Semua yang telah
dilakukan dengan ketulusan hati, tidak selama dapat diterima dengan ketulusan
hati. Mari bayangkan apa yang dirasakan saat sebuah ketulusan di lukai dengan
jarum kecil yang akan menghancuran semua apa yang ada di bayangan, keindahan dan
mimpi. Aku tidak mengerti, aku mencoba untuk tidak peduli, aku mencoba untuk
melupakan, aku mencoba untuk bertahan, aku mencoba untuk menguatkan hati, aku
telah mencoba untuk menjadi yang terbaik dalam hidupmu. Tapi itu semua terwujud
indah, nyata dan hadir hanya dalam benakku saja, itu semua hanya nyata dalam
khayal indah yang selalu bersemayam di dalam pikiran yang indah. Aku jenuh, aku
rindu, aku terluka, aku telah berupaya, tapi apa dayaku aku hanya bisa
berharap, meski seringkali engkau menabur beling kaca didalam harapanku, aku
berjalan melewati kaca kaca yang engkau taburkan, aku terlus berjalan didalam
keterlukaanku, aku berjalan sekuat kuatnya untuk mencapi satu titik cahaya
terang yang aku anggap adalah kamu yang senantiasa menemani setiap langkahku.
Aku menangis, seolah semuanya hilang, seolah semuanya sirna dihadapanku. Sering
kali aku mencoba untuk keluar dari situasi sulit yang tak pernah ku bayangkan
adalah kenyataan, aku mencoba untuk melupakanmu, aku mencoba untuk melukaimu,
aku mencoba untuk membencimu, bahkan aku menyesali pertemuan, aku menyesali
pernah melihat binarmatamu, aku menyesali apa yang pernh hadir antara aku dan
kamu, aku menyesali perasaanku padamu. Tapi ternyata itu semua hanyalah derita
yang harus aku nikamti, derita yang harus aku sedu didalam kopi panas, yang
menambah pekatnya rasa pahit, yang menambah sakit di setiap tegukan kopi yang
mengalir ke jantung yang mengahncurkan segalanya. Tapi didalam rasa pahit yang
ku rasa aku tetap menyebut namamu didalm doaku, yang nanti akan mengubah pahit
tetap pahit tapi tidak sakit dinikmati.
ff
No comments:
Post a Comment