PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK USIA MADYA
I.
PENDAHULUAN
Pada
sajian sebelumnya kita telah mempelajari mengenai siapa itu anak. Anak merupakan pribadi yang unik yang
dapat merangsang apa yang akan terjadi di sekitarnya, anak itu polos. Dalam
anak mengalami masa pertumbuhan anak akan memiliki karakter yang membuat dia
akan menjadi lebih dapat mengerti akan orang lain. Hal itu akan dialami anak
dalam psikologi perkembangan anak. Oleh karena itu Sangat di
perlukan untuk kita mengetahui bagaimana
psikologi perkembangan anak.
Untuk itu pada saat ini kita akan membahas bagaimana
psikologi perkembanngan anak di usia madya secara utuh baik itu secara fisik, spiritual,
kognitif, afektif dan moral. Dan pada
umumnya usia madya ini memiliki banyak defenisi berdasarkan umurnya, ada dimulai dari umur 4-8 tahun ,ada yang dimulai
dari 0-9 tahun dan ada yang dmulai dari 9-11 tahun. Pada saat ini kami para
penyaji lebih berpokus kepada anak usia madya yang berumur 9-11 tahun. Namun
kami akan mencoba menjelaskan dan
memaparkan anak usia madya dimulai dari 0-11 tahun. semoga sajian kali ini
dapat menambah wawasan bagi kita.
II.
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Psikologi
Psikologi
berasal dari bahasa Yunani, yaitu “psyche”yang
berarti jiwa, “logos” berarti ilmu
pengetahuan.
Dalam
KBBI psikologi adalah ilmu pengetahuan tentang gejala dan kegiatan-kegiatan
jiwa.[1]
2.2
Pengertian
Psikologi Perkembangan
Psikologi
perkembangan merupakan suatu ilmu yang lebih mempersoalkan faktor-faktor umum
yang mempengaruhi proses perkembangan yang terjadi dalam diri pribadi
seseorang, dengan menitikberatkan pada relasi antara kepribadian dan
perkembangan.[2]
2.3
Pengertian Anak
dan Anak Usia Madya
a.
Pengertian anak
Anak merupakan pribadi/ individu yang unik. Anak
adalah pribadi yang matang dalam pandangannya sendiri yang artinya dimana anak
memiliki potensi untuk mengerti, memahami, namun perkara itu sesuai dengan
tingkat perkembangannya[3] selain itu anak juga adalah seorang yang
sangat peka terhadap keadaan sekitar dan mungkin takut akan orang yang tidak
dikenalnya dan lingkungan yang sangat asing.[4]
b.
Pengertian anak di usia Madya
Anak usia madya merupakan pribadi/individu yang unik
yang memiliki perasaan bergairah, mengatasi perasaan rendah diri, menuntut
hasil dalam pekerjaannya, menuntut untuk dipahami dan dipuji orang lain. Pada
usia madya, peran orang dewasa (orang tua, guru, kakak, dsb.) sangat diperlukan
karena jika mereka dapat memenuhi kebutuhan anak pada usia ini maka hal
tersebut dapat memupuk atau membentuk kepribadian mereka yang mau maju dan
rajin (berkembang), namun bila hal tersebut tidak terpenuhi, maka mereka akan
bertumbuh menjadi anak yang berkepribadian tidak berkembang.[5]
2.4
Pembagian
Perkembangan Psikologi Anak[6]
2.4.1
Perkembangan
Psikologi Anak secara Fisik[7]
Umur (Tahun)
|
Ciri khas
|
Penerapan
Praktis
|
0-1
|
Ø Semakin
bertambah ukuran panjang dan berat badannya
Ø Sudah mulai berjalan dan bertumbuh
dengan cepat
Ø Sudah mulai menggerakkan seluruh anggota badannya dan berkomunikasi kebutuhannya kepada ibunya
Ø Mengulang-ulang permainan untuk mempelajarinya
|
Ø Memberi asupan gizi yang baik
Ø Mengajari anak secara perlahan dan sabar
|
2-3
|
Ø Bertumbuh
dengan aktif
dan cepat
Ø Sudah mulai banyak bermain dan mengeluarkan energy sehingga cepat lelah
Ø Tangan dan kaki bertumbuh
dengan cepat karena banyak bermain
Ø Mudah terserang penyakit
Ø Pita suara belum berkembang secara sempurna
|
Ø Ruang kelas harus luas untuk memenuhi kebutuhan
mereka.
Ø Jangan memberikan aktivitas yang terlalu berat
Ø Tidak dapat duduk tenang terlalu lama
Ø Menjaga kebersihan kelas, memisahkan anak yang sakit
Ø Jangan memaksa anak menyanyi dengan nada yang tinggi
|
4-5
|
Ø Bertumbuh lebih tinggi, badan semakin gemuk dan otot semakin
besar
Ø Aktif bergerak dan beraktifitas dengan yang ada di sekelilingnya
Ø Mudah capek
Ø Mudah sakit
Ø Suka melihat dan mendengar sesuatu
|
Ø Ruang belajar dan barang dikelas harus sesuai dengan
tubuh anak
Ø Membiarkan mereka berlari kesana kesini
Ø Mengubah aktivitas agar anak-anak tenang
Ø Tempat belajar harus bersih dan berpentilasi
Ø Memakai lampu yang terang dan guru harus memakai
kata-kata yang jelas
|
6-8
|
Ø Tidak
suka dengan kegiatan berdurasi lama
Ø Aktif
melakukan segala hal
Ø Mudah capek
|
Ø Jangan mengharapkan mereka duduk diam dan jangan
membiarkan ribut juga
Ø Waktu beraktivitas harus mengelola secara kreatif
dan efektif
Ø Harus menyuruh anak untuk malakukan aktivitas secara
bergantian
|
9-11
|
Ø Aktif
melakukan akvitas dan bekerja
Ø Mempunyai
tubuh yang sehat dan kuat
Ø Hidup
mereka diisi dengan banyak pertualangan dan bersaing
|
Ø Menolong ananak melayani lebih baik
Ø Mengajak mengunjungi yang tidak hadir dalam sekolah
Minggu pada minggu sebelumnya
Ø Menolong anak untuk bekerja sama dengan cara
berdialog
|
2.4.2
Perkembangan
Psikologi Anak secara Afektif
Umur (Tahun)
|
Perkembangan
|
|
0-1
|
Ø Mempunyai
kebutuhan yang paling mendasar yaitu kasih sayang, dan perlakuan orang tua
bisa dengan cepat ia rasakan.[8]
|
Ø Memberi perhatian khusus dan kasih sayang
|
2-3
|
Ø Suka
pada suasana yang sudah dikenal dan takut pada suasana asing
Ø Takut
pada orang yang tidak dikenal
Ø Emosional
Ø Peka
terhadap lingkungan
|
Ø Gunakan ruangan yang sama modelnya
Ø Guru harus yang sudah dikenal anak
Ø Guru harus ramah, member rasa amana pada anak
Ø Penerangan kelas harus cukup, warna harus lembut dan
menyenangkan, hindari suara gaduh
|
4-5
|
Ø Suka
melakukan hal yang positif dan aktif
Ø Menyatakan
ketakutan dengan nyata
Ø Dapat
menahan tangis, iri hati
Ø Punya
sifat simpati dan keharuan
Ø Keingintahuan
yang tinggi
|
Ø Guru membuat suasan yang tenang
Ø Guru mengontrol emosinya, jangan menghukum yang
menakutkan anak, jangan menceritakan yang menakutkan anak
Ø Guru mendorong supaya anka tidak menangis tetapi
dengan kata-kata
Ø Berusaha supaya anak-anak menyelesaikan sesuatu
sampai selesai dan membiarkan ak menunggu dan tidak marah
Ø Jangan pilih kasih
Ø Mengajar dengan memberikan pada orang yang lebih
membutuhkan
|
6-8
|
Ø Mudah
terpengaruh
Ø Menyatakan
hal yang tidak disukai dan rasa takut yang tinggi
Ø Mempunyai rasa simpati
|
Ø Membuat suasana kelas yang tenang
Ø Mengajar untuk menaati dan menolong agar anak aman
Ø Mengajar untuk menolong orang lain
|
9-11
|
Ø Punya
sedikit rasa takut dan suka menutupi perasaan
Ø Senang
jika banyak orang yang terkesan
Ø Punya
humor yang tinggi
Ø Cepat
emosi, suka ribut, dan menjengkelkan
|
Ø Menjadi pelindung bagi anak
Ø Menghibur dan menjdai pendengar yang baik
|
2.4.3
Perkembangan
Psikologi
Anak secara Kognitif
Umur (Tahun)
|
Perkembangan
|
0-1
|
Ø Anak
akan mengenal dunia sekitarnya
Ø Suka
berfikir melalui pengalamannya
|
2-3
|
Ø Mengenal
dunia dan berfikir melalui pengalaman
Ø Pengetahuan
yang diperolehnya akan dihayati berdasarkan pengalaman hidup.[9]
Ø Anak akan mengenal dunia sekitar, dan akan berpikir
melalui pengalaman gerakan-gerakan Fisik
|
4-5
|
Ø Anak
mulai mengerti dunia dan simbol-simbol
Ø Sifat
egois tinggi.[10]
|
6-8
|
Ø Mulai
berfikir logis dan sistematis
Ø Keegoisan
mulai berkurang
|
9-11
|
Ø Berfikir
mengenai sifat-sifat abstrak
Ø Mulai dapat berpikir secara logis ,tetapi masih
dibatasi pada hal-hal yang bersifat kongkrit/nyata.
Ø Keegoisannya sudah mulai berkurang
Ø Anak suudah tidak melihat sesuatu hanya berdasarkan
pandangan atau pendapatnya sendiri
Ø Anak mempunyai kemampuan untuk menghitung dan
meletakkan benda-benda, pristiwa, gagasan-gagasan dalam susnan logis.
Ø Mulai
bisa berfikir dengan ide, dan teori
Ø Mampu
memecahkan masalah
Ø Berfikir
kedepan dan mampu menganalisa dan menguji suatu yang tidak nyata.[11]
|
2.4.4
Perkembangan
Psikologi Anak secara Moral
Pada
awalnya kehidupan bayi tidak dapat dinilai bagaimana tingkah lakunya sebagai
moral atau tidak bermoral. Pada hekekatnya anak bayi belum bermoral, artinya ia
belum memiliki pengetahuan dan pengertian akan apa yang diharapkan oleh
kelompok sosial dimana ia hidup. Perkembangan moral akan dipengaruhi oleh
lingkungan dimana ia hidup. Tanpa masyarakat atau lingkungan, kepribadian
seseorang individu tidak dapat
berkembang, demikian halnya dengan aspek moral dengan aspek. Nilai-nilai
moral yang dimiliki seorang anak, lebih merupakan sesuatu yang diperoleh anak
dari luar. Anak belajar dan diajar oleh lingkungannya mengenai bagaimana ia
harus bertingkah laku yang baik dan yang
tidak baik.[12]
2.4.5
Perkembangan
Psikologi Anak secara Spiritual
Umur (Tahun)
|
Perkembangan
|
Penerapan
praktis
|
0-1
|
Ø
Bayi perlu mendapat
pengajaran rohani melalui apa yang dilihatnya, memiliki iman yang sederhana
melalui keyakinan dan keteladanan orang tuanya.[13]
|
Ø
Memperdengarkan/
memasang music Rohani atau music klasik yang lembut kepada anak
|
2-3
|
Ø Suka
meniru tingkah laku orang dewasa dan sikap terhadap Tuhan
Ø Kebenaran
yang tidak dapat dipahami tapi dapat dirasakan
Ø Dapat
mengucap syukur
Ø Suka
mendengar cerita Alkitab
Ø Dapat
memahami kasih Allah
Ø Dapat memahami hal-hal yang berhubungan dengan Allah
|
Ø
Mengajar
kebenaran Alkitab dan memberi contoh yang cepat
Ø Sikap dan tingkah laku guru harus memberi mereka
pemahaman tentang arti hidup yang beribadah kepada Tuhan
Ø Mengajar untuk bersyukur dalam segala perkara
Ø Menyampaikan cerita Alkitab dalam keadaan terbuka
Ø Membuat mereka memahami kasih dan pemeliharaan Allah
Ø Mengulang ulang cerita Allah
|
4-5
|
Ø Memiliki
Allah sesuai dengan dirinya
Ø Mudah
percaya kepada Allah dan sesama
Ø Mulai
membedakan kebenaran dan kesalahan
Ø Bertanya
tentang kematian
Ø Mengalami Ibadah
|
Ø Mendoorng anak agar memiliki hubungan pribadi dengan
Allah
Ø Menjadi orang yang dipercaya
Ø Mengajar tentang Allah yang tidak senang dengan
kesalahan
Ø Menjawab dengan sederhana
Ø Memberi kesempatan beribadah dan menyiapkan sebaik
mungkin
|
6-8
|
Ø Rajin
pergi sekolah minggu dan mulai belajar berdoa
Ø Menerima
Tuhan dan menjadi orang baik
Ø Punya
keraguan dan bertanya tentang surga
|
Ø Menolong agar anak terus-menerus ke gereja dan mengajar
tentang arti doa
Ø Memimpin anak tentang Yesus
Ø Menjelaskan dengan mudah
Ø Mengajar bahwa Yesus menolong anak untuk jadi yang
baik
|
9-11
|
Ø Mengerti
akan arti dosa
Ø Menetapkan
standard yang tinggi
Ø Suka
mendapat pujian.[14]
|
Ø Menunjukkan dosa dan memperkenalkan Yesus
Ø Mendorong mereka membuat rencana untuk kehidupan
iman
Ø Selalu memuji anak dengan pujian dan penghiburan
|
2.4.6
Perkembangan
Psikologi Anak secara Sosial
Umur (Bulan)
|
Perkembangan
|
2-3
|
Ø Tersenyum
mengeluarkan berbagai suara sebagai jawaban atau rangsangan dari luar.
|
4-5
|
Ø Menangis,
menolak sebagai tanda tidak setuju terhadap
orang yang mengadakan hubungan.
Ø Berpusat pada diri sendiri
Ø Persahabatan berkembang
Ø Lebih suka beramain dengan teman yang lain
Ø Ingin mendapatkan pujian
|
6-7
|
Ø Mengadakan
reaksi terhadap orang yang ramah dan oranag marah. Mulai aktif mengadakan
hubungan, ia mencoba mengadakan aksi baik dalam bentuk gerakan atau suara-suara.
Ø Suka berbicara
Ø Ngin menjadi dewasa
Ø Mulai menyukai lawan jenis
|
8-9
|
Ø Dapat
bermain dengan sembunyi-sembunyi. Mencoba menarik perhatian orang dewasa[15]
Ø Berorientasi pada kepatuhan dan hukuman.
Ø Nilai moral anak-anak pada masa ini berasal dari pertimbangan terhadap kepuasan,
keinginan diri sendiri[16]
|
10-11
|
Ø Tidak terbuka , Khususnya tentang pacar
Ø Bertanggung jawab
Ø Memuji pahlawan
|
III.
KESIMPULAN
Dari
pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi perkembangan anak pada masa
usia madya merupakan perkembangan yang begitu bertumbuh secara bertahap. Dimana
pada usia ini kita dapat memahami anak berdasarkan umurnya, berdasarkan umur
kita dapat memahami sifat dan dari usia anak kita dapat menjiwai anak dan kita akan
menetahui apa yang menjadi kebutuhannya. Pada perkembangan anak usia madya
yakni 9-11 tahun disinilah masa perkembangan anak yang selalu ingin tahu dan
berkembang dengan aktif, dan anak susah untuk diatur. Dalam usia ini keegoisan
anak sudah mulai berkurang dan sudah mulai bertanggung jawab, dan pada usia ini
rasa keingintahuan anak jangan di batasi supaya bakat yang mereka miliki akan
semakin terlihat dan dia menjadi matang dalam menjalankan bakatnya, serta anak
belum bisa menjadi dirinya sendiri dan mudah terpengaruh dengan orang lain
sehingga anak pada usia madya ini sangat membutuhkan perhatian khusus dari
orang tua.
IV.
DAFTAR
PUSTAKA
....KBBI,
Jakarta: Balai Pustaka, 1988
Brubsker, J.
Omarv, Memahami Sesama Kita, Malang:
Gandum Mas, 1972
Gulo, Dlil, dan Kartini, Kamus Psikologi, Bandung: Poinir, 2001
Gultom, Rida, dkk, PAK
kepada Anak-anak, Medan: Penerbit Mitra, 2011
Gunarsa, D.Singggih, Yulia Singgih
D. Gunarsa, Psikologi Perkembangan Anak
dan Remaja
Kristanto, Lilik Paul, Prinsip dan Praktek PAK, Yokyakarta: ANDI, 2010
Sidjabat, Strategi Pendidikan kristen
Soleh, Abu Ahmad Munawar, Psikologi Perkembangan, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2005
[1] ....KBBI, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1988), 704
[2]Kartini dan Dlil Gulo, Kamus Psikologi, (Bandung: Poinir,
2001), 388
[3] Sidjabat, Strategi Pendidikan kristen, 52
[4] J. Omarv brubsker, Memahami Sesama Kita, (Malang: Gandum
Mas, 1972), 25
[8] Singgih D. Gunarsa,
Yulia Singgih D. Gunarsa, Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja, (Jakarta: BPK-GM, 2003), 88-89
[9] Rida Gultom, dkk, PAK kepada Anak-anak, (Medan: CV.
Mulia), 29-37
[11]Abu Ahmad Munawar Soleh, Psikologi Perkembangan, (Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2005), 39
[12]Singgih D. Gunarsa, Yulia
Singgih D. Gunarsa, Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja, 61
[13]Paulus Lilik Kristianto, Prinsip dan Praktek PAK, 68-89
[15]Abu Ahmad Munawar Soleh, Psikologi Perkembangan, 103-104
kok gak bs c
ReplyDeletedi copy
Mohon maaf atas ketidak nyamannya, sengaja tidak bisa di copy agar menghargai dan mengurangi aksi plagiat. saya sudah mencantumkan beberapa buku yang dapat anda gunakan di daftar pustaka. trimakasih telah berkunjung :) Tuhan Yesus memberkati
ReplyDelete