Metode-Motede PAK
I.
Pendahuluan
Pada pertemuan minggu
lalu kita sudah membahas tentang hubungan PAK dengan ilmu-ilmu lain, dan pada
pertemuan kali ini kita akan membahas tentang Metode-metode PAK. Semoga sajian
ini bermanfaat bagi semua.
II.
Pembahasan
2.1. Pengertian Pak
Pendidikan
agama dimulai ketika agama sendiri mulai muncul dalam diri manusia. Tiap-tiap
agama memiliki sistem agamanya sendiri. Setiap agama merasa perlu mengajarkan
anak-anak muda tentang kepercayaan, adat-istiadat dan kebaktian agama itu.
Sebelum mereka di tahbiskan menjadi anggota penuh dari persekutuan agama itu,
wajiblah mereka diajar dan dilatih dalam segala teori dan praktik agamanya itu.
Pendidikan
Agama Kristen berpangkal pada persekutuan umat Tuhan di dalam perjanjian lama.
Jadi, pada hakekatnya dasar-dasarnya sudah terdapat dalam sejarah Suci
purbakala. PAK itu mulai dengan
terpanggilnya Abraham menjadi nenek moyang umat pilihan Tuhan, bahkan PAK
berpokok pada Allah sendiri, karena Allah yang menjadi Pendidik Agung bagi
umatNya[1].
2.2. Pengertian Metode
Menurut
Wina Sanjaya metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun
tercapai secara optimal. Kata Metode berasal dari bahasa Yunani “meth” (bersama-sama)
dan “hodes” (berjalan) jadi metode berarti berjalan bersama-sama untuk
mencapai tujuan.[2]
Menurut John M. Nainggolan ia memahami dua metode yaitu, secara teori dan
praktek sehingga dalam mencapai suatu yang hendak dicapai harus memahami dan menguasai
teori dan prakteknya.[3]
Dari
beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode adalah cara atau
jalan yang yang harus dilalui untuk mencapai satu tujuan tertentu dalam
Pendidikan Agama Kristen.[4] Dan juga menurut KBBI
metode adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud
(dalam ilmu pengetahuan).[5] Selain itu dalam metode
pendidikan agama kristen metode adalah suatu pelayanan, suatu pekerjaan yang
aktif, yang kita lakukan bagi Firman Tuhan dan bagi sesama manusia supaya kedua
pihak itu bertemu satu sama lain. Metode senantiasa hanya jalan dan alat saja
bukan bukan tujuan. Kita harus selalu menuju kepada maksud Firman Tuhan. Tidak
boleh menggunakan metode kita supaya mendapat hasil dan sukses secara duniawi.
Dengan rendah hati dan setia patutlah kita melayani Firman Tuhan saja dengan
cara-cara yang kita pakai dalam pekerjaan kita.[6] Metode tidak lain adalah
alat-alat yang membuat kebenaran kristen disampaikan sedemikian rupa sehingga
menjadi efektif dalam perjumpaan seseorang dan usaha memahami masalah-masalah
kehidupan.[7] Metode memiliki dua sudut pandang yaitu sudut teory
dan juga sudut praktik. Dalam PAK ada
tiga metode yaitu:[8]
Ø
Metode
otoriter, yaitu metode yang memakai kuasa (otoritas) dari atas, menyampaikan
suatu ajaran yang lengkap kepada orang didikannya.
Ø
Metode
Kreatif, yaitu metode yang hendak menciptakan sesuatu, yang menitikberatkan
kebebasan seseorang untuk berfikir sendiri.
Ø
Metode
Dialektis, yaitu metode yang mengadakan “percakapan” antara kepercayaan yang
diserahkan kepada kita oleh gereja segala abad dengan keadaan kita sekarang
ini.
Dalam pelayanan Tuhan Yesus di
dunia, Ia memberikan teladan dalam metode pengajaranNya untuk membangun kontak
dengan dengan para pendengar terutama para muridNya. Metode-metode tersebut
adalah:
1.
Menarik
perhatian dengan pandangan mata seperti pemanggilan kepada Simon dan Andreas
(Mat. 4: 18, Yoh. 1: 38). Yesus menggunakan kata Dengaarlah dan lihatlah (Mrk
4: 3, Luk. 18: 17).
2.
Menggunakan
berbagai pertanyaan dengan menegur “dari manakah” (Mat. 21: 25-27); meyakinkan
“apakah engkau tidak pernah membaca” (Mrk 2: 25).
3.
Menggunakan
ilustrasi dan cerita untuk memunculkan perhatian (Luk. 8: 4-9)
4.
Menggunakan
ceramah dan khotbah, misalnya khotbah di bukit (Mat. 5-7), pengajaran di bukit
jaitun (Luk. 10: 30-35).
5.
Menggunakan
benda atau objek, misalnya anak kecil untuk mengajar kerendahhatian (Mat. 18:
1-6), pohon yang kering untuk mengajar perlunya iman (Mat. 13, 17).[9]
Metode pengajaran yang
dilakukan Yesus dapat juga kita terapkan dalam pelayanan kita sekarang. Semua
metode pengajaran sangat berguna untuk mempermudah kita melakukan pengajaran.
Dapat kita lihat bukti pengajaran Yesus banyak orang yang bertobat dan mengakui
Yesus sebagai Juruselamat dan bertambah juga pengikut Kristus.
2.3.
Fungsi Metode
Ada
beberapa fungsi metode, yaitu:
Ø Untuk
meningkatkan minat peserta dan mendapat perhatian dari peserta.[10]
Ø Untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran.[11]
Ø Untuk
memudahkan peserta dalam menerima bahan yang diberikan oleh pengajar.[12]
2.4. Tujuan Metode
Metode dalam mengajar tidak sekedar mengantarkan pokok
bahasan dengan baik akan tetapi lebih mengupayakan terciptanya relasi dalam
kelompok untuk menjadi dasar dan pengalaman berharga guna membangun
keterampilan, prilaku mengembangkan kualitas relasi dengan sesamanya dan juga
dengan Tuhan. Metode juga bertujuan untuk membantu pribadi-pribadi menumbuh kembangkan dirinya secara utuh.[13]
2.5. Garis Besar Penggunaan Metode
·
Pengajar Harus menyiapkan bahan pelajaran
sebelum menentukan metode mengajar
·
Guru harus memiliki metode yang sesuai.
Faktor yang menentukan keputusan seorang guru adalah mempertimbangkan usia dan
waktu yang digunakan
·
Guru harus menggunakan metode yang
bervariasi
·
Guru harus menggunakan metode yang membuka
komunikasi antara orang yang diajar dengan pengajar (pendidik)
·
Guru harus mengatur tempat fasilitas yang
akan digunakan dalam menggunakan/menyampaikan metode
2.6.Peran Metode dalam Pembelajaran
1.
Mendapatkan perhatian dari peserta
2.
Untuk melibatkan peserta dalam proses
belajar mengajar
3.
Mengubah sikap dan menanamkan nilai-nilai
4.
Melatih berfikir kritis dan mengembangkan
cara berfikir seseorang untuk mendapat apa yang diinginkan
5.
Untuk menyampaikan materi agar materi
tersalur/dapat diterima peserta didik secara maksimal.
2.7. Kedudukan Metode dengan PAK
Metode adalah suatu cara atau tehnik dalam pengajaran
atau menyampaikan suatu pesan. Namun
metode yang baik tidak menjamin hasil yang baik pula secara otomatis, perlu adanya suatu kerelaan
untuk menerima dan percaya pada pihak yang menjadi objek suatu pengajaran. Dari sudut teologi sebenarnya bukan metode
yang menjadi syarat yang terpenting dalam pemberitaan injil, karena keselamatan
adalah karunia Allah. Roh Tuhanlah yang melahirkan percaya, bukan metode yang
kita gunakan mengerjakan keselamatan atau menimbulkan kepercayaan itu. Akan
tetapi isi pengajaran yang kita sampaikan menuntut keahlian yang sesempurna
mungkin dalam cara menyampaikannya yang disebut dengan metode.[14]
Sikap
seorang pengajar/ pendidik akan observasi terhadap karakter phisik seorang anak dapat diperhatikan
melalui beberapa perinsip yaitu:
-
Cara yang aktif dengan keadaan setiap
waktu. Tetapi banyak waktu anak-anak yang dengan aktif ikut terlibat dalam
proses pengajaran.
-
Sikap/ tindakan memberikan perhatian
kepada anak-anak kecil, anak perempuan yang dewasa dan juga pria dewasa.
Berikan mereka kesempatan untuk menyatakan pernyataan setuju kepada setiap
pribadi bagi mereka yang dapat belajar untuk diri mereka sendiri.
-
Gunakan bentuk tulisan yang besar untuk
memudahkan anak-anak dapat membaca.
Metode
pengajaran untuk anak adalah sebagai berikut:
1)
Seni
(Art)
Anak-anak senang dengan kegiatan seni dan
belajar untuk mengekspresikan diri mereka. Mereka menciptakan pemahaman Alkitab
untuk diri mereka sendiri juga kepada orang lain dalam kelas atau kelompok
belajar. Contoh seni yang dapat dilakukan untuk pengajaran bagi anak adalah
sebagai berikut:
-
gambar kartoon, - Pameran - Menyusun kertas
-
peta - hiasan
dinding - poster
-
drama
- Alat peraga - Membuat
slide
2)
Drama
Menciptakan
Drama dapat menguatkan pemahaman anak-anak, ketika mengekspresikan pikiran
mereka akan identitas mereka dalam drama, dan sebuah variasi drama akan
memungkinkan mereka beraktivitas. Contoh drama yang dapat digunakan adalah:
-
Drama wawancara - Cerita
pantonim
-
Monolog - panggung boneka
3)
Bentuk
komunikasi (Lisan)
Komunikasi
memungkinkan akan selalu digunakan bentuk lisan guru dengan murid-murid juga
murid dengan murid. Setiap pengajaran akan selalu bergantung pada komunikasi.
Jenis-jenis komunikasi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
-
Pengilhaman/ Dikte - Quis
-
kelompok berdengung (Buzz group) -
Dialog interaktif (Tanya jawab)
-
Diskusi -
Listening Team
-
Pemutaran film
4)
Bentuk
komunikasi dalam bentuk Tulisan
Kegiatan
menulis menarik perhatian banyak anak- anak. Mereka punya kegiatan yang efektif
untuk melaporkan dan merekam informasi, menggambarkan, menciptakan, dan
mengekspresikan ide-ide dan pikiran mereka. Contohnya adalah:
-
Spanduk - permainan menyusun kata
-
menulis diary - puisi
-
menulis surat -
puzzle
5)
Games
(Bermain)
Anak-
anak menjelajahi dunia mereka dengan bermain. Bermain kegiatan yang efektif
untuk mendapatkan dan mengulang informasi dan untuk belajar ayat-ayat Alkitab.
Contohnya:
-
Bermain ayat Alkitab - Bermain
bola kasti, bola basket, bola kaki
-
Menghubungkan kata-kata - Teka teki
-
Lomba menyusun kata
6)
Musik
Anak-
anak senang mendengar musik. Musik digunakan untuk memuji pengalaman tetapi
kegiatan musik digunakan untuk mengajar atau memberikan pemahaman untuk
mengekspresikan diri mereka untuk merespon Alkitab dengan cara:
-
Memilih lagu-lagu/ nyanyian kemudian
menyanyikannya
-
menulis nyanyian
-
mendengarkan musik
7)
Penelitian
Penelitian
dan melaporkan adalah merupakan suatu metode kerja yang baik bagi anak-anak
khususnya jika dalam penelitian ini dilakukan dengan bervariasi misalnya dengan
cara:
-
Meneliti objek - melaporkan
-
wawancara
8)
Lecture
(Sistem kuliah- seminar)
Sistem
kuliah atau seminar adalah suatu bentuk komunikasi yang merupakan suatu metode yang baik
digunakan untuk mendapatkan informasi dalam batas waktu tertentu. Itu adalah
metode yang efisien untuk menyampaikan pengajaran, beberapa caranya adalah
sebagai berikut:
-
Choral reading - Wawancara
-
Demonstrasi - Kelompok
mendengar (Listening teams)
-
pemutaran Film - Symposium
9)
Diskusi
Diskusi
adalah sebuah percakapan sengaja diantara dua orang atau lebih. Dalam diskusi
ini adanya suatu kegiatan yang menjelajahi masalah dan jawaban dan mencoba
untuk memecahkan masalah. Dalam pelaksanaan diskusi harus ada rencana dan juga
stimulasi. Contoh diskusi yang dapat digunakan adalah sebagai berikut:
-
Debat - Diskusi pleno
-
Wawancara (interview) - Menyatakan
pernyataan setuju dan tidak setuju
-
Buzz Groups
-
Tanya jawab
Selain metode di atas ada juga metode yang lain dalam pengajaran
kepada anak seperti:
1.
Pengajaran melalui ekspresi
Dalam
pengajaran ini, anak turut serta melakukan bahan pelajaran tersebut, bukan
hanya mendengar atau melihat namun kesan yang terdalam adalah melaksanakannya.
Contoh macam ekspresi adalah menyanyi dengan music, berdoa, permainan jari,
menempel gambar, melukis dan penulis, melakonkan cerita, membuat teka-teki.
2.
Metode dengan alat peraga
Alat
peraga yaitu alat bantu (pelengkap) yang dipergunakan guru dan murid dalam
proses belajar mengajar, hal ini berguna untuk pengajaran yang lebih produktif,
relevan dengan siswa secara perorangan. Jenis-jenis peraga seperti
gambar-gambar cerita Alkitab, pemandangan alam, peta, symbol-simbol.[16]
3.
Metode Pantomim
Murid-murid
bermain sandiwara, hanya tidak berbicara. Guru dan murid yang lain membawakan
cerita dan para pemain membawakan peranan mereka. Pantomime dapat juga
dipakai sebagai permainan dalam kelasa
yang kata-katanya digambarkan dengan gerak-gerik, kemudian maksud dari gerak
pantomime itu harus diterka oleh murid-murid yang lain. Permainan ini dapat
dilakukan menyerupai sebuah cerita pendek atau tentang seorang tokoh yang
pernah dipelajari.
4.
Percakapan
Metode
ini merupakan pertukaran pembicaraan tentang hal-hal yang menarik kedua belah
pihak dalam pembicaraan. Anak suka bercakap-cakap tentang pengalaman atau
hal-hal yang sedang mereka pelajari. Percakapan menunjukkan adanya perhatian
guru dengan murid-muridnya.[17]
2.9.Contoh Metode-metode Pengajaran Orang
Dewasa
Ø Dewasa Muda (18-34 Tahun)
1.
Metode
Diskusi
Diskusi
adalah merupakan suatu kegiatan kelompok yang bertujuan untuk memecahkan suatu
masalah supaya mendapatkan pengertian yang lebih jelas, lebih teliti dengan
sesuatu keputusan bersama Banyak dewasa yang menyukai sesuatu yang meliputi
kelas diskusi, bagaimanapun diskusi yang baik membutuhkan suatu perencanaan dan
suatu perangsang. Di dalam iskusi. Tiap orang diharapkan memberikan sumbangan
sehingga seluruh kelompok kembali alam pemahaman yang sama dalam suatu
keputusan atau kessimpulan. Adapun langkah-langkah dalam melaksanakan metode
diskusi ini, yaitu:
-
Membuat struktur kelompok (pemim pemimpin,
sekretaris, dan anggota)
-
Membagi-bagi tugas dalam diskusi
-
Merangsang seluruh peserta untuk
berpartisipasi
-
Mencatat ide-ide atau saran-saran yang
penting
-
Menghargai setiap pendapat yang diajukan
peserta
-
Menciptakan sesuatu yang menyenangkan
Dan
ada beberapa tekhnik yang digunakan dalam melakukan metode ini, antara lain:
-
Pernyataan untuk setuju dan tidak setuju -
Tim pendengar
-
Keilhaman - Dorongan tetangga
-
Group mendengung - Papan
-
Panggilan belajar, tempat belajar - Respon gambar
-
Suatu reson bundaran - Problem solving
-
Pernyataan yang sempurna - Tanya-jawab
-
Perdebatan - Mengumpulkan kata.[18]
-
Wawancara
2.
Metode
Tanya Jawab
Metode
Tanya jawaab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi
langsung yang bersifat two way traffic
sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara pengajar dan orang dewasa.
Pengajar bertanya, orang dewasa menjawab dan sebaliknya. Langkah-langkahnya:
-
Pengajar memberikan bahan kepada peserta
-
Pengajar memberikan penjelasan bahan yang
telah digunakan
-
Peserta menaggapi/menganaliasa bahan yang
telah diberikan oleh pengajar
-
Peserta diberikan kesempatan untuk
mengajukan masalah yang belum dipahami
-
Setelah masalah selesai, pengajarpun
memberikan kesimpulan.
3.
Metode
Komunikasi Mulut
Metode
komunikasi adalah ssebuah dasar untuk mengajar orang dewasa. Ada beberapa
kemungkinan untuk meliputi anggota kelas, antara lain:
-
Dosen atau kuliah
-
Tugas-tugas
-
Menghapal
-
Laporan-laporan
4.
Metode
Seni
Beberapa
orang dewasa menikmati kebenaran Alkitab dan siap mengaplikasikan bentuk seni.
Beberapa orang dewasa sangat santai dalam mengekspreikan kebenaran Alkitab dan
mmbawa aplikasinya dari seni. Ada beberapa pilihan di bawah ini:
-
Papan pengumuman -
Susunan benda-benda dan potongan kertas
-
Dekorasi - Rumah mobil
-
Spanduk - Poster kata
-
Wayang - Lukisan dinding
-
Pembuatan slide majalah sobkan -
Stickers yang luar biasa besarnya
-
Iklan - Peta pelayaran
-
Bentuk simbolis -
Bidan kartun
5.
Metode
Tugas Belajar dan Resitasi
Metode
tugas dan resitasi merangsang anak aktif belajar baik secara individual maupun
secara kelompok. Tugas dan resitasi adalah berbeda, dimana tugas dilaksanakan
di rumah, sekolah, eperpustakaan, dan di tempat lain. Langkah-langkahnya:
-
Pengajar memberikan bahan yang mudah
dicerna oleh peserta
-
Pengajar membuat agar peserta menjadi
aktif
-
Pengajar mampu memotivasi peserta.
6.
Metode
Musik
Suatu
respon dari orang dewasa untuk aktivitas musik kepada ekspresi Alkitab dengan
kenyataan atau aplikasi-aplikasi. Ada beberapa pertimbangan:
-
Nyanyian pujian atau lagu - Nyanyian asli
-
Bunyi komersial -
Uraian dengan kata-kata
-
Lagu - Karangan lagu yang ditulis kembali
-
Menguraikan kata-kata sendiri -
Perbandingan
-
Respon lagu - Ikhlas yang bernyanyi
7.
Metode
Kerja Kelompok
Metode
kerja kelompok adalah satu perkumpulan yang dipandang sebagai satu kesatuan
(kelompok) tersendiri atau dibagi atas kelompok-kelompok kecil (sub-sub kelompok). Adapun
langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melaksanakan metode ini, yaitu:
-
Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok
-
Tiap-tiap kelompok mendapatkan tugas
masing-masing
-
Setiap jawaban kelompok diluruskan oleh
pengajar.
8.
Metode
Menulis
Orang
dewasa akan merespon dengan baik bahwa menuliskan ringkasan bahan Alkitab atau
refleksi bahan Alkitab itu. Ada beberapa tekniknya, yaitu:
-
Poster permainan sogok
-
Jurnal atau diary
-
Susunan kata-kata yang seluruh huruf awal
atau huruf akhir, tiap-tiap barisnya merupakan sebuah kata.
-
Sketsa
-
Menulis cerita perumpamaan
-
Memo
-
Teka-teki
-
Perebutan pernyataan
-
Cerita baru
-
Menulis doa
-
Menulis surat
-
Menulis cerita erumpamaan
-
Menulis puisi atau persajakan
9.
Metode
Demonstrasi
Metode
ini merupakan suatu metode mengajar yang memperhatikan bagaimana proses
terjadinya sesuatu. Metode ini dapat dilakukan oleh guru atau orang lain yang
sengaja diminta dalam suatu prosese. Langkah-langkah:
-
Pengajar memperlihatkan proses terjadinya
sesuatu
-
Peserta menanggapinya dengan keterampilan
yang mereka miliki
-
Pengajar menjelaskan kembali apa yang ia
jelaskan.
10. Metoe Sosiodrama
Metode
ini adalah metoe mengajar dengan mendemonstrasikan cara bertingkah laku dalam
hubungan sosial, sedangkan bermain peranan menekankan kenyataan dimana para
siswa diikutsertakan dalam permainan peranan di dalam mendemonstrasikan masalah-masalah
sosial. Langkah-langkahnya:
-
Pengajar melatih peserta menyelesaikan
masalah-masalah yang bersifat sosial psikologis
-
Peserta juga melatih peserta untuk bergaul
dan member pemahaman untuk mengatasi masalah
-
Pengajar menyuruh peserta untuk mempraktekkan
apa yang telah dijelaskan.
11. Lokakarya
Dengan
metode ini peserta dilatih bekerja dan menghasilkan suatu hasil yang konkret
seperti karangan, makalah, patung, batik, lukisan, dll. Peserta terlibat dalam
seluruh kegiatan, bahkan ketika menyusun rencana. Peserta mengalami kerja sama.
12. Induktif
Anggota
kelompok aktif mencari arti dari bahan PA yang dibahas melalui pertanyaan
seperti: siapa penulis perikop? Di mana terjadinya? Mengapa penulis berkata
demikian? Kepada siapa ditujukan? Kesimpulan diambil dengan menjawab-apa arti
bacaan tersebut bagiku? Peserta akan belajar mendalami bahan PA dengan tidak
membosankan bila dipimpin oleh seorang pemimpin yang cakap.
13. Metode Sistem Regu
Team
teaching adalah suatu oengajaran yang dlaksanakan bersama oleh beberapa orang,
artinya suatu metode atau cara menyajikan bahan pelajaran yang dilakukan
bersama oleh dua atau lebih kepada kelompok belajar untuk mencapai tujuan
pengajaran. Langkah-langkah:
-
Team harus menyusun pelajaran secara
bersama-sama
-
Setiap anggota dalam regu harus memiliki
pendapat atau pandangan
-
Membagi tugas setiap topic agar masalah
bimbingan kepada peserta terarah baik.
14. Metode Latihan
Metode
drill pada umumnya digunakan untuk memperoleh suatu ketangkasan atau
keterampilan dari apa yang telah dipelajari. Langkah-langkahnya adalah:
-
Peserta memberi pengertian yang mendalam
sebelum latihan diadakan
-
Latihan yang pertama kali hendaknya
brsifat diagnosis
-
Latihan tidak perlu lama asal sering
dilaksanakan
-
Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan
peserta
-
Proses latihan hendaknya mendahulukan
hal-hal yang esensial dan berguna.
15. Study Kasus
Study
kasus adalah suatu analisa yang mendalam dari beberapa aspek pembangunan,
antara lain analisa perencanaan bangunan, proyek pembangunan, keadaan
pembangunan dalam suatu daerah yang khusus, system marketing (pemasaran), cara
penggunaan tanah dalam suatu daerah. Langkah-langkah:
-
Peserta telah menyediakan bahan yang ingin
dipecahkan
-
Peserta menganalisa dan member
tanggapannya
-
Pengajar mengambil kesimpulan dengan jalan
tengah.
Ø Dewasa Menengah/Madya (35-60 Tahun)
1.
Metode
Problem Solving
Metode
pemecahan masaalah bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan
suatu metode berfikir, sebab dalam problem solvingdapat menggunakan
metode-metode lainnya dimulai dengan mencari dan sampai kepada penarikan
kesimpulan. Langkah-langkahnya adalah sebagai nerikut:
-
Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan
-
Mencari data atau keterangan yang
ditentukan untuk memecahkan masalah tersebut
-
Menetapkan jawaban sementara dari jawaban
tersebut
-
Menguji kebenaran jawaban sementara dari
jawaban tersebut
-
Menarik kesimpulan.
2.
Metode
Kelomok Melingkar
Dalam
metode ini semua anggota kelompok duduk dalam bentuk lingkaran. Pengajar/
pembimbing memberikan dan menjelaskan pokok yang akan dibahas, lalu mempersilahkan
anggota yang di sebelah kirinya memberikan tanggapan dan sebelah kanannya,
anggota tidak diizinkan berbicara untuk kedu kalinya sebelum mendapat giliran.
3.
Kunjungan
Lapangan
Metode
ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk dapat mempelajari sesuatu
melalui kunjungan ke lembaga sosial, pabrik atau masyarakat tertentu. Yang
dilakukan dalam metode ini dilakukan pengamatan langsung pada lembaga yang
dikunjungi. Bila nara didik dipersiapkan dengan baik, mereka akan memperoleh
banyak pelajaran dan pengalaman yang mendalam.[19]
4.
Seminar
Seminar
adalah suatu pertemuan kelompok, berlangsungnya di bawah pimpinan seorang
pelatih atau sekelompok ahli. Segala informasi disajikan seorang peserta atau
lebih, pelatih atau sekelompok ahli. Apabila informasi disajikan dalam bentuk
sebuah paper, maka biasanya paper itu dibagi-bagikan kepada setiap orang
peserta sebelum seminar dimulai. Langkah-langkah:
-
Pengajar memberikan bahan kepada peserta
-
Peserta mengikuti acara seminar dengan
baik ketika pengajar menjelaskan bahan yang disediakan/dibagi
-
Setelah pengajar selesai menjlaskan,
diberikan kesempatan bagi peserta untuk menanggapi atau bertanya apa yang
mereka belum mengerti.
Ø Dewasa Lanjut (60 Tahun ke Atas)
1.
Metode
Wawancara
Metode
ini tidak jau beda dengan metode diskusi. Dalam metode ini anggota kelompok
lebih banyak memberikan informasi atau gagasan daripada pemimpin kelompok.
Dengan metode ini anggota diberikan kesempatan untuk membahas pokok bahasan dan
menanggapinya. Sehingga peserta lebih aktif member respon atas pertanyaan yang
diajukan pemimpin. Keberhasilan tergantung pada pertanyaan yang baik.
2.
Simposium
Dalam
symposium disajikan banyak pandangan dari suatu subjek utama, membantu untuk
mengungkapkan semua aspek dari topik yang dibiarakan di hadapan peserta, jika masing-masing
pembicara mempunyai persiapan yang matang dan tetap berpegang pada topiknya.
Dalam symposium, masing-masing pembicara diharapkan memberikan penyajian formal
dengan materi yang telah dipersiapkan sesuai subjek yang telah ditentukan.[20]
3.
Film
dan Slide
Film
dan slide adalah alat bantu yang memiliki kesamaan dalam hal mengunakan
ttransparansi (film) yang diproyeksikan pada sebuah layar agar dapat dilihat.
Fungsi dari penggunaan film dan slide dalam metode ini adalah menarik
perhatian, dapat menyenangkan peristiwa/acara yang telah terjadi, dapat
digunakan untuk menggambarkan tindakan secara jelas dan cermat, dan dapat
dipercepat dan diperlambat untuk menganaisis tindakan atau pertumbuhan
tertentu.
4.
Metode
Ceramah
Metode ceramah adalah metode yang dilakukan
pengajar dalam menyampaikan bahan peengajaran di dalam kelas secara lisan.
Metode ini dipakai untuk menyampaikan informasi, gagasan analisa, penjelasan,
atau suatu masalah disampaikan secara lisan oleh seorang pembiacara. Metode ini
dapat memberikan informasi dalam watu yang singkat. Metode ini tiak mahal dari
segi materi bahan dan narasumber. Namun metode ini menolong karena karena
kurang terjadi dialog. Peserta pasif dan membosankan bila pembicara terlalu
monoton sehingga memakan terlalu lama.
III.
Refleksi
Teologis
Adapun yang refleksi
teologis bagi kita, terambil dalam Yak 3:13b, “Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh
hikmat yang lahir dari kelemahlembutan”. Artinya, ayat ini mengingatkan
kita untuk menggunakan metode-metode yang benar dan tepat dalam memberikan
pengajaran kepada setiap peserta didik kita, mengerjakan metode dengan tulus
dan tentunya bekerja hanya untuk kemuliaan Tuhan.
IV.
Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan
bahwa PAK adalah pendidikan yang sudah ada sejak zaman purbakala, dan Allah
sendiri adalah Pendidik Agung yang mendidik umatnya. Metode adalah cara yang
digunakan untk melaksanakan program rencana secara sistematis dan terencana
guna mencapai suatu tujuan tertentu. Kata Metode berasal dari bahasa Yunani “meth”
(bersama-sama) dan “hodes” (berjalan) jadi metode berarti berjalan
bersama-sama untuk mencapai tujuan. Di dalam PAK, metode-metode yang digunakan
kepada setiap orang tidaklah sama. Hali itu dibedakan oleh golongan kelompok
ataupun umur seseorang. Metode PAK akan sangat membantu kita dalam menyampaikan
pembelajaran dan tentunya dengan cara yang menarik dan lebi variatif.
V.
Daftar
Pustaka
....... KBBI
Baltner,
Doris, Metode Mengajar Anak-Anak Sekolah Minggu, Bandung: IKAPI, 2006
Daniel, Eleanor, Jhon W. Wade, & Charles Gresham, Introduction to Christian Education, Cincinnati, Ohio A division of STANDEX INTERNATIONAL, Corporation in USA,
1924
Dewan Gereja Indonesia (DGI), Pembina
Warga Gereja, Jakarta: Institut Oikumene Indonesia, 1975
Gultom,Rida, PAK Kepada
anak-anak, Medan: Mitra, 2011
Hadinoto, N.K. Atmadja, Dialog dan
Edukasi, Jakarta:BPK-GM, 2011
Harianto, PAK dalam Alkitab & Dunia pendidikan
Masa Kini, Yogyakarta: ANDI, 2012
I.H. Enklaar & E.G. Homrighausen, Pendidikan Agama Kristen, Jakarta: BPK
GM, 2009
Ismail,
Andar, Ajarlah Mereka Melakukan, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011
Ismail,
Andar, Ajarlah Mereka Melakukan, Jakarta: BPK-GM, 1998
Kristianto, Paulus Lilik, Prinsip dan
Praktek PAK, Yogyakarta: ANDI, 2006
Nainggolan, John M., Menjadi Guru Agama
Kristen, Bandung: Generasi Info Media, 2007
Sabri,
Ahmad, Strategi Pembelajaran Micro Teaching, Jakarta: Quantum Teaching,
2005
Sanjaya,
Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Jakarta: Kencana, 2009
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhinya, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003
Suprijanto, Pendidikan orang Dewasa (dari teori hingga
aplikasi
[1]
I.H. Enklaar & E.G. Homrighausen, Pendidikan
Agama Kristen, (Jakarta: BPK GM, 2009), 1
[2]. Dewan Gereja Indonesia (DGI), Pembina
Warga Gereja, (Jakarta: Institut Oikumene Indonesia,
1975),
20
[3]. John M. Nainggolan, Menjadi
Guru Agama Kristen, (Bandung: Generasi Info Media, 2007), 45
[4]. Slameto, Belajar dan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2003), 82
[5]. ....... KBBI, 580-581
[6]. Paulus Lilik Kristianto, Prinsip
dan Praktek PAK, (Yogyakarta: ANDI, 2006), 9
[7]. N.K. Atmadja Hadinoto, Dialog
dan Edukasi, (Jakarta:BPK-GM, 2011), 292
[8]. Ibid,
74-76
[9]Harianto,
PAK dalam Alkitab & Dunia pendidikan
Masa Kini, (Yogyakarta: ANDI, 2012) 36-37
[10]Wina
Sanjaya, Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana.
2009), 115
[12]Ahmad
Sabri, Strategi Pembelajaran Micro
Teaching, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), 52
[13].
Andar Ismail, Ajarlah Mereka Melakukan,
(Jakarta: BPK-GM, 1998), 91-93
[14].
Ibid, 72-74
[15].
Eleanor Daniel, Jhon W. Wade, & Charles Gresham, Introduction to Christian Education, ( Cincinnati, Ohio A
division of STANDEX INTERNATIONAL, Corporation in USA,
1924), 122-134
[16].
Rida Gultom, PAK Kepada anak-anak,
(Medan: Mitra, 2011), 54-55
[17].
Doris Baltner, Metode Mengajar Anak-Anak
Sekolah Minggu, (Bandung: IKAPI, 2006) 26-29
[18]
Suprijanto, Pendidikan orang Dewasa (dari
teori hingga aplikasi), (Jakarta: Bumi Aksara, 2009),
96-106
[19]
Andar Ismail, Ajarlah Mereka Melakukan,
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011), 99
[20]
Suprijnto, Pendidikan Orang Dewasa,
89-90
TERIMAKASIH BUAT INFORMASINYA
ReplyDeletethanks, artikel ini sangat membantu Gbu :)
ReplyDelete