KONSEP
NILAI, SISTEM NILAI DAN ORIENTASI NILAI BUDAYA
I.
PENDAHULUAN
Dalam pemaparan
sajian ini kita dapat mengetahui apa itu konsep nilai, sistem nilai,dan
orientasi nilai budaya di tengah-tengah masyarakat dan di sekeliling kita. Kita
dapat melihat kehidupan yang baik dan pandangan mengenai soal-soal yang paling
berharga dalam hidup kita. Melalui sajian ini semoga dapat menambah wawasan
kita.
II.
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Nilai
Nilai
adalah segala sesuatu tentang yang baik/yang buruk.Nilai adalah segala sesuatu
yang menarik bagi manusia sebagai subyek. Nilai adalah perasaan tentang apa
yang diinginkan atau tidak diinginkan,atau tentang apa yang boleh dan yang
tidak boleh.[1]
2.2. Konsep Nilai
Nilai dalam proses budaya adalah konsep abstrak mengenai masalah
dasar yang sangat penting dan bernilai dalam dalam kehidupan manusia. Robin
E.William mengatakan bahwa kajian ilmu budaya dasar adalah nilai-nilai dasar
manusia.oleh karena itu, suatu proses pengkajiannya,permasalahan nilai
tersebut perlu terlebih dahulu dimengerti dan dipahami.Nilai mengcu pada apa
atau suatu yang oleh manusia dan masyrakat dipandang sebagai yang paling
berharga. Dengan kata lain nilai itu berasal dari sikap manusia terhadap tuhan,
terhadap alam semesta dan terhadap sesamanya. Sikap ini dibentuk melalui
berbagai pengalaman yang menandai sejarah kehidupan masyrakat yang
bersangkutan.
2.3. Sistem Nilai Budaya
Nilai budaya
adalah bagian dari sistem budaya, yaitu aspek dari sistem gagasan. Dalam kajian
itu sistem nilai budaya adalah sejumlah pandangan mengenai soal-soal yang
paling berharga dan bernilai dalam hidup.Karena itu
disebut sistem nilai. Sebagai inti
dari suatu sistem kebudayaan, sistem nilai budaya menjiwai semua pedoman yang
mengatur tingkah laku warga pendukung kebudayaan yang bersangkutan.Pedoman
tingkah laku itu adalah adat-istiadatnya,sistem normanya, aturan etikanya,
aturan moralnya, aturan sopan-santunnya, pandangan hidup, ideologi pribadi.[2]
Soal-soal yang paling tinggi
nilainya dalam hidup manusia dan yang secara universal ada dalam tiap
kebudayaan di dunia, menyangkut sedikitnya lima hal, yaitu:[3]
1. Soal
makna hidup
2. Soal
makna pekerjaan karya dan amal perbuatan manusia
3. Presepsi
manusia mengenai waktu
4. Soal
hubungan manusia dengan alam sekitarnya
5. Soal
hubungan manusia dengan sesama manusia.
Kelima masalah yang bernilai dalam
hidup tersebut itulah yang biasanya menjadi isi dari sistem nilai budaya dalam
nilai kebudayaan didunia. Persepsi dan konsepsi mengenai kelima masalah diatas
bisa berbeda-beda dalam berbagai kebudayaan. [4]
2.4. Orientasi Nilai Budaya
Kluckhon mengemukakan bahwa nilai budaya
merupakan sebuah konsep beruang-lingkup luas yang hidup dalam alam pikiran
sebagian besar warga suatu suatu masyrakat,mengenai apa yang paling berharg
dalam hidup. Menurut Kluckhohn setiap
warga masyarakat sejak kecil diresapi oleh nilai-nilai budaya dari
masyarakatnya, sehingga konsep-konsep itu tumbuh dan berakar mendalam dalam
mentalitas. Hal itu mengakibatkan sikap mental tersebut sukar diubah dan
diganti dengan nilai-nilai sosio-budaya lain dalam waktu pendek.[5]
Kluckhohn
menampilkan tiga alternative orientasi yaitu:
1. Hakikat
waktu
Hakikat waktu tidak
dinilai secara positif, dalam arti waktu adalah
kemajuan yang berorientasi ke masa depan, maka sikap mental yang
negative itu termasuk unsur penghambat perubahan atau kemajuan sosial.
2. Hakikat
Karya
Sikap
mental yang negative terhadap kemajuan yang muncul dari orientasi karya tampak
pada manusia yang memandang bahwa pekerjaan perlu dilakukan sekedar untuk dapat
hidup saat ini. Menghasilkan produksi yang melebihi kebutuhan hidup dengan
bekerja lebih keras dianggap tidak perlu, demikian pula bekerja untuk
menghasilkan produksi, karya atau ilmu, yang menurut logika perlu sebagai
landasan untuk membangun produksi atau ilmu berikutnya.
3. Hakikat
Hubungan Manusia
Sikap mental yang
berorientasi pada hakikat hubungan manusia dengan manusia yang perlu mendapat
perhatian khusus, ialah mentalitas yang berorientasi terlalu ke atas,
karena sikap macam ini menimbulkan
hambatan yang cukup berat dalam pembangunan.
Orientasi
Nilai Budaya
Masalah
Dasar Dalam Hidup
|
Orientasi
|
Nilai
|
Budaya
|
Hakikat hidup
|
Hidup itu buruk
|
Hidup itu baik
|
Hidup itu buruk tetapi manusia wajib
beriktiar supaya hidup itu menjadi baik.
|
Hakikat karya
|
Karya itu untuk nafkah hidup
|
karya itu untuk kedudukan; kehormatan
dan sebagainya
|
Karya itu untuk menambah karya
|
Persepsi manusia tentang waktu
|
Orientasi kemasa depan
|
Orientasi kemasa lalu
|
Orientasi kemasa depan
|
Pandangan manusia terhadap alam
|
Manusia tunduk kepada alam yang dasyat
|
Manusia berusaha menjaga keselarasan
dengan alam
|
Manusia berhasrat menguasai alam
|
Hakikat hubungan antara manusia dengan
sesamanya
|
Orientasi kolateral
( horizontal )rasa bergantungan pada
sesama (berjiwa gotonhg royong )
|
Orientasi vertical, rasa bergantungan
pada tokoh-tokoh atasan dan berpangkat
|
Individualisme menilai tinggi usaha
atas kekuatan sendiri
|
2.5
Refleksi Teologis
Kehidupan manusia tidak akan pernah
terlepas dari budaya dan hal-hal yang terkandung didalamnya (konsep nilai,
sistem nilai, dan orientasi nilai budaya). Dalam kaitan inilah manusia
diharapkan memahami dan menjalankan ketiga hal tersebut dalam kehidupannya,
tapi perlu diingat bahwa dalam memahami dan menjalankannya maka manusia harus
tetap berpedoman pada firman tuhan. 2 timotius 3:16 “segala tulisan yang
diilhamkan Allah memang bermamfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan,
untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran”.Melalui
nats ini diingatkan bahwa kita harus tetap mengandalkan dan menjadikan firman
Tuhan yang tertukis dalam Alkitab sebagai dasar kita dalam berperilaku maupun
memposisikan diri dalam berbgai aspek kehidupan baik terhadap sesame manusia,
mengenai hakekat hidup, hakekat kerja dan lainnya. Benar bahwa konsep nilai,
sistem nilai dan orientasi nilai budaya tidak dapat dilepaskan dari kehidupan
manusia, namun hendaknya ketiga hal
tersebut kita pahami dan kita terapkan dengan menjadikan firman Tuhan
sebagai dasarnya agar dalam setiap tingkah laku kita senantiasa berdasarkan
dengan firman Tuhan.Dalam artian bahwa firman Tuhan lah yang kita gunakan untuk
menentukan apakah suatu nilai budaya tersebut baik atau buruk.
III.Kesimpulan
Berdasarkan
uraian tersebut diatas maka ada beberapa hal yang dapat penyaji simpulkan yaitu
sebagai berikut:nilai budaya adalah suatu bentuk konsepsi umum yang dijadikan
pedoman dan petunjuk didalam bertingkah laku baik secara individual, kelompok
atau masyrakat secara keseluruhan tentang baik buruk benar salah, patut atau
tidak patut. Sistem nilai budaya ini merupakan rangkaian dari konseo-konsep
abstrak yang hidup dalam masyrakat,mengenai apa yang dianggap penting dan
berharga, tetapi juga menjadi pedoman dan pendorong perilaku manusia dalam
hidup yang memanifestasi kongkritnya terlihat dalam tata kelakuan.Suatu sistem
nilai budaya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia.
IV.DAFTAR PUSTAKA
Abdulkadir Muhammad,Ilmu Budaya
Dasar,Jakarta:Fajar Agung,1987
Alfian,
Manusia Kebudayaan Lingkungan, Jakarta,1971
Drs.D.
Hendro Puspito OC Sosiologi Sistematika Yogyakarta,1989
Drs.P.
Soedarno, M.SC Ilmu Sosial Dasar, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 1996
F.L.
Strogtbeck dan F.R. Kluckhohn, Variations In Value Orientations, 1961
[2]
.K.J. Veeger, Ilmu Budaya Dasar Buku Panduan Mahasiswa, (Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama, 1995)
[3]
Rafael Raga Maran, Manusia dan Kebudayaan Dalam Perspektif Ilmu Budaya Dasar,
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2000)
[4]
.Pitirm A. Sorokin, (dalam bukunya Contemporary Sociological Theories)
[5]
. M.Munandar Soelaeman,Ilmu Budaya
Dasar,Suatu Pengantar,(Bandung:PT.Eresco,1988),18
No comments:
Post a Comment