Bapa-bapa
Gereja: Gereja
Timur dan Gereja Barat
I.
Pendahuluan
Jika
kita mempelajari sebuah sejarah pasti tidak terlepas dari yang namanya
tokoh-tokoh. Dalam mempelajari sejarah Gereja kita juga pasti mempunyai
tokoh tokoh sejarah Gereja. Bapa-bapa Gereja sangat berperan penting dalam
perkembangan sejarah pada kekaisaran Romawi hingga pada perkembangan pada saat
kini.Pemikiran mereka sangat berharga dalam perjalanan Gereja.Kali ini kita
akan membahas tokoh Gereja yang sangat penting.Untuk itu kami penyaji akan
mencoba memaparkan tokoh-tokoh Gereja serta Pemikiran Teologinya. Semoga sajian
ini bermanfaat bagi kita semua.
II.
Pembahasan
2.1 Bapa-bapa Gereja
Sebutan yang mulai
dipakai pada abad ke-17 untuk menunjukkan para bapa Gereja yang hidup sesudah
zamannya Perjanjian Baru, yang karya-karyanya masih terdapat hingga kini, entah
utuh ataupun tinggal bagian-bagian saja.[1]Dalam PL bapa memiliki makna yang lebih luas dari pada
kepala*kepala inti di zaman modern.Bapalah yangmemberikan pengajaran keagamaan.
Dalam PB Yesus menyebut Allah sebagai Bapa-nya, dengan deemikian Allah menjadi
Bapa yang Ideal bagi semua umat manusia.[2]pada
dasarnya, pendapat tentang pokok sejarah gereja ada pendapat-pendapat yang
menetapkan suatu ukuran dan pemikiran theologies tentang
Gereja.Pendapat-pendapat yang dapat dilihatdari kenyataan empiris yang dapat diteliti serta menilai apa dan sampai di mana Gereja-gereja
yang ada berkesesuaian dengan ukuran tersebut dan ada juga pendapat yang secara
konkrit mengungkapkan tentang Gereja.[3]Jauh
sebelum naskah sastra Kristen Kanonik, sudah ada tulisan-tulisan para bidat, Apokrikifa dan Tulisan-tulisan bapa
Gereja.bagi sejarah kanon PB dan penetapan naskahnya,pemakaian dan
kutipan-kutipan dari buku Alkitabiah oleh bapa-bapa gereja tidak dapat
diabaikan.[4]
2.2 Bapa-bapa gereja Barat dan
Pemikiran Teologinya
2.2.1
Yustinus Martir (95-165)
Yustinus Martir lahir
dalam keluarga Yunani di Palestina pada awal abad ke-2.Ia mencari kebenaran
dalam filsafat Yunani.Mula-mula ia bergabung dengan filsuf stoa.Tetapi seteleh
bebrapa lama ia kecewa, karena pengetahuannya menegnai Allah tidak bertambah;lagi
pula, hal ini tidak di anggap perlu oleh sang filsuf. Kemudian ia mengikuti seorang Filsuf aliran
Aristoteles yang “dikirany a cerdas”. Setelah bebrapa hari,filsuf ini menagih
upahnya dari Yustinus sehingga ia menganggapnya sama sekali bukan seorang filsuf
dan meninggalkanya.Ia juga pernah mencoba menjadi pengikut Phytagoras dan
Platonisme.[5]
Ketika berjalan-jalan, ia bertemu dengan seorang Kristen.yustinus tersentak
melihat wibawa dan kerendahan hati orang tersebut.Orang itu mengutip nubuat
Yahudi yang menunjukkan bahwa cara-cara orang Kristen itu lah yang benar,dan
Yesus adalah pernyataan Allah yang sesungguhnya.Peristiwa itu lah yang menjadi
titik balik Yustinus.Dengan merenungkan tulisan-tilisan Taurat, membaca Injil
dan Surat-surat Paulus,maka ia pun menjadi
orang Kristen sejati.Yustinus menjadi salah seorang Apologist, yang menjelaskan imannya sebagai sistem masuk akal.Karya
tulis Yustinus,the apology berkata bahwa suatu kata yang mengacu pada logika
yang menjadi dasar kepercayaan seseorang.Ketika Yustinus menjelaskan dan
mempertahankan keyakinanya, ia juga menyinggung bahwa penyiksaan yang dilakukan
penguasa Romawi terhadap orang Kristen adalah salah. Bagi Yustinus, seluruh
kebenaran adalah kebenaran Allah.Ia juga pernah menulis,”Anda dapat membunuh
kami, tetapi sesungguhnya tidak dapat mencelakakan kami”. Keyakinan ini ia
pegang sampai mati.dengan demikian ia telah meraih nama yang disandangnya
sepanjang masa: Yustinus martir.
Meskipun Yustinus telah beralih dari filsafat dari filsafat yunani menjadi
filsafat Kristen, namun pengaruh lingkungannya yang lama tetap terasa dalam
pemikirannya. ia mengungkapkan imannya dengan memakai bentuk-bentuk filsafat
yunani. ia menekankan bahwa Allah tidak bias dikenal,tidak berubah,dan bahkan
semua nam yang diberikan kepada dia sebenarnya tidak kena.Yustinus martir boleh
disebut sebagai”teolog pertama”berarti
sebagai orang Kristen pertama yang berusaha untuk menguraikan iman Kristen
secara ilmiah.[6]
2.2.2 Tertullianus (150-220)
Nama lengkap Tertullianus adalah Quintus Septimius
Florens Tertullianus. Ia adalah bapa theologia Latin yang menulis kebanyakan
karya-karyanya dalam bahasa Latin. Ia dilahirkan kira-kira pada tahun 150 di
Kartago. Ayahnya adalah seorang komandan pasukan Romawi di bawah proconsul di
Afrika.[7] Ia
mendapat pendidikan dalam ilmu retorika serta ilmu hukum. Mungkin selama
beberapa waktu ia tinggal di Roma dan berpraktek sebagai ahli hukum. Sepanjang
hidupnya ia menulis secara luas mengenai iman Kristen. Mula-mula ia menyokong
aliran utama, yaitu Gereja Katolik, tetapi menjelang tahun 207 ia menjadi
kecewa dengan pimpinan gereja lalu mulai berbicara memihak Montanisme.
Montanisme atau nubuat baru sebagai aliran baru ini disebut oleh para
penganutnya, timbul sekitar tahun 170-an ketika montanus besrta dua wanita
mulai bernubuat di Frigia.[8] Tertullianus
dibesarkan di dalam kekafiran. Ia memiliki sifat yang sangat keras. Itulah
sebabnya ia memilih montanisme yang bersikap keras terhadap orang-orang yang
murtad dalam penghambatan.ia mengecam sikap Zephyrinus dan Calixtus, uskup Roma
yang memberi keringanan kepada orang-orang yang murtad untuk terima kembali ke
dalam gereja. Ia memandang mati sahid sebagai kebajikan yang tertinggi, oleh
karena itu seorang Kristen tidak boleh menghindari diri dari mati
syahid.Ungkapannya yang terkenal:Darah
martir adalah benih gereja.Allah menurut Tertullianus adalah pencipta
segala sesuatu termasuk materi.Penciptaan itu dari yang tidak ada dan
diciptakan menurut kehendak Allah sendiri.Ia berpendapat bahwa kesenangan dari
hiburan umum adalah salah satu dosa dunia dan bertantangan dengan iman Kristen
dan hukum disiplin Kristen.Dinasihatkan juga agar para wanita Kristen jangan
memakai pakaian yang mewah dan menyolok,karena pakaian seperti itu hanya di
pakai oleh wanita kafir.Ia meninggal pada tahun 220. Dalam banyak hal ajaran
Tertullianus tetap mempertahankan ajaran yang ortodoks sehingga sekalipun ia
pengikut Montaisme tetapi tidak pernah di kutuk.
2.2.3 Athanasius (296-373)
Athanasius adalah seorang bapa gereja yang(Yunani)yang
berkali-kali mengalami pengusiran dari kedudukannya sebagai uskup di
Alexandria, karena ia gigih mempertahankan ajaran-ajaran Konsili Nicea. Ia
adalah seorang gerejawan. Athanasius dilahirkan di Alexandria, kira-kira pada
tahun 296.[9] Ia
bergabung pada rumah tangga Aleksander, uskup Aleksandria dan selang beberapa
waktu ia menjadi diaken. Ia ikut Aleksander ke konsili Nicea.[10]
Pada tahun 328 Aleksander meninggal dunia dan ia telah menyatakan keinginannya
agar Athanasius menggantikannya. Pemilihan Athanasius sebagai uskup berjalan
tanpa hambatan tanpa apaun juga.
Athanasius adalah seorang yang sangat gigih mempertahankan
pokok-pokok ajaran Konsili Nicea. Pada tahun 335 diadakan sinode di Tirus,
dimana Athanusianus dipecat karena ia tidak mau menerima Arius untuk kembali
kedalam persekutuan Gereja. Kaisar Konstantianus mengusirnya ke Treves pada
tahun 336 dan pada tahun 337 Konstantianus meninggal dunia dan Athanasius
kembali menduduki keuskupannya di Alexandria. Pada saat itu ia masih dua tahun
menduduki keuskupannya, maka kaisar mengusirnya lagi karena kaisar berpihak
pada golongan Arianisme pada tahun 339. Sinode Sardica pada tahun 343,
Athanasius di pulihkan kembali kedalam jabatannya karena pengaruh Kaisar
Konstan yang tidak menyukai golongan Arianisme. Namun pada tahun 356 dia di
usir lagi. Kali ini Athanasius bersembunyi di Alexandria sampai dengan naiknya
Julianus yang Murtad, 361 dan barulah Athanasius kembli setelah Julianus
meninggal dunia pada tahun 363. Pada tahun 365 Athanasius di usir
lagi.Athanasius meninggal di Alexandria pada tahun 373 karena penderitaan-penderitaan
yang dialaminya didalam pembuangan. Athanasius adalah seorang yang teguh
pendiriannya.[11]
2.2.4 Ambrosius (340-397)
Ambrosius adalah salah seorang bapa
Gereja(latin) yang terkenal. Ia memiliki kepribadian yang tenang, seorang
cendekiawan, diplomat dan orator yang bersemangat.
Ambrosius
lahir di Treves, daerah Rhein pada tahun 340. Ayahnya bernama Aurelius
Ambrosius, prefek di Gaul (Perancis Selatan). Sesudah ayahnya meninggal, ibunya
pergi ke Roma bersama 2 oarang saudaranya yaitu Marselina dan Satyrus.
Ambrosius belajar ilmu hukum di Roma. Pada tahn 370 dia diangkat menjadi
gubernur provinsi Italia Utara yang wilayahnya meliputi daerah-daerah Liguria
dan Emilia dengan ibukotanya Milano. [12]Namun
pada tahun 374 terjadi pertikaian tentang pengangkatan uskup baru di Milano dan
Ambrosius sebagai orang luar terpilih sebagai uskup.Ambrosius memangku jabatan
barunya sebagai uskup dengan serius. Ia mempelajari kitab suci dan para bapa
gereja dengan tidak henti-hentinya,dan ia pun mulai berkotbah setiap hari
minggu.Sesungguhnya ia seorang orator yang baik dan sekarang kata-kata nya
menyentuh lebih dalam lagi.Abrosius juga
dikenal sebagai seorang penulis lagu.Bahkan pada abad ke-4 musik dalam
kebaktian menimbulkan kontroversi.Para kritikus kwatir eksperimen musik
Ambrosius akan membuat orang tergila-gila memnyayikan lagu pujian saja[13]. Pada waktu itu ia baru pada tingkat katekumen
yang sedang dipersiapkan untuk di baptis.Baptisannya ditunda sesuai dengan
kebiasaan pada masa itu.
Amborosius
mengabdikan diri sepenuhnya kepada tugasnya yang baru dan menjadi pemimpin
Gereja Barat yang terbesar pada abad ke-4.Ia berjuang keras dan berhasil mengukuhkan ortodoksi yang dirumuskan di
Nicea.Amborosius memimpin perjuangan menc iptakan gereja dengan dasar yang kokoh yaitu keallahan Yesus kristus.Ia
seorang pengkotbah yang berbakat dan sangat disenangi[14].
Pengaruhnya dalam masalah-masalah kegerejaan dan kekaisaran melebihi pengaruh
uskup Roma.Karya keuskupannya berhubungan erat dengan tiga orang kaisar
romawi.Ia berjuang dengan gigih untuk memoertahankan hak-hak dan kewibawaan
gereja di hadapan kaisar. Tuntutanya adalah agar kaisar menjadi pembela
kepentingan Gereja. Kaisar disebutnya
sebagai prajurit Kristus. Ambrosius mempunyai hubungan erat dengan kaisar Thoedosius. Walaupun ia tetap mengecam
kebijakan-kebijakan politis Theodosius yang berlawanan dengan kehendak Allah.
Pada tahun 390 terjadi huru hara di kota Tesalonika. Tiba-tiba tentara membunuh
mereka dengan membabi buta. Peristiwa ini didengar oleh Ambroi us, sehingga ia
menulis surat yang keras kepada kaisar Theodosius . Kaisar dituntut untuk
mengakui dosa-dosanya dihadapan umum, dan jika tidak maka kaisar tidak
diperkenankan mengikuti perjamuan Ekaristi. Jika kaisar ke gereja maka
Ambrosius akan meninggalkan Gereja. Pada
akhirnya kaisar Theodosius tunduk kepada tuntutan Uskup Ambrosius,
kaisar pun akhirnya mengakui dosanya di depan umum. Dan sejak saat itulah
hubungan antara kaisar Theodosius dan Uskup Ambrosius pun membaik, Theodosius
pun menyatakan bahwa pada saat itulah ia menemukan seorang manusia yang
menyatakan kepadanya kebenaran dan hanya Ambrosiuslah yang layak menjadi Uskup.
Dua tahun setelah meninggalnya kaisar Theodosius , Ambrosius pun jatuh sakit.
Setelah ia menerima sakramen yang
terakhir , maka pada 4 April 397 Ambrosius
menghembuskan nafas terakhirnya. Jenazahnya dikuburkan dalam gereja yang
sekarang di kenal dengan nama: Gereja St. Ambrogio di Milano.[15]
2.2.5
Augustinus (354-430)
Augustinus adalah
seorang bapa gereja yang pandangan-pandangan theologinya sangat berpengaruh
dalam Gereja Barat. Ia lahir di Tagaste, Afrika Utara, tidak jauh dari Hippo
Regius pada tanggal 13 november 354. Ayahnya bernam Patricius dan ibunya
bernama Monnica, seorang ibu yang saleh dan yang penuh kasih.[16]
Augustinus adalah teolog Kristen yang terbesar setelah Rasul Paulus. Ia
adalah Sang Bapa Gereja Barat.[17] Augustinus adalah Bapa Gereja Barat yang
paling masyur. Waktu Augustinus berumur 16 tahun ia pergi ke Karthago, ibu kota
provinsi untuk menuntut ilmu retorika, yakni ilmu pidato.Kepribadiannya dan
jalan hidupnyalah yang paling kita
kenal, oleh kitabnya yang bernama Confessiones(pengakuan-pengakuan). Dalam
kitab inilah ia menceritakan tentang riwayat
hidupnya sejak masa mudanya
sampai pertobatannya, selaku suatu pengakuan terbuka di hadapan Tuhan sendiri.
Salah satu ucapannya adalah:”Kau buat kami mengarah kepadamu, dan hati kami tak
kunjung tenang sampai tenang dalam diriMu”.
Dalam rangka studinya ia juga
mempelajaritulisan-tulisan filsafat. Berkat pelajaran itulah ia terdorong
mencari kebenaran. Tetapi hatinya belum tertarik pada Alkitab, karena pada
hematnya kitab suci itu terlalu kasar bahasanya. Ia lebih senang menyelidiki satu
aliran yang berasal dari Persia, yaitu Manikheisme. Tetapi setelah 9 tahun kemudian ia pun
meninggalkan aliran manikheisme tersebut, sebab bertentangan dengan ilmu
pengetahuan. Kini Augustinus pun mulai
mempelajari Filsafat Neo-Platinosme. Dengan cara ini ia pun menjadi lebih dekat
dengan agama Kristen, sehingga ia suka juga untuk menyelidiki surat-surat Paulus.
Pada akhirnya Augustinus pun menjadi yakin
bahwa kebenaran yang dicarinya hanya terdapat dalan Injil Yesus Kristus Saja.[18]
Menjelang Augustinus di baptis, pada hari minggu Paskah 387 di Milano, ia
bersama ibunya dan beberapa sahabatnya bersemedi di Cassaciacum, dekat Milano.
Ibunya pun gembira dengan pertobatan anaknya. Sesudah pertobatan dan
baptisannya, Augustinus memutuskan hubungannya dengan dunia. Harta miliknya di
jualnya dan dibagi-baginya kepada orang-orang miskin . ia melayani Kristus
sampai ajalnya. [19]
Dalam
pertobatannya ia juga menulis tiga belas
karya Melawan Manikheismeantara tahun 387 dan 400. Ia merasakan suatu
tanggung jawab yang khusus untuk menantang mereka, karena ia telah langsung
mengalami pengaruh Manikheisme dan juga karena ia sendiri ikut mengajak orang
mengikuti ajaran sesat ini. Pandanagan-pandangan Augustinus telah matang pada
tahun 397, namun pertentangannya dengan Pelagius menyebabkan ia mengembangkan
pandangan-pandangan tersebut secara terperinci. 20 tahun lamanya Augustinus
berkampanye dengan sengit melawan pengikut-pengikut Pelagius, dengan memakai
baik kebijaksanaan gerejawi maupun duniawi dan terutama melalui tulisan-tulisannya.
Ia percaya bahwa semua manusia berdosa “dalam Adam”dan oleh sebab itu orang
bersalah dan cenderung untuk berbuat dosa dan ia mengatakan kecenderungan ini
berbentuk”nafsu jasmaniah”dan sebagainya.[20]
Walau Agustinus merasa cukup dalam
menjalani hidupnya sebagai birawan, namun reputasinya seorang Kristen yang
cerdas menyebar. Augustinus tidak hanya menentang ajaran sesat, ia juga menulis
perjalanan rohaninya sendiridalam bukunya Confessions. Karena ajaran Augustinus
sebegitu mendasar bagi kekristenan, kita tidak menyadari betapa orisinilnya ia
pada masanya. Augustinus telah menulis ratusan risalah, surat dan ulasan. Meski
ia menulis pada akhir zaman kuno, buah pikirannya mendominasi para sarjana pada
abad Pertengahan sampai masa Reformasi.[21]
Augustinus juga menuangkan pendapat
tentang Sakramen. Ia berpendapat bahwa sahnya sakramen bukanlah bergantung
kepada kesucian orang yang melayankan sakramen tetapibergantung pada Kristus
sendiri. Pelayanan sakramen hanyalah alat saja dari Kristus.Itulah sebabnya
maka Augustinus menerima sakramen baptisan yang dilaksanakan oleh golongan yang
memisahkan diri sebagai sakramen yang sah.[22]
Augustinus juga mengatakan bahwa hanya iman saja yang dapat menerima harta
benda Rohani yang terkandung dalam sakramen itu. Ia juga menyebutkan bahwa
sakramen itu adalah “Firman Tuhan yang
kelihatan”.[23]
2.3 Bapa-bapa Gereja Timur dan Pemikiran Teologinya
2.3.1 Irenaeus (115-125)
Irenaeus
adalah orang Yunani, yang lahir di Asia Kecil dari keluarga Kristen.[24]Irenaeus
adalah salah seorang Bapa Gereja Timur yang terpenting pada abad kedua. Riwayat
hidupnya sangat sedikit kita ketahui kecuali lewat tulisan-tulisannya.Masa
mudanya ia habiskan di Asia kecil. Tahun kelahiran Irenaeus tidak dapat
dijelaskan dengan benar, tetapi ia diduga lahir sekitar pada tahun 115 sampai
dengan tahun 125. Setelah dewasa ia menjadi presbiter di Lyons. Pada waktu
pecahnya penghambatan di bawah pemerintahan Kaisar Marcius Aurelius tahun 177,
ia sudah menjadi presbiter di sana dan ia menyaksikan kekejaman atas
saudar-saudar seiman di Lyons dan di Lugdunum.Uskup Lyons, yaitu Pothius yang
menjadi kurban penghambatan ini sehingga Irenaeus di angkat menjadi
penggantinya. Ia bukan saja menjadi uskup Lyons, tetapi juga di wina serta
beberapa paroki di Gaul Selatan. Irenaeus adalah seorang pembela kesatuan
Gereja. Ajaran dan aliran sesat di lawannya dengan keras.[25]
Sebelum gereja didirikan, aliran semacam
Gnostisisme memang sudah pernah ada.Gnostisisme
berasal dari bahasa Yunani ‘Gnosis’ yang berarti pengatahuan.[26]
Ketika Yohannes pun menulis suratnya yang pertama, ia mengecam ajaran sesat
ini. Kita tidak banyak mengenal Irenaeus, seorang penentang Gnostitisme.
Sebagai imam di Lyons, Irenaeus hidup sesuai dengan namanya yang artinya
“Damai”, dengan berkunjung ke Roma untuk meminta kepada uskup kelonggaran bagi
kaum Montains di Asia kecil. Ketika itulah pembantaian orang-orang Kristen
sedang marak di Lyonsdan dalam peristiwa ini uskup Lyons terbunuh, maka
Irenaeus pun dipilih untuk menggantikan uskup yang terbunuh tersebut. Ketika
itu sudah banyak orang yang menganut aliran Gnostisisme di Perancis. Penyebaran
aliran ini sangat pesat karena kaum Gnostis menggunakan istilah-istilah orang
Kristen, meskipun mereka memberikan interpretasi yang berbeda secara radikal.
Penyerapan istilah-istilah Kristen dengan berbagai konsep dari filsafat Yunani
dan agama orang-orang Asia, sangat menggiurkan orang-orang yang mau percaya
bahwa mereka dapat memperoleh keselamatan tanpa bergantung pada anugerah Bapa
Yang Mahakuasa.Irenaeus pun mempelajari bentuk-bentuk ajaran Gnostik.
Meskipun sangat berbeda, secara umum
mereka mengajarkan bahwa dunia ini jahat,bahwa dunia ini diciptakan dan
diperintah oleh kuasa malaikat, bukan Tuhan, bahwa tuhan berada jauh dan tidak
ada hubungannya dengan dunia ini, bahwa keselamatan da
pat
diraih dengan mempelajari ajaran-ajaran rahasia khusus, bahwa kaum Gnostik
itulah orang Rohani yang lebih unggul daripada orang-orang Kristen biasa.
Setelah uskup Lyons itu mempeljari
ajaran sesat itu, ia menulis Against Heresieis, suatu karya besar yang
membeberkan kebodohan “ajaran yang secara kelirui disebut Gnostik”. Dengan
menyitir gambaran dari perjanjian lama dan perjanjian baru, ia membuktikan
bahwa dunia diciptakan Allah yang penuh cinta kasih, yang kemudian ternoda oleh
dosa-dosa manusia. Adam, manusia pertama yang tak berdosa, tetapi menjadi
orang yang berdosa karena menyerah pada godaan. Tetapi kejatuhannya telah
ditanggulangioleh karya manusia yang tak berdosa yaitu Kristus. Pada hari
penghakiman, tubuh dan jiwa orang-orang percaya akan diangkat, mereka akan
tinggal bersama-sama Allah untuk selamanya.
Iraneus paham bahwa ajaran Gnostik memikat kecenderungan manusiawi yang
ingin mengetahui hal-hal yang belum diketahui orang lain. Tentang orang-orang
Gnostik ia menulis’’Segera setelah seseorang dimenangkan, orang tersebut
menjadi sombong dan merasa dirinya begitu penting, ia pun berjalan mengangkat
dada dengan gaya seekor ayam jantan.’’ Tetapi orang-orang Kristen seharusnya
menerima anugerah Allah dengan rendah hati. Irenaeus mengatakan bahwa para
uskup yang merupakan pelindung iman atau
Kristen adalah penerus para rasul. Semua kebenaran yang kita butuhkan sudah
tercantum dalam Alkitab. Ia juga membuktikan bahwa dirinya adalah seorang
teolog terbesar semenjak Rasul Paulus. Argumentasinya yang terbesar luas
merupakan pukulan besar bagi aliran Gnostik pada masanya. [27]
Sesudah
tahun 190 tidak ada berita lagi tentang Irenaeus. Menurut Hieronymus, Irenaeus
meninggala pada masa pemerintahan Commodus, namun sebuah tradisi yang berasal
dari abad ke-4 menyatakan bahwa Irenaeus mati sebagai martir pada masa
penghambatan kaisar Septimus Severus, 202. Namun kepastian waktunya tetap kabur
atau belum dapat dijelaskan dengan benar. Irenaeus dikuburkan di bawah altar
Gereja Yohanes di Lyons.[28]
2.3.2 Origenes (185-254)
Origenes
adalah seorang yang genius yang menulis banyak buku sehingga ia di beri nama
julukan Adamantius. Pengaruh pandangan-pandangan theologinya sangat berpengaruh
pada zamannya dan bahkan melewati
zamannya sendiri. Origenes lahir dari sebuah keluarga Kristen yang sangat saleh
pada tahun 185 di kota Alexandria,Mesir.Nampaknya ia telah dibaptis sejak kecil
sesuai dengan kebiasaan gereja disana.Sejak kecil Origenes sudah diperkenalkan
dengan Kitab suci oleh orang tuanya.Ia dibiasakan menghapal ayat-ayat Alkitab,
sehingga ia dapat menghapal sebagian besar ayat-ayat Alkitab.Pada tahun 202 di
Alexandria terjadi penghanbatan atas orang Kristen ,Ayahnya Leonidas ditangkap
dan dipenjarakan.Origenes juga ingin menyerahkan dirinya agar mati sebagai
martir,namun ibunya menyembunyikan pakaiannya sehingga keinginanya tidak
tercapai.Sebagai gantinya Origenes menulis surat kepada ayahnya agar jangan
menyangkal kristus.[29]Tujuan
Origenes tak lain dari tetap setia sebagai orang Kristen ortodoks.[30]Ajaran
origenes adalah: asal dan tujuan segala yang hidup adalah Allah.Yang pertama
dilahirkan adalah Logos, yang ilahi tetapi yang lebih rendah daripada
Allah.Logos atau anak melahirkan Roh
kudus.Dari roh terpancar segala roh atau jiwa yang lebih rendah,yang juga bertabiat nabi ilahi,tetapi berkehendak
bebas.Kehendak itu salah dipakainya ketika mereka melawan Allah. Cuma satu jiwa
saja tetap setia kepada Tuhan. Selaku hukuman maka roh yang jatuh dalam dosa
sekarang di kurung dalam salah satu badan jasmani. Malaikat dan setan berjuang
untuk merebut dunia dan manusia. Selaku hukuman maka roh yang jatuh dalam dosa
sekarang dikurung dalam satu badan jesmani. Malaikat-malaikat jatuh sedikit
saja, sehingga mendapat badan berupa bintang di langit. Di bawah malaikat ada
dunia dan di bawah dunia terdapat setan-setan yang hidup dalam kegelapan.
Malaikat dan setan berjuang untuk merebut dunia dan manusia. Logos mau
meluputkan dunia ; sebab itu ia mau mehubungkan dirinya dengan satu-satunya
jiwa yang tak jatuh itu, lalu ia menjelma di bumi ini dalam tokoh manusia,
yakni Yesus. Yesus membawa kelepasan bagi semua manusia. Orang sederhana hanya
perlu percaya kepada Yesus selaku Penebus, tetapi orang yang berpengetahuan
harus memperhatikan pengajaranNya yang mulia itu dan perlu meniru teladanNya
dengan mengusahakan kebajikan dan akses, sehingga lama kelamaan jiwa manusia itu
dipersatukan dengan Logos, bahkan diilahikan. Siapa yang belum belajar
mengikuti Logos selama hidupnya di bumi, masuk ke dalam neraka, yang hanya satu
tempat penyucian untuk sementara saja, karena segala makluk pada hakekatnya
bertabiat ilahi juga, sehinga tak dapat binasa untuk selama-lamanya.[31]
2.3.3 Cyprianus
(200/220-258)
Thascius
Caecilius Cyprianus lahir pada permulaan
abad ke-3 dari keluarga kafir golongan atas. Ia mengajar retorika di
kartago dan mungkin di persiapkan untuk memangku jabatan tinggi dalam
pemerintahan ,seperti gubernur provinsi. Namun dalam tahun 245/246 ia berpaling
dari prospek karier yang gemilang menjadi orang kristen.Ia sendiri menceritakan
bahwa ia tertarik pada agama Kristen karena mencari pembaharuan moral.[32]Cyprianus
dilahirkan sebagai putra dari satu keluarga yang kaya raya di Kartage,Afrika
utara,sekitar 200/220.Sesudah Cyprianus menerima sakramen baptis yang kudus,ia
pun bertobat secara radikal.Harta miliknya dibagi-bagikan kepada orang miskin
Dua tahun kemudian setelah dibaptis(248)Cyprianus dipilih sebagai uskup jemaat
kartage,ibu kota propinsi Afrika Utara.[33]
Cpyrianus menduduki jabatan uskup selama kurang lebih sepuluh tahun,hingga mati
syaid pada tahun 258.Tahun-tahun tersebut merupakan tahun penuh pergolakan
dalam gereja.Keuletan Cyprianus sebagai p[emimpin diuji melebihi kalau ia
menjadi gubernur Rowawi.Pemikiran-pemikiran dan tulisan-tulisan nya adalah
adalah reaksi terhadap masalah-masalah yang dihadapinya di atas segala-galanya
ia seorang yang selalu siap bertindak,bukan seorang cendikiawan.[34]
Pada tahun 257 Cyprianus diadili
oleh gubernur Afrika,Paternus,didalam balai Katarnago.Dengan berani Cyprianus
mengakui dirinya sebagai orang kristen dan uskup.Cyprianus berkata sebagai
berikut”Saya seorang kristen dan uskup.Saya tidak mengakui dewa-dewa lain di
samping Allah yang satu dan benar itu,yang menjadikan langit dan bumi ,laut dan
segala isinya.Kami orang kristen mengabdi kepada Allah;Kepada dia kami berdoa
siang dan malam untuk kami dan untuk semua orang dan untuk keselamatan
kaisar-kaisar sendiri”.[35]Pada
tahun 251 Cyprianus mengadakan konsili di Kartago dan di situlah ia membacakan
on the unity the church(persatuan di dalam Gereja),karyanya yang terkenal dan
yang sangat berpengaruh dalam sejarah gereja.Gereja, katanya, adalah lembaga
ilahi, yaitu mempelai Kristus,dan hanya ada satu mempelai.Hanya didalam gereja
manusia akan mendapat keselamatan, di luar yang ada hanyalah kegelapan dan dan
kebingungan.Diluar Gereja,sakramen dan para rohaniawan-bahkan Alkitab-tidak ada
artinya.Seseorang,secara pribadi,tidak dapat menjalankan kehidupan Kristen
melalui kontak langsung dengan Allah;ia membutuhkan Gereja.
Karena Kristus mendirikan Gereja di
atas petrus,si Batu Karang,Pernyataan-pernyatan Cyprianus seperti’di luar gereja
tidak ada keselamatan”dan “seorang tidak dapat mengatakan Allah sebagai
ibunya”telah mendorong orang-orang memberi tempat yang amat penting bagi para
uskup,.Akibatnya ia berkuasa mengtakan “engkau telah diselamatkan”,”engkau
belum diselamatkan”.Bukan meyakini bahwa Roh Kudus bekerja melalui
gereja,Cyiprianus justru mengisyaratkan bahwa Roh Kudus bekerja melalui uskup.[36]Capyprianus
dibuang kekota curubis dan ia berdiam disana berdimudiam di sana beberapa waktu
lamanya.Kemudian Paternus diganti oleh Galerius Maximus.Gebernur Maximus
memanggil kembali Cyprianus untuk diadili sekali lagi.Cyprianus tetap berpegang
pada kepecayaanya.maximus menjatuhkan hukuman mati kepada Cyprianus dan
dijawabnya dengan mengatakan”syukur kepada Allah”.Cyprianus menjalani hukuman
mati sebagai martir pada tanggal 14 September 258.[37]
2.3.4 Eusebius (260-340)
Eusebius adalah seorang Bapa Gereja
yang dikenal sebagai seorang ahli gereja kuno. Eusebius dilahirkan pada
tahun 260 di Palestina. Pada mulanya ia
belajar di Antiokhia dan kemudian di Kaeserea-Palestina dan bekerja sam dengan
sahabatnya yang bernama Pamphilus, seorang Presbiter. Kira-kira pada tahun 315
Eusebius dipilih menjadi uskup di Kaesarea dan bekerja di sana hingga matinya
pada tahun 340. Dalam karya Keuskupannya Eusebius terlibata dalam pertikaian
dengan golongan Arianisme. Dalam konsili Nicea ia memegang peranan yang
penting, ia mendapat tempat yang terhormat, yaitu ia duduk di sebelah kanan
kaisar Konstantinus yang mengetahui Konsili. Di Nicea Eusebius mengajukan
rumusan pengakuan iman yang biasa
dipergunakan dalam jemaatnya di Kaesarea.[38]
Eusebius terutama di ingat sebagai sajarawan, sebagai bapa sejarah gereja . ia
menulis suatu kronik tentang sejarah dunia dan juga suatu De Martyribus Palaestinae pada jaman Penganiayaan besar. Tetapi
karyanya yang terbesar adalah History of Chucrh(sejarah gereja), yang
menelusuri tentang perkembangan gereja pada saat zaman purba sampai pada tahun
324, ketika Konstantinus menjadi kaisar tunggal dari kakaisaran Timur dan
Barat.
Eusebius juga menulis beberapa karya
apologetis, alkitabiah dan dogmatis. Sebagai seorang ahli teologi ia tidak
begitu tajam di banding dengan sebagai ahli sejarah. Namun
kekurangan-kekurangan Eusebius di bidang teologi tidak perlu mengurangi
keberhasilannya sebagai sejarawan. Buah tangannya, Historia Ecclesiae,
penulisannya belum tentu baik, tetapi ia menjadi dasar bagi penulis-penulis
sejarah gereja purba di kemudian hari. Pada abad berikutnya Sokrates, Sozomenus
, dan Theodoretus menulis sambungan untuk Historia Ecclasiae karya Eusubius.[39]
2.3.5 Cyrillus (412-444)
Cyrillus adalah seorang terpelajar yang
memiliki pengetahuan yang luas, seorang yang memiliki pikiran yang tajam dan
bersemangat sehingga dia dapat dimasukkan sebagai salah seorang dogmatikus
dalam Gereja Timur.Cyrillusmerupakan seorang bapa gereja yang terakhir daro
Alexandria dan dari mashab Alexandria.[40]
Cyrillus menjadi uskup Alexanderia pada tahun 412 menggantikan pamannya
Theophilus.Ketenarannya terutama karena konfliknya dengan Nestorius,uskup
Konstantinopel.Cyirillus menentang Nestorius karena perbedaan pendapat yang
mendasar mengenai pribadi Yesus Kristus.
Nestorius
adalah seorang pengkotbah populer yang menjadi uskup Konstantinopoel pada tahun
428.Ia termasuk mazhab para teolog Antiokhia
dalam pandangannya mengenai pribadi Yesus Kristus.Ini berarti bahwa ia
mengikuti pendekatan”manusia-Firman”,artinya ia melihat Kristus sebagai manusia Yesus yan didiami Allah Firman.Dalam
korbah-kotbahnya di Konstantinopel Nestorius menyangkal bahwa perawan Maria
adalah theotokos(“melahirkan
Allah”).Manusia yesus yang lahir dari Maria bukan Allah Firman mendengar ini
Cyrillus langsung bertindak.Mula-mula ia menyurati dengan sopan tetapi
tegas,mendesaknya untuk menerima ajakan theotokos dan berdamai dengan dia
.Nestorius bersikeras, sementara itu Cyrillus sudah mendapat dukungan Roma.Lalu
ia menulis surat yang keras kepada Nestorius dan menuntut agar ia menyatakan
tunduk dalam waktu 10 hari.Ia menyuruh Nestorius menandatanagni 12 anathema,
yaitu mengutuk 12 pernyataan yang berisi apa yang oleh Cyrillus dianggap
sebagai paham-pahamnya yang sesat.inti dari pandanga Cyrillus sangat
sederhana.Yesus Kristus bukan manusia yang di diami atau di persatukan dengan
Allah Firman; melainkan Ia adalah Allah Firman yang telah menjadi
manusia.Doktin yang di perjuangkan Cyrillus terhadap Nestorius adalah
semata-mata Doktrin Inkarnasi(Penjelmaan)Allah Firman, yang di peranakkan
secara kekal dari Allah Bapa, dilahirkan didalam janindari anak dara Maria
sebagai manusia.Itulah sebabnya Maria adalah theotokos.
Perbedaan antara Cyrillus dan Nestorius
dapat disimpulkan sebagai berikut:Nestorius berbicara tentang Yesus dan Allah
Firman,Sedangkan Cyrillus percaya bahwa Yesus adalah Firman.Penentangan
Cyrillus terhadap Nestorius terdorong oleh kekwatirannya yang mengenai doktrin
penyelamatan.Ia percaya bahea dalam pelayanan perjamuan kita menerima hidup
dari daging pemberi hidup Yesus(Yoh 6:48-58).DagingNya memberi hidup karena
berasal bukan dari orang biasa melainkan dari Firman yang sudah menjelma.tak
lama kemudian Cyrillus pun meninggal
pada tahun 444.Pada masa hidup nya maupun pada masa sekarang,Ia tetap dilihat sebagai pangkal
pertikaian.Bagi gereja Mesir dan banyak kalnagan lain ia selalu di muliakan
sebagai Bapa Gerej.Ortodoks pembela doktrin inkarnasi[41]
III.
Kesimpulan
Dalam sejarah gereja ini
banyak tokoh-tokoh yang berperan di dalamnya. Tetapi meskipun mereka mempunyai
peran penting dalam Gereja ternyata mereka dapat mempunyai pendapat atau
pandangan yang berbeda dalam Gereja. Mereka juga mempunyai latar belakang yang
berbeda, sifat dan karakter yang berbeda dalam menunaikan perannya untuk membangun perkembangan Gereja. Dalam
mengajarkan pengajaran mereka kepada jemaat pun ada yang berbeda. Tetapi
meskipun demikian mereka sangat mempunyai peran penting dalam Gereja, bahkan
pengajaran mereka pun ada dipakai dalam Gereja sekarang ini.
IV.
Daftar
Pustaka
…..Ensiklopedi Alkitab Masa Kini,
Jakarta:BPK-GM, 2009
Berkhof,H,dkk,
Sejarah Gereja, Jakarta:Gunung Mulia, 2013
Berkhof,H,dkk, Sejarah Gereja, Jakarta:Gunung Mulia, 2010
Berkhof,H,dkk, Sejarah
Gereja, Jakarta:BPK-GM, 1995
Browning,W,R,F,
Kamus Alkitab, Jakarta;Gunung Mulia,
2011
Curtis ,dkk, 100 Peristiwa Penting
Dalam Sejarah Kristen, Jakarta:Gunung Mulia, 2012
Den,van,Thomas,
Harta Dalam Bejana, Jakarta:Gunung Mulia,
2013
Jonge,C,De, Pembimbing
ke dalam Sejarah Gereja, Jakarta:BPK-GM, 1993
Lane,Tony, Runtut
Pijar Sejrah Pemikiran Kristiani,
Jakarta:BPK-GM, 2012
Willem,F.D,
Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam
Gereja, Jakarta:BPK-GM, 1989
[1] F.D.Wellem, Kamus Sejarah Alkitab,(Jakarta:BPK-GM,2011),37
[2]W.R.F Browning, Kamus Alkitab,(Jkarta:BPK-GM,2011),46
[3] C.de Jonge,
Pembimbing ke dalam Sejarah Gereja,(Jakarta:BPK-GM,1993),19
[7] F.D.Willem, Riwayat Hidup
Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Segala Gereja,(Jakarta:Gunung Mulia,1989),232
[11] F.D.Willem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam
Gereja, (Jakarta:BPK-GM,1989),28
[12] F .D.Willem, Riwayat Hidup
Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Gereja, (Jakarta:BPK-GM,1989),4
[15] F.D.Willem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam
Segala Gereja,(Jakarta:Gunung Mulia,1989),6
[16] F.D.Willem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam
Gereja, (Jakarta:BPK-GM,1989),28
[18] Thomas Van Den, Harta Dalam
Bejana, (Jkarta:Gunung Mulia, 2013),79
[19] F.D.Willem, Riwayat Hidup
Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Gereja, (Jakarta:BPK-GM,1989),31
[22] F.D.Willem, Riwayat Hidup
Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Gereja, (Jakarta:BPK-GM,1989),32
[24] Tony Lane, Runtut Pijar Sejarah Pemikiran
Kristiani,(Jakarta:BPK-GM,2012),9
[25] F.D.Willem, Riwayat Hidup
Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Segala Gereja,(Jakarta:Gunung Mulia,1989),6
[28] D.Willem, Riwayat Hidup Singkat
Tokoh-Tokoh Dalam Segala Gereja,(Jakarta:Gunung Mulia,1989),146
[29] F.D.Willem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Segala
Gereja,(Jakarta:Gunung Mulia,1989),205
[33] F.D.Willem, Riwayat Hidup
Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Gereja, (Jakarta:BPK-GM,1989),84
[35] F.D.Willem, Riwayat Hidup
Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Gereja, (Jakarta:BPK-GM,1989),62
[37] F.D.Willem, Riwayat Hidup
Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Gereja, (Jakarta:BPK-GM,1989),86
[38] F.D.Willem, Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Segala
Gereja,(Jakarta:Gunung Mulia,1989),104-105
[39] Tony Lane,Runtut Pijar Sejarah Pemikiran
Kristiani,(Jakarta:BPK-GM,2012),22
[40] F.D.Willem, Riwayat Hidup
Singkat Tokoh-Tokoh Dalam Gereja, (Jakarta:BPK-GM,1989),87
[41] Tony Lane,Runtut Pijar Sejarah
Pemikiran Kristiani,(Jakarta:BPK-GM,2012),44-45
No comments:
Post a Comment