kira 538- 433 SM) yang bertujuan untuk penulisan sejarah dan memelihara
catatan pemulangan umat ibrani dari pembuangan di Babel ke Yerusalem.
V.
Daftar Pustaka
Baker,
David. L., Mari Mengenal Perjanjian Lama,
Jakarta: BPK-GM, 1988
Blommendaal,
J., Pengantar Perjanjian Lama,
Jakarta: Gunung Mulia, 2012
Hill,
Andrew. L., Survei Perjanjian Lama,
Jawa Timur: Gandum Mas, 1991
Lasor,
W. S., dkk., Pengantar Perjanjian Lama, Jakarta: Gunung Mulia, 1993
Ludji,
Barnabas., Pemahaman Dasar Perjanjian Lama, Bandung: Bina Media Informasi, 2009
[1] J. Blommendaal, Pengantar Perjanjian Lama, (Jakarta: Gunung Mulia,2012), 169
[2] Barnabas
Ludji, Pemahaman Dasar Perjanjian Lama, (Bandung:
Bina Media Informasi,2009), 185- 186
[3] W.S.
Lasor, D. A Hubbard, F.W. Bush, Pengantar
Perjanjian Lama, (Jakarta: Gunung Mulia, 1993), 435
[4] David L. Baker, Mari mengenal Perjanjian Lama, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1988),
74
[5] Andrew
E. Hill & John H. Walton, Survei
Perjanjian Lama, (Jawa Timur: Gandum Mas, 1991), 375
[6] Ibid,374
No comments:
Post a Comment